15♡

173 18 0
                                    

Saera memasuki rumah kediaman keluarga kim untuk mencari bukti tentang ucapan hanbi waktu lalu soal merasa didorong seseorang.

"Eh, saera.. Sejak kapan sampai nya?datang sama siapa?"tanya nyonya kim.

"Aku baru saja sampai bu.. aku di antar doyoung, aku kesini mau mengunjungi ibu dan hanmi.."kata saera.

"Ouh, hanmi baru saja bangun dan dia akan dimandikan sama Chanyu"

"Siapa chanyu?"

"Chanyu babysitter hanmi.."

"Ouh.. Kalau begitu aku akan ke kamar hanmi untuk melihat nya.."

"Baiklah, jika cari ibu..ibu ada di kamar.."

"Iya bu..."

Saera bergegas ke kamar hanmi untuk melihat keponakan nya itu.

Saat memasuki kamar saera tak melihat siapapun. Ia berjalan menuju kamar mandi.

"Hanmi sayang ini ibu nak.. Nanti kalau aku sudah menikah dengan ayah mu kau akan jadi anak ku..hehehe.."gumam chanyu.

Saera mendengar semua itu karena pintu kamar mandi tak tertutup rapat. Saera tak mau gegabah untuk langsung membongkar nya karena ia tak memiliki bukti.

"Hai.."sapa saera.

"Eh, siapa disana?"

Saera masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku saera...bibi nya hanmi.."

"Ouh, bibi nya..."Chanyu tersenyum kaku.

Apa dia mendengar gumaman ku?-Chanyu.

"Dia sangat cantik ya.."puji saera saat melihat hanmi.

"I...iya.."

Setelah selesai mandi Chanyu membawa hanmi ke atas kasur untuk di pakaikan nya baju.

"Aku baru melihat mu disini.."kata Chanyu.

"Iya, aku menantu kedua keluarga ini.. Aku dan anak kedua keluarga ini baru menikah beberapa hari yang lalu.. Dan kau, kau juga terlihat baru disini.."

"Aku baru tiga minggu bekerja disini.."

"Ouh, begitu.."

Hanmi selesai di pakaikan baju dan Saera langsung mengambil ahli hanmi dan mengajak nya jalan-jalan keluar kamar.
Saera tipe perempuan yang sangat menyukai anak-anak.

"Ibu..."Saera membawa hanmi ke kamar nyonya kim karena ia merasa chanyu itu berbahaya jadi saera menjauh kan hanmi dari Chanyu untuk saat ini.

"Eh, cucu nenek sudah mandi..ya ampun wangi sekali..."

Nyonya kim bermain dengan hanmi sementara saera keluar kamar sebentar untuk minum air dan memata-matai chanyu.

Saera berada di dapur untuk minum. Dia melihat Chanyu sedang menjemur pakaian milik hanmi di halaman belakang.
Pokok nya hanmi harus mendapatkan bukti kalau Chanyu itu jahat jadi dia mengikuti kemana pun Chanyu pergi.

.

.

Doyoung dilema akan sesuatu. Entah kenapa pikiran nya tidak terlalu tenang saat ini. Memori ucapan saera tadi malam mengitari kepala nya.

"Doy, rapat untuk bulan depan diadakan di jepang.."kata taeyong tapi tak ada balasan dari doyoung.

Taeyong menghampiri doyoung dan melambai di depan wajah nya.

"Eh, ya? Ada apa?"tanya doyoung gelagapan.

"Kau melamun?"

"Aku hanya memikirkan sesuatu.."

"Ouh, kau dengar apa yang ku katakan tadi?"

Doyoung menggeleng.

"Rapat bulan depan diadakan di jepang.."taeyong mengulang ucapan nya.

"Kenapa di jepang? Bukannya di busan?"

"Mereka mengganti tempat nya.."

"Ya sudahlah.."

Taeyong kembali ke ruangan nya dan doyoung menyibukkan lagi diri nya dengan pekerjaan.

.

.

Saera mengintip dari balik dinding. Sedari tadi pandangan nya tak lepas dari gerak gerik Chanyu. Sekarang Chanyu sedang mengelap salah satu foto yang ada di atas meja.

Entah apa alasan nya tiba-tiba saja Chanyu mencium dan memeluk foto itu berkali-kali, Saera langsung memvideokan hal itu sebagai bukti kecurigaan.

"Foto siapa yang dia cium?"gumam Saera.

Setelah Chanyu pergi Saera langsung menghampiri foto itu dan melihat wajah nya.

"Kak gongmyung?.. Kenapa dia mencium foto kak gongmyung?"

.

.

Sore nya saera harus pergi dari rumah orang tua doyoung karena ia mendapat pesan dari ayah nya untuk datang ke rumah. Awal nya Saera menolak karena tak mau bertemu dengan ibu nya tapi ayah nya memaksa.

Untung saat Saera memasuki rumah ibu nya tidak ada di tempat jadi dia bisa bertemu dengan ayah nya yang mau membicarakan sesuatu.

"Bagaimana kabar mu?"tanya tuan Shin.

"Aku baik.."jawab Saera, setidak nya ia senang saat ayah menanyakan kabar diri nya.

Tuan shin menuangkan teh untuk saera.

"Minumlah... Sudah lama kita tidak duduk berdua dan minum teh seperti ini.."

"Hmm.. Sudah sangat lama.."Saera menyeruput minuman itu.

"Ayah harap kau akan selalu bahagia dan tetap tersenyum.. Ayah juga ingin kehidupan pernikahan mu baik-baik saja.. Kalau bisa jangan cerai dari doyoung..."

"Kenapa ayah tidak setuju kami bercerai?"Saera merasa bingung. Ibu nya mendukung ia bercerai tapi ayah nya tidak.

"Ayah punya dua putri, yang satu sebagai harapan ayah untuk bisnis keluarga tapi dia malah melarikan diri dan yang satu nya itu kau, putri ayah yang bisa menyelamatkan bisnis keluarga.."

Saera terdiam memikirkan perkataan ayah nya.

"Sekarang aku mengerti saat ayah mengatakan kalau kakak akan menikah dengan orang yang ia cintai tapi nyata nya dia tidak mencintai pria itu! Ayah memaksa kakak untuk menikah hanya karena bisnis?! Dua orang akan tersakiti karena ulah ayah dan sekarang ayah mau aku yang melanjutkan rencana ayah itu? Kenapa ayah dan ibu sama saja? Hanya memikirkan kakak?!"bentak Saera.

"Bukan hanya karena bisnis tapi ayah juga mau putri ayah memiliki kehidupan yang baik dengan menikahi anak dari keluarga Kim!! Kalau kau tetap mau cerai maka ayah harus mencari Daera dan menikah kan mereka walau harus di paksa!!"

Kini Saera merasa muak dengan segalanya. Semua terlalu menyakitkan bagi nya.

"Jangan sakiti doyoung!!! Dia pria yang baik..."kata Saera sebelum akhirnya pergi dari rumah itu.


Tbc

Mau tanya cerita ini ngebosenin gak sih?

TTD:Istri Doyoung & Haechan

OUR MARRIAGE Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu