41♡

166 12 0
                                    

3 hari kemudian~~~

Doyoung sedang bersiap untuk pulang kembali ke korea sementara Saera masih harus menetap di jepang karena kontrak bekerja nya masih sebulan lagi. Awal nya doyoung tak ingin pulang tapi karena kerjaan dikantor menumpuk dan tidak bisa terus ditinggal akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

"Padahal aku tidak mau pulang.."kata doyoung.

"Harus kerja sayang, nanti kalau malas-malas gimana dapat uang nya?"kata Saera sembari memasukkan pakaian doyoung ke dalam koper.

"Selama sebulan kita tidak bertemu, apa kau bisa? Aku enggak, pasti bakalan rindu.."rengek doyoung.

Doyoung yang merengek terlihat seperti bayi yang menggemaskan.

"Ya aku juga pasti bakalan rindu tapi mau bagaimana lagi"

Doyoung memeluk pinggan Saera dan mendusel di leher Saera bak anak kecil.

"Semakin hari kau semakin menggemaskan ya seperti bayi, aku tidak menyangka bisa melihat sisi seperti ini dari diri mu.."kata saera, ia mengelus kepala doyoung.

"Biar makin disayang aku rela jadi bayi tau, mau manja-manjaan sebelum pergi"kata doyoung.

"Kalau gini gimana mau punya bayi, nanti aku yang capek karena punya dua bayi.."

"Hehe aku bantu juga sayang biar tidak capek"

Doyoung melepaskan pelukan nya itu lalu menatap lekat Saera.

"Aku takut"kata Saera.

"Takut kenapa?Daera lagi?"tanya doyoung, dari tadi ia merasa Saera agak aneh dan sekarang sepertinya ia paham alasan nya.

"Daera sudah kembali dan aku tau itu sebelum nya.."

"Jadi kau tau lebih dulu? Sangking tidak percaya nya ke aku kau rela bungkam?.."

"Aku bukan tidak percaya tapi hanya meminimalisir supaya kau tidak tau jika dia kembali, aku yakin dia kembali untuk merebut mu dan aku takut jika itu terjadi.."

"Aku hanya milik mu, bukan milik siapapun termasuk Daera.. Aku mencintaimu dan itu yang harus kau percaya.."kata-kata Doyoung menghangatkan hati Saera.

Doyoung mengecup bibir Saera singkat tapi Saera tidak ingin sesingkat itu jadi ia mengemut bibir doyoung bak permen dan semakin memperdalam ciuman itu.

"Main bentar bisa kali ya?"goda doyoung.

"Bentar lagi taeyong jemput, jangan macam-macam loh.."kata Saera.

Saera sebenarnya mau tapi memang tidak ada waktu untuk melakukan itu.

"Sebulan tidak dapat jatah.. Aduh pasti susah"kata doyoung.

"Jangan main sama yang lain loh kalau lagi pengen.. Kalau ketahuan aku bakal potong punya mu itu.."ancam saera.

"Enggak sayang, janji deh.. Tapi satu ronde sekarang bisa ya, taeyong lama kalau jemput.."

Doyoung membuka resleting baju Saera dan kaitan bra Saera lalu melempar ke sembarang arah.

"Satu ronde saja ya.."kata Saera.

"Gak janji"bisik doyoung.

Permainan panas itu mulai terjadi, Saera dan doyoung saling mendesah karena kenikmatan yang tiada tara nya.

"Doyhhhh..pelanhhhh..pelanhhh.."
racau Saera.

Doyoung tak mendengar dan semakin menggempur dengan cepat supaya mendapatkan klimaks nya.

"Ahhh..saeraahhhh..sempit sayanghhh"

"Enakkkhhhh..lebihhhh dalamhhh doyhhhh...ahhhhhh...."

"Sayang diatas ya.."doyoung memutar posisi sehingga Saera berada di atas untuk memimpin.

Doyoung mengecup leher Saera dan memberi tanda di sana. Payudara yang menggantung bergoyang seirama membuat doyoung gemas dan langsung menyusu bak bayi.

"Doyhhhhh.... Emmmhhhhh..."

"Semogahhhh...jadihhh ya..."doyoung menyemprot lebih dalam.

Bukan nya satu ronde, mereka melakukannya dalam beberapa ronde sampai akhirnya taeyong datang.

Anjir! Suara desah nya sampai keluar, dasar mereka itu tidak tau waktu!!-Taeyong.

Setelah permainan selesai mereka membersihkan diri dan keluar dari kamar. Mereka agak terkejut saat melihat wajah datar taeyong di ruang tamu.

"Aku kira kita akan berangkat besok.."ledek Taeyong.

"Diam lah.. Ayo kita pergi"

Taeyong mengambil koper dan memasukan nya ke dalam mobil.sementara Doyoung berpamitan dengan saera.

"Jaga mata dan jaga hati.."kata saera.

"Kau juga.."

Doyoung mencium kening dan bibir saera.

"Bye sayang.."

"Bye.."

Setelah berpamitan doyoung masuk ke mobil, ada rasa berat di hati saera untuk melepas doyoung tapi mau bagaimana lagi. Mobil pun melesat ke bandara.

Saera menghela nafas sejenak lalu masuk ke rumah mengambil tas dan pergi ke cafe karena ia akan menemui seseorang.

.

.

Skip cafe~~~

Saera duduk berhadapan dengan orang yang ia temui dan orang itu adalah Daera.

"Hai adik.. Apa kabar?"tanya daera.

"Aku baik"

"Senang mendengar nya.. Aku tidak terkejut kau mengajak ku untuk bertemu, pasti ada yang ingin kau katakan.."Daera terlihat tenang.

"Kurasa kakak tau apa yang mau ku bicarakan, aku tidak ingin hubungan kekeluargaan kita hancur.. Kakak harus menerima kenyataan aku dan doyoung sudah menikah, kami sepasang suami istri, dia adik ipar mu sekarang..ku harap kakak tidak memiliki rencana buruk.."kata saera yang memperingati secara baik.

Daera tersenyum manis.
"Kau terlalu mengkhawatirkan hal yang tidak perlu, aku dan doyoung adalah masa lalu.."

Walau mendengar ucapan Daera hati saera tetap tidak tenang karena firasat seorang perempuan itu tajam. Bagi nya Daera datang untuk merebut doyoung sama seperti dimasa lalu, apapun yang dimiliki saera akan direbut daera.

"Satu hal yang membingungkan bagi ku, apa doyoung benar-benar mencintai mu? Atau jangan-jangan kau cuman sekedar pelampiasan rindu nya terhadap ku?"tanya Daera.

"Apa maksud mu?!"

"Kau tidak tau apa yang terjadi diantara aku dan doyoung di pesta waktu itu.. Doyoung menyembunyikan nya dari mu ya?"

Jantung saera berdegup tak semestinya, ia takut dan jadi gelisah. Apa yang terjadi di antara mereka?.

"Katakan!"suara saera agak meninggi.

"Jika doyoung menyembunyikan nya maka aku tidak punya hak untuk mengatakan.. Maaf ya adik.."

"Katakan!! Cukup katakan saja!!"bentak saera.

"Santai saera... Jangan membuat kegaduhan! Kau tidak malu diliat banyak orang?!"

"Aku tidak peduli!!"

"Saera tenang lah.. Aku hanya menggoda mu, tak perlu marah seperti ini.. Aku hanya bercanda.. Ya ampun.. Jangan marah adik.."kata daera yang mencoba menenangkan saera.

Saera tak mendengarkan, amarah memuncak, ia pergi dari cafe untuk menahan emosi nya agar tak meledak di cafe.

"Ini baru permulaan.. Kehidupan pernikahan mu tak akan ku biarkan bahagia karena doyoung milik ku"monolog daera.


Tbc

TTD:Istri Doyoung & Haechan

OUR MARRIAGE Where stories live. Discover now