38♡

175 16 0
                                    

Dengan malu-malu saera masuk ke dalam kamar. Ia sengaja mengenakan lingerie mini nan tipis malam ini untuk menyenangkan mata doyoung. Dia sudah memberanikan diri untuk menggoda doyoung.

Tapi yang di lihatnya saat masuk ke kamar adalah doyoung yang duduk dikasur sambil memegang botol obat yang seharusnya tidak diketahui doyoung.

"Kau bilang padaku ingin hamil dan punya anak tapi fungsi obat ini untuk sebaliknya.. Mana yang harus aku percayai? Kau mengecewakan ku saera.."kata doyoung, tatapan nya begitu dingin.

Merasakan suasana tak kondusif untuk menggoda saera malah menjadi takut dengan tatapan doyoung yang tak pernah ia lihat selama 4 bulan ini. Ada alasan kenapa obat itu ada pada saera.

"Doy.. A..aku..aku punya alasan untuk itu.."

"Alasan apa!! Membuat ku berharap seperti orang bodoh hah?!!"bentak doyoung.

Saera terhentak kaget karena di bentak.

"Bu..bukan begitu.. Aku.. Awalnya aku memang tidak mau hamil karena..karena.."

"Karena kau cuman mau bermain-main?!! Memberikan tubuh mu untuk kepuasan semata!! Menjadi sosok sok polos dan suci?!! Sekarang kau menggoda ku untuk itu?!! Cuman untuk memuaskan nafsu birahi mu?!!!"bentak doyoung dengan kata-kata kasar yang menyakiti hati saera.

"Enggak!! Bukan begitu! Kau salah paham!!.. Ada alasan kenapa aku memiliki obat itu.. Kau tidak punya hak menilai ku seperti itu!!.. Awal nya aku memang tidak mau punya anak.. Karena..karena aku takut, aku takut kau kembali pada Daera.. Kau tidak tau betapa gila dan sakit nya aku memikirkan hal itu jika benar-benar terjadi.. Aku tidak mau punya anak kalau ujung-ujung nya akan kau tinggal!!!...hiks....hiksss...hikss..."

Baru kali itu saera di marahi doyoung sampai menangis tersedu-sedu, ia benar-benar takut dengan doyoung.
Doyoung sendiri langsung merasa bersalah karena penuturan saera.

"Aku takut kalau kau meninggalkan ku.. Hikss..hikss.. Jangan marah.. Aku tidak pernah minum obat itu.. Aku beli karena pikiran ku terlalu buntu saat itu..maaf..maaf..jangan marah padaku.. Hiksss...hiks... Aku bodoh.. Sangat bodoh..aku merasa hina sekarang...."kata saera.

Doyoung langsung memeluk saera yang masih menangis sesegukan. Dia tak tahan melihat saera menangis seperti ini.

"Maafkan aku.. Aku yang salah..aku yang bodoh karena terbawa emosi.. Maaf saera.. Aku meragukan mu.. Maafkan aku.. Marahi saja aku.. Pukul aku semau mu tapi jangan menangis lagi ya..."kata doyoung, dia mengelap jejak air mata di pipi saera.

Saera mengangguk lemah. Ia memahami perasaan doyoung yang wajar saja seperti itu.

"Jangan berfikir aku akan kembali Pada Daera.. Dia bukan siapa-siapa lagi bagi ku..."kata doyoung.

"Berjanji jangan pernah meninggalkan aku.."

"Aku janji.."

Setelah selesai menenangkan tangis saera doyoung baru sadar kalau saera mengenakan lingerin seksi berbahan tipis dan ia sadar kalau saera tidak memakai bra.

"Kau belajar nakal seperti ini dari siapa?"tanya doyoung.

"Kau lah.."kata saera dengan ketus.

"Maaf ya.. Aku merusak suasana romantis yang kau berikan.. Malam ini lakukan aku semau mu..hukum saja aku.."kata doyoung.

"Aku memberanikan diri untuk memakai pakaian ini tau! Aku bahkan tidak pakai bra dan cd..."kata saera.

"Hah? Apa? Yang benar?"

Saera menunduk malu lalu mengangguk pelan.

"Astaga saera.. Kau benar-benar melakukan semua itu ya.. Kalau begitu tunggu apa lagi.. Jangan sia-sia kan usaha mu"

Doyoung menindih saera lalu meniup wajah saera yang bersemu malu.

"Jangan kasar ya.."kata saera.

"Gak janji soalnya kau begitu seksi dan membuat ku bergairah.."bisik doyoung di telinga saera.

Penyatuan mereka kembali terjadi. Bercinta sehabis bertengkar itu ternyata menciptakan kenikmatan tersendiri bagi mereka berdua.

.

.

2 hari kemudian~~~

Doyoung menganga lebar saat melihat pakaian saera yang menurut nya terlalu seksi.

"Kenapa pakai baju itu?"tanya doyoung.

"Ini kan baju yang kemarin aku beli, kau tidak sadar karena terlalu sibuk dengan game.. Jangan salahkan aku.."kata saera yang tak mau di salahkan.

"Terlalu seksi.. Ganti!"titah doyoung.

Padahal hanya bahu yang terlihat, bawahan juga tak terlalu pendek

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Padahal hanya bahu yang terlihat, bawahan juga tak terlalu pendek. Menurut saera baju nya masih sopan.

"Tapi ini baju ku satu-satu nya.. Ayolah sayang baju ini masih sopan, tidak terlalu seksi"kata saera sembari menggelayut di tangan kanan doyoung.

"Keliatan bahu sama paha nya, mau kasih liat siapa diluar sana hah?! Kalau aku yang lihat tidak apa-apa, ini kita mau ke tempat ramai.. Banyak mata keranjang yang bisa melihat tubuh mu itu dan aku tidak suka.."omel doyoung.

"Siapa yang berani melihat istri tuan kim? Jangan khawatir.. Lihat aku memakai cincin pernikahan kita sekarang dan kau juga.. Aku akan selalu menggandeng tangan mu disana jadi sudah dipastikan tidak akan ada orang yang mampu melihat ku.. Karena mereka takut padamu hahahahaha..ya kan?"

Doyoung melirik sekejap cincin di jari manis saera, ia menghela nafas pasrah.

"Ya sudahlah ayo pergi sekarang kalau tidak kita akan terlambat nanti.."kata doyoung, ia pergi lebih dulu keluar.

Cincin pernikahan akhirnya tersemat di jari manis masing-masing mereka walau dulu sempat dilepas karena masih belum ada rasa. Doyoung pernah menanyakan keberadaan cincin milik saera dan saera menjawab cincin itu ia pakai sebagai kalung.

Doyoung sendiri menyimpan cincin itu di dompet nya, setelah cinta mulai tumbuh dan berkembang cincin pernikahan mulai tersemat di jari mereka dan masih di pakai sampai saat ini.





TBC


TTD: Istri Doyoung & Haechan

OUR MARRIAGE Donde viven las historias. Descúbrelo ahora