11.Begajulan Leopard

13.5K 946 47
                                    

Ada yang kangen nggak sama Cecep?

Eh enggak, sama cerita ini maksudnya wkwkwk><

Maaf ya telat update, sibuk banget soalnya🙏

Apalagi udah masuk ke pendaftaran dan lain-lain
Ya walaupun masih dilarang tatap muka.

Jangan lupa votMent nya^_^

⚫HAPPY READING⚫

Mulut semua anggota cheers serta penonton yang tengah menyaksikan, menganga begitu lebar dengan gambaran wajah yang jelas menunjukan keterkejutan dan ketidakpercayaan yang luar biasa terhadap suruhan ketua Leopard itu.

Dibandingkan ekspresi mereka semua,  ekspresi wajah Cecep-lah yang saat ini lebih menonjol dikalangan siswa-siswi sekitar.

Kenapa tidak?
Mulut yang menganga begitu lebarnya, hidung yang mengembang seperti adonan kue. Kedua mata yang melotot nyaris keluar dari tempatnya. Ditambah diam layaknya patung tanpa bernafas. Ya, Cecep jadi mirip seperti patung Pancoran.

Sungguh!
Benar-benar luar binasa kagetnya Cecep saat ini. Eh, biasa....

Bukan hanya Cecep saja, ketiga anggota Leopard lainnya jelas menampakan wajah yang amat tidak percaya dengan aksi suruhan yang dikatakan jelas oleh Dirga.

Pasalnya, mereka sama sekali tidak mengetahui rencana sang pemimpin.
Yang mereka tahu, hanyalah Dirga yang menyuruh Cecep untuk membelikannya satu pack silet ditoko seberang.

Itupun, mereka tidak berani bertanya untuk apa gunanya satu pack silet itu.

Mereka jadi curiga, jika Dirga sebenarnya seorang psychopat kejam yang diam-diam menyamar menjadi siswa PITALOKA. Ih, serem...

“Kenapa diem?” tanya Dirga dingin, “Gue bilang silet tangan lo sekarang,” perintah Dirga mengulang.

“B-bos!” Wahyu ikut menimpali, “Apa itu nggak keterlaluan bos?” tanya Wahyu kelepasan.

Cecep menepuk dahinya agak keras. Wahyu ada-ada aja deh. Udah tau Dirga emang bengis dari jebrol, masih aja tanya. Kaya kagak pernah lihat Dirga siksa orang aja. Seharusnya dia tanya-nya yang alus dong, biar nggak keliatan membantah.

Cecep aja tau, gimana sih Wahyu!

“Diem,” tegur Dirga dingin kepada Wahyu. Hal itu, membuat buaya limbah itu menyengir mendapat teguran tajam dari sang ketua.

“I-iya bos, gue diem!” Wahyu cengengesan. "Sekarang, puas-puas lo aja dah,” lanjut Wahyu. Kalo ngemeng...

Jangan tanyakan keadaan Alexa saat ini. Detik ini juga, Jantung gadis itu berdegup sangat kencang. la rasa, baru kali ini Alexa merasakan debaran jantung yang amat menggila didalam sana.

Mendadak, badannya lemas tak bertenaga. Peluh mengucur dari setiap sudut inci tubuhnya. Jika bukan anggota cheersleader, yang setiap harinya menerima asupan gizi yang sangat menstrim. Kemungkinan, Alexa akan terkena serangan jantung secara tiba-tiba.

Apa katanya tadi?
Silet. Ya, dengan gampangnya Dirga menyuruh Alexa untuk me-nyilet tangannya.

Kalian pikir, siapa yang tidak terkejut jika disuruh untuk melukai diri sendiri?!

Sumpah, ini lebih menstrim daripada sakit hati. Alamak! emangnya kamu pernah sakit hati, Al?

“Gue bilang silet tangan lo sekarang!” Bentak Dirga lagi. “Lo tuli?!” Seru Dirga kepada Alexa.

DIRGANTARA (SELESAI)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