45. Rengkuhannya

9.1K 688 86
                                    


Anyeong Haseyo, anyeong haseyooo!👋

Aku datang membawa kabar gembira guys!

Tepat dihari Jum'at, hp aku mati total-_ Mau di cas atau enggak, tetep mati. Setelah sore nya dibawa ke tempat service, Alhamdulillah nyala lagi, hiks.
Doain biar awet dan nggak rusak lagi ya temen², aminnn.

Semua yang ada di sini, nggak hilang karena nggak jadi ganti baterai/di flash.

InsyaAllah mulai sekarang cerita ini akan aktiv seperti biasa, Yeay!

Seneng nggak?? Happy nggak?! Harus seneng+happy dong!

Readers be like

“Lebay lo!!”

-_-

⚫HAPPY READING⚫

Alexa membelalakkan matanya, begitu terkejut saat disuguhi tiga siswa perempuan bertopi hitam yang setengah wajahnya tertutup masker dan kacamata hitam didalam toilet.

Dua siswi bertugas dibelakang tubuhnya yang sigap untuk menahan kedua tangannya. Sedangkan yang satu hanya berdiri didepannya, seolah berperan sebagai pemimpin.

“Lepas!”

“Siapa kalian?!” teriak Alexa meronta, menatap panik mereka bertiga satu persatu.

“Diem lo!!” tegur siswi yang berdiri dihadapannya dengan tatapan tajam. Dia memakai kemeja dan rok span abu-abu yang sangat ketat hingga memperjelas lekuk tubuhnya.

Alexa memandangnya gusar dengan alis berkerut dan bibir melengkung kebawah.

“Lepas! Siapa kamu?! Apa mau kalian??”

Satu siswi mendengus.

Ck, Bisa diem nggak?!!” tuntut siswi berseragam ketat sembari berjalan mendekat lalu melayangkan tangannya untuk menjambak rambutnya yang tergerai.

“Diem gue bilang?! Jangan bandel!!” Dengan geram siswi itu terus memperkuat jambakan tangannya membuat Alexa tak kuasa menahan sakit.

“L-lepas..., lepas! Kalian ini siapa?!? Tolong..., k-kalo ada masalah, selesaikan baik-baik, nggak perlu pake cara kaya gini.”

Alexa tak henti memberontak kuat berusaha untuk melepaskan kedua tangannya dari cekalan mereka berdua. Bagaimanapun ia hanya mempunyai satu tenaga untuk melawan.

“Lepas..., Lepasin!!”

“Tolong...,Tolong! Lepas!!”

“Sakit..., lepas! Tolong...”

PLAK!

“BACOT!! GUE BILANG DIEM, BANGSAT!!”

Siswi yang sedari tadi berulah merasa geram lalu melayangkan tamparan keras hingga rambut Alexa yang semula rapi berubah berantakan karena menutupi sebagian wajahnya.

“Jadi cewek bandel banget sih lo!!” cerca siswi yang barusaja menampar, seraya menarik paksa dagu Alexa dengan mata melebar, tersirat benci.

“Rasain nih, nih! Biar bibir lo nggak terus-terusan ngoceh. Sepet gue dengernya! Eneg tau nggak?!!”

Lantas, siswi itu merobek lakban hitam ditangannya lalu ia tempelkan rapat-rapat  untuk membungkam mulut Alexa.

Alexa terus berteriak walau tidak menimbulkan suara, kedua matanya memanas dan tubuhnya tak henti melakukan pemberontakan.

DIRGANTARA (SELESAI)Where stories live. Discover now