45♡

139 12 0
                                    

Taeyong dan Saera kembali ke kantor. Di perjalanan bertemu dengan ten.

"Kalian dari mana?"tanya ten.

"Ke cafe dekat kantor"jawab taeyong.

"Ooh.. Bukan nya belum waktu istirahat?"tanya Ten sambil mengecek waktu di jam tangan nya.

"Memang belum, aku mengantar Saera kesana.."kata taeyong.

"Ten oppa tidak perlu khawatir, aku hanya meminjam sebentar taeyong oppa untuk jadi supir hehehe.."kata Saera.

"Yap, aku jadi supir nya.."kata taeyong, menerima lelucon itu.

Ten tak mempermasalahkan apapun, ia kembali ke ruangan nya begitu juga taeyong.

Saera sendiri kembali ke ruangan doyoung dengan barang bawaan nya. Ia tak begitu kesusahan saat masuk lift. ada satu karyawan yang ikut masuk bersama nya.

"Selamat pagi bu.."sapa nya.

"Selamat pagi.."balas Saera.

"Seperti nya suasana hati bu Saera lebih baik hari ini.."

bingung ucapan karyawan itu Saera hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Apa kemarin tidak baik? Maksud ku hanya menanyakan kabar bu Saera saja.."

"Ouh? Kemarin?.."Saera terdiam. Dia bahkan baru hari ini ke kantor doyoung setelah pulang dari jepang lalu apa maksud perkataan karyawan tadi.

"Permisi bu.."karyawan itu keluar dari lift karena sudah sampai di lantai yang ia tuju.

Pintu lift kembali tertutup. Lift naik ke lantai 35 tempat ruangan doyoung berada.

"Kemarin? Apa jangan-jangan Daera datang ke kantor?.."tebak nya.

Saat sudah sampai di lantai 35, Saera keluar dan berjalan menuju ruangan doyoung.

Doyoung yang masih sibuk tersadar pintu ruangan nya terbuka, ia melihat kehadiran Saera yang membawa empat kantong makanan.

"Beli dimana?"tanya doyoung.

"Cafe di dekat kantor.. Aku beli untuk dua porsi, mau makan dulu?"tanya Saera.

Doyoung menggeleng.
"Kau saja, aku masih harus bekerja.. Lagian jam makan siang belum tiba"kata doyoung.

"Eo, baiklah.. Aku akan makan punya ku.."

Saera membuka makanan nya. Ia membeli cake dan puding. Minuman nya ice manggo.

"Wow, keliatan nya enak.. Yummy.."Saera makan sepotong.

Dari kejauhan doyoung melihat Saera yang lahap memakan cake dan puding jadi penasaran dengan rasa nya.

"Ah! Seharusnya aku belikan untuk taeyong oppa juga tadi.."kata Saera.

Doyoung mengkerutkan kening nya.
"Kenapa?"

"Taeyong oppa tadi menemani ku ke cafe tapi aku lupa membelikan makanan untuk nya.."kata Saera.

"Kenapa kau meminta taeyong menemani mu? Tadi kau tidak minta aku menemani mu?.."

"Kau sedang bekerja keras, bagaimana bisa aku meminta mu untuk menemani ku cari makanan.. Lagi pula tadi karena bertemu di lift dan taeyong oppa menawarkan diri untuk menemani ku jadi ya kita pergi bersama ke cafe.."jelas Saera.

Doyoung berjalan ke arah Saera dengan tatapan datar lalu duduk disebelah Saera.

"Lain kali, katakan saja... Sesibuk apapun aku, kau paling utama.. Jangan minta orang lain jika suami mu bisa melakukan nya"doyoung terdengar seperti mengomel.

"Baiklah, sekarang nikmati cake ini.."Saera langsung menyuapi doyoung sepotong cake agar dia tidak mengoceh lagi.

Doyoung awalnya mau marah tapi karena rasa cake nya enak dia jadi mengunyah cake dan lupa untuk mengomel.

