08♡

175 18 0
                                    

Tiba hari dimana doyoung dan Saera pindah ke rumah pribadi milik doyoung. Rumah yang letak nya tak terlalu jauh dari rumah orang tua doyoung. Di perjalanan tidak ada satu pun yang berbicara, Saera sibuk mendengarkan lagu lewat earphone sementara doyoung fokus ke jalan.

Setelah sampai doyoung dan Saera menurunkan koper mereka masing-masing. Terlihat rumah dua lantai berwarna abu-abu putih yang halaman nya di penuhi semak. Jujur setelah 3 tahun meninggalkan rumah ini doyoung tak pernah datang walau hanya untuk membersihkan halaman rumah nya saja. Dia tidak punya waktu untuk itu.

"Rumah nya tidak terlihat terurus.."gumam Saera tapi bisa di dengar doyoung.

Tak ingin menggubris gumaman Saera, doyoung berjalan masuk ke dalam setelah membuka pintu nya.

"Woah!.."Saera ber-oh ria saat masuk ke dalam.

Semua perabotan lengkap mulai dari sofa, meja, tv, sampai hiasan dinding tapi terlihat berdebu.

Apa dia tidak pernah membersihkan rumah nya sendiri?-Saera.

Doyoung naik ke lantai atas menuju kamar sementara Saera berjalan mencari ruang dapur.

"Semua nya lengkap.. Tapi berdebu! Hmm kalau begitu aku akan membersihkan nya.."gumam Saera.

Saera menyentuh knop pintu untuk membuka pintu yang membuat nya penasaran ternyata di dalam nya ada alat-alat pembersih. Dikarenakan Saera punya alergi terhadap debu dia langsung menutup setengah wajah nya dengan kain seperti menggunakan masker.

"Aku akan mulai menyapu lantai.."

Saera menggulung rambut nya ke atas lalu dia menyapu lantai dari ruang tengah, ruang dapur, ruang tamu dan halaman belakang rumah.

Disisi lain doyoung yang memasuki kamar langsung membersihkan kamar itu sampai bersih dari debu setelah selesai ia turun kebawah.

Dia tidak melihat ada Saera dimana pun jadi dia mencari ke halaman belakang dan terlihatlah Saera yang sedang bersin-bersin.

"Hhhhaaaacchhimm...hhhaaaacchhiimm...hhhaaaccchhiimmm.."

Doyoung terlihat tak peduli dia masuk lagi ke dalam dan baru menyadari kalau dapur sudah setengah bersih.

"Apa dia yang membereskan dapur?"gumam doyoung.

Saera masuk kedalam dan bersin sekeras-keras nya.

"Hhhhaaaaaccchiiimmmm!!"

Doyoung sampai kaget mendengar suara bersin Saera yang terdengar seperti suara dinosaurus. Saera kikuk sendiri karena melihat doyoung yang mendengar suara bersin nya.

"Maaf! Aku alergi debu jadi aku bersin.. Maaf kalau sampai mengangetkan mu.."kata Saera sembari menutup hidung nya.

"Jangan di teruskan.. Aku akan memanggil pembantu.."

"Eh tidak usah aku bisa.."

"Dengan keadaan ingus meler seperti itu?"

Saera langsung mengelap ingus nya yang mengalir dan hampir masuk ke dalam mulut nya.

"Baiklah.."kata Saera.jujur dia malu.

"Hn.."doyoung pergi naik ke atas sembari menelfon seseorang.

Saera mendudukkan diri nya di sofa ruang tengah, ia melihat ada notifikasi dari seseorang dan tersenyum lembut saat membalas pesan itu.

Doyoung turun kebawah dia melihat Saera yang senyum-senyum sendiri di ruang tengah lalu menghampirinya.

"Bibi Yoo akan datang.. Kalau mau mandi di kamar atas, aku akan pergi ke kantor.."kata doyoung.

"Baiklah.. Kau pulang jam berapa?"

"Kenapa bertanya?"

"Agar aku tau saja.."

"Kau tidak perlu tau.."jawab doyoung dengan tatapan dingin.

"Ya sudah terserah kau saja.."

Doyoung pergi tanpa mengatakan apapun. Saera yang merasa gerah langsung naik ke atas untuk mandi di kamar atas.

.

.

Bibi yoo sudah datang setelah Saera selesai mandi. Untung bibi yoo orang yang baik jadi mereka bisa cepat akrab dan saling membantu untuk membereskan rumah.

"Bibi yoo sudah berapa lama bekerja di keluarga kim?"tanya Saera.

"Kurang lebih 6 tahunan.."

"Hmm, jadi begitu.."

Bibi yoo adalah pembantu di kediaman mansion keluarga kim, dia di panggil doyoung untuk membereskan rumah ini.

"Malam nanti nona mau makan apa?"tanya bibi yoo.

"Panggil Saera saja bi biar enak di dengar nya dan supaya tidak canggung.."

"Tidak sopan kalau begitu, nona kan majikan disini.."

"Tidak apa-apa bi.. Jangan sungkan ya.. Aku memaksa.."

"Hmm baiklah non, eh nak Saera.."

Saera tersenyum manis.

"Malam nanti biar aku saja yang masak.."

"Baiklah.."

Bibi yoo melanjutkan pekerjaan nya di halaman belakang sementara Saera pergi keluar sebentar untuk belanja bahan makanan.

.

.

Doyoung tak berhenti berkutat dengan laptop nya. Apa sekarang dia jadi pria penggila kerja atau workaholic?. Doyoung juga sesekali mengecek pesan email yang ia kirim ke akun Daera untuk mengajak nya bertemu tapi saat ini pesan email nya tidak dibalas.

"Doy! Lihat ini.."taeyong masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu karena ada hal yang mendesak.

Taeyong memperlihatkan foto dari akun instagram milik Jhon_Dj yang ia follow. Di foto itu ada sosok Daera yang tersenyum lebar sambil memeluk mesra seorang pria bernama Johnny.

"Postingan ini baru di upload dua jam yang lalu.."kata taeyong.

Doyoung cukup kecewa melihat foto itu.

Apa karena laki-laki bernama johnny dia sampai meninggalkan ku di hari pernikahan?!-Doyoung.

"Jangan tersulut emosi dulu.. Aku akan membantu mu untuk menemukan Daera supaya kau bisa tau alasan dia pergi meninggalkan mu"kata taeyong.

"Tidak perlu! Dia pergi karena pria itu.. Aku tidak perlu mencari nya lagi, dia sudah bahagia bersama pria lain... Aku bukan pria bodoh yang mengemis cinta perempuan yang mengkhianati ku!"kata doyoung.

Taeyong tau saat ini doyoung merasa tersakiti tapi apa yang doyoung katakan itu benar.

"Aku akan mencoba melupakan nya!"sambung doyoung.

"Baguslah hati mu mendapat pencerahan.. Semoga kau bahagia.."

Dan aku tetap akan menceraikan Saera untuk bisa melupakan Daera.-Doyoung.



Tbc

TTD: Istri Doyoung & Haechan

OUR MARRIAGE حيث تعيش القصص. اكتشف الآن