33♡

193 18 2
                                    

"Tolong jaga Saera dengan baik, aku menilai mu sebagai anak yang baik dan bertanggung jawab.. Saera juga sudah pernah cerita tentang alasan kenapa kalian bisa menikah, jadi kalau nak doyoung masih merasa tertekan dengan pernikahan ini, ceraikan saja Saera.. Kalian belum berhubungan badan kan?"tanya nenek.

Suasana agak canggung sekarang karena pertanyaan dari nenek yang membuat doyoung terdiam.

"Nenek apa harus dibicarakan hal seperti ini?..aku merasa tidak pantas saja.."tanya Saera. Dia tidak mau membuat doyoung merasa sedih.

"Dulu aku sempat berfikir untuk bercerai karena tekanan batin yang ku alami.. Tapi semakin sering aku membuka hati fikiran itu pun semakin berkurang, nenek tidak perlu khawatir aku akan menjaga Saera.. Sekarang aku mencintai nya.. Benar-benar mencintai nya.."Jawab doyoung dengan mantap.

Mendengar jawaban doyoung hati Saera menghangat, nenek pun lega.

"Aku percaya pada mu nak doy, kalau bisa berikan aku cucu juga ya.. Hahaha.."

Seruangan langsung tertawa tapi Saera malah malu-malu kucing.

"Nenek bukan nenek kandung Saera tapi sangat menyayangi nya.. Aku juga tak mau kalah dari nenek dalam hal menyayangi Saera.."kata doyoung.

"Hei jangan jadi kan hal itu kompetisi!"sungut taeyong.

"Saera-chan sangat beruntung mendapatkan tuan kim sebagai suami nya.. Tampan, baik, pengertian, bertanggung jawab.. Wah seperti nya aku jadi mau menikah juga..hahaha"kata yuki.

Kemudian seorang pria datang membuat seluruh atensi mengarah kepada nya termasuk Saera. Diselimuti kaget dan senang karena bisa bertemu Saera langsung berlari ke dalam pelukan pria itu.

"Kak yuta!!"pekik Saera.

"Hei, gadis kecil ku sudah kembali.. Kenapa tidak lapor?"tanya yuta.

"Kemarin aku sudah kerumah kakak tapi kakak tidak ada.. Yuki bilang kakak ke tokyo.."

"Aku baru pulang dan langsung kesini buat kasih hadiah, nih oleh-oleh untuk mu nenek dan yuki.."

"Wah! Pasti enak.. Ayo kita makan bersama.."

Saera menarik yuta ke dapur untuk meletakkan makanan yang di bawa ke piring. Sementara Doyoung yang menyimak kejadian pelukan tadi cukup terganggu.

Padahal aku masih disini, dia berlari ke pelukan pria lain di depan mata ku, istri yang nakal dan harus ku hukum.-doyoung.

Seperti nya api kecemburuan muncul, doyoung bertemu rival nya..hahaha.-taeyong.

"Nek, apa mereka sering seperti itu?"tanya doyoung.

"Iya, mereka itu teman sedari kecil.. Saling bersama dalam suka dan duka, sudah seperti kakak adik, nak doyoung jangan takut dan cemburu ya..hahahahaha"kata nenek sambil ketawa renyah dibarengi taeyong dan yuki.

"Aku tidak cemburu.."kata doyoung dengan datar tapi dalam hati ingin berteriak atas malu.

Saera dan Yuta kembali dengan makanan yang sudah di taruh. Perbincangan di mulai kembali.

"Kak kenalin, ini doyoung.. Suami ku"kata Saera.

Untung kau masih ingat kalau punya suami..dasar!-doyoung.

"Halo, aku yuta.. Teman Saera"

"Doyoung, suami nya Saera"

Taeyong merasakan ada tatapan petir di antara mereka berdua. Saera tak henti-henti nya berbicara dengan yuta dan memuji makanan yang di bawa nya. Mereka membicarakan masa-masa kecil dan masa di mana Saera masih bekerja di toko roti milik keluarga yuta.

.

.

Skip kamar ~~~

Doyoung yang sudah mandi duduk di sofa sambil mengeringkan rambut nya, lalu Saera masuk ke kamar.

"Sudah selesai mandi?"tanya Saera.

"Sudah"

"Kalau begitu aku akan tidur, selamat tidur.."

Saera hendak pergi tapi di tahan doyoung.

"Mau kemana?"tanya doyoung.

"Tidur"

"Terus kenapa mau keluar lagi?"

"Aku akan tidur di kamar yuki, disini kan kasur nya ukuran single jadi mana mungkin muat.."

"Pasti muat, jangan beri alasan.. Aku tau kau malu kan mau tidur seranjang yang kecil dengan ku?.."ledek doyoung.

Benar tapi tidak mungkin Saera jujur.

"Tidak tuh.. Aku cuman rindu sama yuki jadi.."

"Tidak ada alasan lagi nyonya kim.. Aku mengantuk ayo tidur, kau beruntung lolos dari hukuman karena aku lelah jadi ayo tidur.."

Doyoung menggendong Saera ala bridal style dan langsung menaruh Saera ke atas ranjang. Dengan sigap doyoung memeluk Saera.

"Hu..hukuman? Kenapa aku harus di hukum? Aku salah apa?"tanya Saera.

"Salah mu karena terlalu dekat dengan pria itu.."

Doyoung memejamkan kedua mata nya, Saera sendiri sedang bergelut dengan jantung nya yang berdetak tak karuan karena ucapan doyoung.

Dia, cemburu?!.-Saera.

"Sudah tidur, jangan terlalu di pikirkan ucapan ku.. Aku mana mungkin bisa menghukum mu.."

"Lucu nya sayang ku ini.. Kalau dihukum pun aku akan terima karena aku salah hihihihihi.."

Doyoung mengeratkan pelukan nya. Mereka berdua pun masuk ke dalam dunia mimpi. Taeyong tidur dikamar tamu jadi jangan khawatir kan dia, dia tidak akan di suruh tidur diluar.

Doy, aku berusaha keras untuk mencintaimu sebanyak yang aku bisa tapi aku tetap harus menahan nya karena takut cinta mu hanya pelarian..-Saera.

Saera memang tipe orang yang berhati-hati dalam mencintai karena tak ingin masa lalu terulang lagi dimana dia pernah mencintai yuta yang perhatian tapi perhatian itu hanya pelarian yuta dari masa lalu nya. Kini hubungan Saera dan yuta benar-benar sebatas kakak adik.


TBC

TTD: Istri Doyoung & Haechan


OUR MARRIAGE Where stories live. Discover now