"Bagaimana rasa nya?"tanya Saera.

"Enak"jawab doyoung.

Saera mengelus pelan pipi doyoung yang bergerak saat mengunyah.

"Chubby nya.."kata Saera.

"Suapi aku lagi.."kata doyoung.

"Ini belum jam makan siang, bukan kah seharusnya kau kembali bekerja direktur kim?"

Doyoung langsung kikuk.
"Ehem!.. Kalau makan sedikit tidak apa-apa.. Aku akan lanjut setelah makan beberapa suapan.."

"Aigooo lucu nya..."

Saera pun menyuapi doyoung cake dan puding.

"Taeyong oppa bilang kalian akan mengadakan pesta ulang tahun perusahaan, kapan?"tanya Saera.

"Eum?.. Bulan depan.."

"Aah begitu.."

"Ibu pasti akan mengajak mu belanja gaun untuk pesta itu.."tebak doyoung.

"Itu mungkin saja, aku akan pergi bersama ibu dan kak Hanbi.."

Doyoung mengangguk menyetujui. Disaat asyik menyuapi doyoung dengan cake, Saera melihat disudut bibir doyoung ada cream cokelat yang tertinggal. Saera langsung tanpa aba-aba menjilat cream itu sampai membuat doyoung kaget.

"Jangan lakukan itu lagi!"kata doyoung. Jantung nya berdebar karena kaget.

"Kenapa? Hanya jilatan untuk membersihkan cream.."jawab Saera dengan tampang tak berdosa.

"Kalau mau minta cium bilang saja jangan menggoda ku dengan jilatan cream mu itu.."kata doyoung.

Saera langsung kalang kabut.
"Ci..ciuman? Siapa yang mau minta ciuman.. Aku kan cuman berinisiatif untuk membersihkan cream di sudut bibir mu..."

"Cara mu berbahaya.. Sini biar ku tunjukkan bagaimana cara yang lebih berbahaya..."kata doyoung.

Doyoung menarik Saera lebih dekat lalu mencium bibir Saera dengan lembut. Masih kental terasa cake dan puding yang mereka makan. Saera menikmati ciuman itu dan semakin memperdalam sambil meremas-remas rambut doyoung.

Semenit kemudian mereka melepas ciuman itu. Saera memukul pelan dada doyoung karena malu dan kaget.

"Aku akan kembali bekerja"kata doyoung.

"Eung.."Saera kembali dengan aktivitas nya memakan sisa cake dan puding.

Selesai makan Saera kembali ke aktivitas semula, menscroll media sosial di ponsel nya.

.

.

Skip kediaman Shin~~~

Nyonya shin melihat Daera sedang duduk di pinggir kolam, lalu menghampiri anak nya.

"Apa yang kau lakukan disini? Termenung?"tanya nyonya shin.

Daera menggeleng pelan, ia ditemani minuman bir. Sesekali meneguk bir itu.

"Apa menghabiskan waktu disini membuat mu bisa merebut posisi Saera? Kenapa kau tidak berbuat sesuatu?!"bentak nyonya shin.

Daera menghela nafas.
"Aku sedang memikirkan sesuatu, terkadang aku berfikir kenapa harus kembali ke keluarga kim, bukan kah itu menodai harga diri ku?"

"Apa kau bodoh?! Setelah lari dari pernikahan waktu itu kau sudah menodai harga diri mu sendiri dan sekarang kau merasa bersalah?! Kau tidak bisa begitu! Aku ada disisi mu dan selalu membantu mu.. Jangan pikirkan salah atau benar yang penting semua harus kembali seperti semula.. Kau adalah menantu keluarga kim yang sebenarnya!! Bukan Saera!!"kata nyonya shin.

Daera mengangguk paham. Seketika ide langsung muncul di kepala nya. Membuat ia tersenyum.



TBC

TTD: Istri Doyoung & Haechan

OUR MARRIAGE Where stories live. Discover now