28. Pelukan kedua

13.1K 874 73
                                    

Simple sih, aku bakal cepet up kalau kalian gercep hehehe.


Cerita ini emang alurnya lambat ya geys, 1 hari bisa 3 Chapter, karena setiap waktunya nggak aku sia-sia in.

Vote dulu💙

HAPPY READING

Alexa sedikit merasa canggung, setelah insiden cium kening itu terjadi. Mereka semua berkumpul didepan toilet, ditemani pak Coyo yang pupil matanya seakan berapi-api.

Hujan sedikit mereda, menyisakan rintik-rintik kecil yang masih membekas diatas pohon.

"Jadi, bagaimana bisa kalian berada didalam ruangan yang sama??" tanya pak Coyo santai, terkesan berang. Guru botak itu memandang dua siswanya angkuh.

"Hayolo bos, kalian ngapain aja didalam?? Bisa-bisanya ditoilet bareng, belum sah woy! Mampus kalau kelepasan mah," Wahyu menambahi, membuat Dirga meliriknya sekilas.

"Pantes aja lama bener ditoilet, taunya ada neng Alex juga. Dahlah, kelamaan! Bawa aja ke KUA!!" Bukannya membela, Cecep justru ikut-ikutan.

Alexa menunduk lemah.
Dia malu, dia benci dalam situasi seperti ini. Dimana, dia diharuskan mengakui kesalahan yang sebenarnya orang lain ciptakan. Dia dijebak! Ini bukan murni kesalahannya.

"JAWAB!!" sentak pak Coyo keras, membuat Alexa sedikit terpingkal. Begitupun Wahyu dan Cecep.

"Pasangan yang belum menikah dilarang keras  bersama disatukan ruangan! Kalian melanggar nya! Dan itu kesalahan besar!!" bentaknya murka.

"JELASKAN!! KENAPA KALIAN DIAM SAJA?!!"

"Buset! Pak Coyo nyeremin," batin Wahyu membelakak.

"Bukan guru gue, bukan guru gue!" Cecep geleng-geleng sembari membatin.

"Tanya dia," kata Dirga datar. Laki-laki itu memandang lurus, dan hanya melirik Alexa sekilas.

Sebenarnya Dirga geram, karena disini semuanya murni kesalahan Alexa, dia yang mendadak ada didalam. Dan yang lebih memuakan adalah, gadis itu terus terdiam. Bitch!

Netra pak Coyo beralih fokus kearah Alexa.

"Saya heran dengan kamu, Alexa. Untuk apa kamu masuk kedalam toilet laki-laki, sementara toilet perempuan kosong! Apa jangan-jangan, KAMU SENGAJA INGIN MENGINTIP? IYA?!!" tuntut pak Coyo diakhiri gelengan kepala tidak percaya.

Spontan, Alexa mengangkat kepala dan menggeleng pelan. "Tidak seperti itu pak," ujarnya meyakinkan.

Linang matanya sangat kentara menandakan, bahwa dia terlihat akan menangis. Shit! Dasar cengeng!! Dirga mengumpatinya dalam hati.

"LALU KENAPA BISA?! JELASKAN SEKARANG!! JANGAN DIAM SAJA!!!"

"HOLY CRAP!! ADA APAAN NIH? ADA APAAN?!! RAME BENER. LAGI BAGI-BAGI SEMBAKO YA??" Ella datang membelah kerumunan, sengaja berdesakan.

"AJIGILE!! BAGI-BAGI SEMBAKO NGGAK NGOMONG-NGOMONG, CURANG NIH!!" Tara menambahi. Disusul Daishi yang muncul dari belakang.

"Sembako gundulmu." Kali ini, Raja yang menyahut. Ia sedikit terusik, dengan Trio ulet bulu itu.

"TERUS KALAU BUKAN SEMBAKO APAAN? UANG KAGET YA?!?" celetuk Tara dengan wajah histeris.

Mereka bertiga datang dan berlagak, tidak mengetahui apapun. Dan sampai sini Alexa tahu, bahwa mereka berhasil mengelabuinya. Alexa sedikit melemas. 3 lawan 1, jelas telak.

DIRGANTARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang