48♡

93 9 1
                                    

Skip Kantor.

Doyoung sedang ada rapat di kantor nya, ia ditemani oleh Taeyong sementara Ten melakukan pekerjaan lain diluar kantor. Sedari tadi Taeyong memperhatikan ke arah Doyoung yang selalu mengambil kesempatan untuk melirik ponsel dan jam tangan nya. terlihat Doyoung tidak fokus dengan rapat kali ini.

"sekian dari presentasi saya, bagaimana menurut Tuan Kim rencana proyek di Amerika ini?"tanya Kolega rapat nya, Tuan Dong sicheng.

Doyoung tidak memperhatikan jika ia sedang ditanya karena sibuk dengan ponsel nya jadi Taeyong turun tangan, ia langsung berdehem dan menyengol siku Doyoung.

"Ehem!"dehem Taeyong.

"ah, ya? maaf.."Doyoung langsung gelagapan karena ketahuan tidak memperhatikan rapat.

"Sepertinya Tuan Kim sedang banyak fikiran, tapi saya yakin dia setuju dengan rencana dari Tuan Dong yang tidak pernah gagal"kata Taeyong yang mencairkan suasana.

"terimakasih atas pujian nya Tuan Lee"kata Sicheng.

Doyoung setuju dengan Taeyong. apapun jika taeyong merasa itu benar bagi Doyoung pasti tidak ada masalah karena ia percaya dengan kinerja Taeyong yang tidak pernah mengecewakan dirinya dan perusahaan.

"Rapat kali ini tidak mengecewakan, untuk ke depan nya kirim saja file proyek nanti akan saya lihat lagi"Kata Doyoung.

"baik, nanti akan saya kirim"kata Sicheng.

Doyoung melihat Jam tangan nya yang sudah menunjukkan 10, ia tak punya waktu lagi jadi harus menghentikan rapat ini dengan secepatnya agar bisa pergi ke butik.

"ya sudah, Rapat nya selesai.. terimakasih atas kerja sama Tuan Dong dan tim nya, semoga proyek ini lancar dan menghasilkan keuntungan yang kita inginkan.. saya harus pergi lebih dulu karena ada janji lain"kata Doyoung.

"baik Tuan Kim, semoga proyek kita berhasil"kata Sicheng.

Doyoung pun keluar dari ruang rapat lalu diikuti Taeyong di belakang. 

"kenapa buru-buru begini? mau keluar?"tanya Taeyong.

"ya, ada janji"kata Doyoung sambil menekan tombol lift.

"dengan siapa? setelah rapat pagi ini kau tidak punya janji temu dengan siapapun"kata Taeyong.

"dengan siapa lagi kalau bukan dengan Saera, aku mau ke butik langganan ibu.. mereka mau beli gaun untuk pesta perusahaan"Jelas Doyoung. 

Pintu lift terbuka dan mereka berdua pun masuk ke dalam.

"untuk apa kau datang? memang nya kau juga mau beli gaun? pfftttt.."taeyong menahan tawa karena tak mampu membayangkan jika Doyoung memakai sebuah Gaun.

"haha lucu sekali, tentu saja untuk Saera.. aku ingin melihat gaun pilihan nya, jika aku tidak lihat mungkin dia akan membeli gaun yang sangat terbuka dan tentu saja sangat dilarang"kata Doyoung.

"Tuan Kim, sejakkapan seprotektive begini? Saera bebas memilih gaun apapun yang ia sukai kan?.."

"tapi aku tidak suka jika pria lain melihat tubuh nya jika memakai pakaian terbuka"

"dasar bucin"ledek Taeyong.

Setelah sampai di lantai 1, Doyoung bergegas ke parkiran dan menaiki mobil lanju bergegas ke butik.

.

.

Skip Butik.

Saera mengambil sebuah gaun simpel berwarna pink susu dengan motif sprinkel dan bermanik-manik di daerah dada. Ia merasa tertarik dengan model nya dan ingin mencoba gaun tersebut namun tiba-tiba Daera muncul dan memegang Gaun itu.

OUR MARRIAGE Where stories live. Discover now