32♡

191 19 3
                                    

Di dalam mobil~~~

"Bagaimana bisa kau datang tanpa memberitahukan lebih dulu? Aku kaget hampir mau pingsan.."kata saera.

"Padahal aku bukan hantu, niat nya mau kasih surprise tapi malah diomelin.."kata doyoung dengan nada sedikit kecewa.

"Bukan begitu maksud ku, tapi kehadiran mu yang tiba-tiba itu memang bikin kaget.. Aku suka kau datang tapi seharusnya bilang biar aku bisa...."ucapan saera terpotong.

"Stop!! Keuwuan kalian itu tidak baik buat mata dan telinga ku! Kalau kangen bilang saja, jangan berantem kayak gini..hormatilah jomblo seperti ku!!"kata taeyong.

"Maka nya sana cari istri.."kata doyoung dengan nada santai seperti meledek.

"Taeyong oppa juga kenapa datang?"tanya saera.

"Sebagai sekretaris aku harus ikut, kami kesini kan karena ada urusan pekerjaan.. Jadi sekalian mampir menemui mu.."jelas taeyong.

"Oh berarti dari awal memang untuk urusan bisnis ya..hmm.."

"Kenapa?! Kecewa?! Hiliih! Jangan mulai lagi saera.."kata taeyong.

Saera tertawa renyah disusul doyoung sementara taeyong misuh-misuh sendiri di belakang.

.

.

Sesampainya dirumah saera membawa masuk doyoung dan taeyong untuk dikenalkan ke nenek dan yuki.

"Jadi ini rumah nenek mu?"tanya taeyong.

"Iya.. Taeyong oppa bisa duduk dulu, biar aku panggil nenek dan yuki.."

"Mereka bisa bahasa korea kan?"tanya taeyong.

"Kemampuan bahasa korea mereka tidak sebagus itu, jadi agak sulit untuk dimengerti.. Aku akan jadi penerjemah kalian nanti"kata saera.

"Kamar mu dimana?"tanya doyoung.

"Ada di atas, kenapa? Kau mau istirahat?"

"Iya, aku cukup lelah dan mengantuk jadi mau istirahat.."

"Ya sudah, ayo ikut aku.."

Taeyong ditinggal sendiri diruang tamu seperti anak hilang. Plongak-plongok melihat setiap sudut ruangan.

.

.

Saera dan doyoung masuk ke dalam kamar namun saat saera tersadar pakaian dalam nya ada di atas kasur dia langsung mencoba untuk menutupi kedua mata doyoung.

"Hei, kenapa?"tanya doyoung yang tiba-tiba kedua mata nya di tutup saera.

"Tutup mata mu dulu, aku lupa menaruh sesuatu yang tidak boleh kau lihat.."kata saera.

"Lain kali jangan di taruh sembarangan, kalau sampai laki-laki lain melihatnya bagaimana? Lebih bagus jika suami mu lihat.."

"Kau juga tidak boleh! Tutup saja mata mu!!"pekik saera.

"Ya baiklah.."

Saera langsung mengemas pakaian dalam nya dan memasukkan asal ke dalam lemari supaya doyoung tidak melihat nya.

"Kau boleh buka mata sekarang.."kata saera.

Doyoung pun membuka kedua mata nya.

"Rapi.."kata doyoung.

"Hmm, rapi lebih baik dari pada berantakan.. Aku kan alergi debu jadi harus bersih dan rapi.."

"Iya aku tau.."

Doyoung menghampiri saera, dia menipis kan jarak untuk menatap lekat wajah saera yang sekarang memerah malu.

"Aku merindukan mu.."kata doyoung. Dia langsung memeluk saera.

"Bukan pura-pura kan?"

"Jangan anggap perasaan rinduku ini pura-pura.. Aku serius!"kata doyoung.

"Aigooo.. Lucu nya.."

Saera menepuk-nepuk punggung doyoung layak nya anak kecil.

"Istirahat lah.. Nanti sekitar jam 3 sore aku bangun kan untuk mandi.."kata saera.

"Hmm..baiklah.. Bilang pada nenek, menantunya izin istirahat sebelum bertemu.."

"Hahahaha.. Iya.."

Doyoung melepas pelukan nya. Saera pun keluar kamar untuk menemui nenek yang mungkin ada di halaman belakang.

.

.

"Kyaaaa!!! Pencuri!!"pekik yuki saat masuk ke dalam rumah melihat sosok pria asing diruang tamu nya.

Taeyong yang kaget mendengar ada perempuan berteriak langsung menggeleng cepat untuk memutuskan salah paham.

"Nenek!! Ada pencuri dirumah!!.. Ya ampun bagaimana ini!! Keluar..keluar sana!! Dasar pencuri!!"pekik yuki.

Fyi: yuki menggunakan bahasa jepang membuat taeyong tak mengerti apa yang di ucapkan nya.

"Aku bukan pencuri!.. Aku orang baik.. Aku disini bersama atasan ku.. Atasan ku suami nya saera.."kata taeyong. Dia mencoba untuk menjelaskan tapi dikarenakan keterbatasan bahasa jadi sulit memahami satu sama lain.

Yuki mengambil sapu lidi dan mengarahkan nya ke taeyong. Dia tidak akan segan untuk memukul pria asing itu kalau memang diperlukan.

"Akan ku panggil polisi!! Apa saja yang sudah kau curi huh?!"

"Aduh, dia ngomong apa ya? Saera..saera.. Bantuin aku!!"

Saera dan nenek yang mendengar keributan langsung meluncur ke asal suara.

"Dasar pencuri!! Kau pikir aku takut hah?! Sini kau biar ku pukul sampai babak belur!! Pencuri tidak bisa di ampuni!!"kata yuki.

"Yuki-chan.. Hentikan! Dia bukan pencuri.. Dia teman ku.."kata saera.

"Apa?! Dia teman mu?! Ya ampun upssi!! Maaf.. Maaf..maaf tuan..maaf atas kelancangan ku.."yuki sampai membungkuk minta maaf.

"Aah.. Tidak apa-apa..tidak apa-apa..semua hanya salah paham.."kata taeyong yang mengerti gestur yuki.

"Yuki-chan, dia tamu kita.. Jangan bersikap kasar pada tamu.. Sudah sana ke dapur buatkan teh dan cemilan.."kata nenek.

"Baik nenek.."yuki langsung ke dapur.

"Nenek dia teman suami ku, nama nya lee taeyong.."kata saera memperkenalkan taeyong menggunakan bahasa jepang.

"Ooh, pemuda tampan ini nama nya taeyong.. Maaf kan atas kesalapahaman yang dibuat cucu ku ya.."kata nenek.

Saera menerjemahkan.

"Tidak masalah nek, hanya salah paham.. Tapi untung lah nenek dan saera datang, aku jadi tidak babak belur.."

Saera dan nenen tertawa.

"Ada apa ya? Aku mendengar keributan tadi.."doyoung sampai muncul padahal tadi dia sudah hampir terlelap karena lelah diperjalanan.

"Waah.. Dia ini pasti suami mu kan saera-chan..."tebak nenek.

"Iya nek, dia suami ku.."kata saera.

"Halo nenek salam kenal, nama ku Kim doyoung, suami Saera.."sapa doyoung.

Saera menerjemahkan.

"Saera-chan tak perlu menerjemahkan, nenek sudah belajar banyak tentang bahasa korea jadi bisa berbicara dengan suami mu ini.."kata nenek.

"Ah baiklah nek, syukur nenek bisa memahami bahasa nya.."saera lega tidak jadi penerjemah.

Setelah berbincang-bincang mereka makan malam bersama, lalu berkumpul di ruang keluarga, doyoung di introgasi oleh nenek dan yuki.



TBC

TTD:Istri Doyoung & Haechan

OUR MARRIAGE Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz