51. Hari bahagia

9.4K 690 120
                                    

Sumpah, entah kenapa tiba² mood aku anjlok-_-

Nggak tau apa sebabnya, yang jelas seiring waktu mood aku sering berubah-ubah. Maka dari itu aku nggak henti²nya bilang ke kalian,

Jangan berhenti untuk support dan kasih semangat😢 Mungkin cuma itu, kunci agar aku selalu excited dan bersemangat;)

Hayuk, vote dulu abis itu spam coment 💚

HAPPY READING

Kebersamaan Dirga dan Alexa pagi ini, menjadi perbincangan hangat alias gosip di sekolah. Sejak kejadian di rooftop yang melibatkan keduanya waktu itu, mereka menjadi bahan trending topik dikalangan siswa-sisiwi, baik siang atau malam.

Bahkan, lambe turah SMA PITALOKA ada yang mengabarkan bahwa mereka sudah menjalin hubungan, singkatnya jadian. Hingga seantero sekolah, dibuat geger oleh berita yang berhasil mencuat dalam sekejap.

Pasalnya, mereka juga sempat tak percaya. Apa iya? Ada yang bisa menaklukkan hati seorang Dirga. Secara, laki-laki itu sangat terkenal akan kebengisan fisik, kebrutalannya dalam hal bertarung, hingga gelapnya hati yang sekeras batu. Menurutnya, itu mustahil.

“Dirga...”

Saat selesai memarkirkan motornya, Dirga melangkah lalu berdiri disamping Alexa. Secara perlahan, tangannya bergerak menautkan jari-jemarinya dengan milik Alexa, tanpa menatap retina gadis itu. 

Alexa menoleh kesamping dan mendongak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alexa menoleh kesamping dan mendongak. Perlahan walau deg-degan, ia tersenyum saat merasakan Dirga mempererat tautan tangannya dengan wajah lurus kedepan, seolah melarangnya pergi, apapun yang terjadi.

“Aku disini, disamping kamu.” Tukasnya lirih nan sendu. Alexa berbicara, murni mengikuti suara hatinya. Sehingga, tidak ada kegugupan.

Perkataannya, membuat Dirga menoleh menatapnya. “Gue maunya, seumur hidup. Sanggup?” tanya Dirga tenang.

Alexa mengulum bibir seraya memutar bola mata keatas, berpikir sejenak. “Nggak tau,” jawabnya lugas.

Dirga mengerutkan kening, “kenapa nggak tau?” tanyanya.

Gadis itu terkekeh geli, saat melihat wajah serius Dirga. “Karena cuma takdir, yang tau. Iya kan?”

Cukup lama Dirga terdiam, menatap Alexa tanpa jeda. Kemudian, tangannya terangkat untuk mencubit pucuk hidung Alexa secara cepat.

“Pinter,”

Alexa memberenggut, sembari menutup hidungnya yang sudah memerah. Hal itu, membuat Dirga langsung terkekeh.

Perlahan, kekehan itu memudar, saat bayang-bayang Velin tiba-tiba menghantuinya. Ia memandang Alexa yang tengah sibuk menggosok-gosok hidung kecilnya, dengan tatapan lamat.

DIRGANTARA (SELESAI)Where stories live. Discover now