64. Kejutan semesta

9.4K 690 144
                                    

Perhatikan baik² ya.

Ini termasuk flashback, sebelum Alexa kecelakaan. Alias Beberapa jam, sebelum kecelakaan itu terjadi.

Aku gabungin sama chapter ini, karena takut chapter kemarin jadi kebanyakan dan bikin kalian bosan;)

⚫HAPPY READING⚫

"Keputusan lo dengan menjauh dari Alexa itu salah," lugas Raja tiba-tiba.

Dirga menyesap rokoknya dengan tatapan gamang. "Gue lakuin, apa yang gue ingin."

"Dia butuh lo," ucap Raja.

"Gue nggak peduli," jawab Dirga cepat.

"Gue nggak yakin, lo benar-benar cinta sama dia."

"Sial, maksud lo apa bangsat?!" Dirga berdiri, menarik kerah jaket Raja, menatapnya nyalang.

Raja terkekeh. Lain di mulut, lain di hati. Perkataan dan gestur Dirga memang tampak tidak peduli, namun sebenarnya laki-laki itu akan selalu peduli, hal apapun yang menyangkut Alexa.

Tidak mungkin, dia mengabaikan masalah ini dan percaya begitu saja. Itu seperti bukan prinsip Dirga, terhadap satu-satunya gadis yang membuat dunianya berbeda.

"Kalau lo benar-benar sayang sama dia, lo nggak mungkin percaya dengan mudah omongan orang asing, singkatnya orang yang deket sama lo aja enggak. Sebaliknya, lo justru nggak percaya sama Alexa, cewek lo sendiri." Raja menekan ucapannya, kemudian menghempaskan tangan Dirga secara paksa.

"Apa peduli lo?"

"Ck, lo belum ngerti juga ternyata. Lo bodoh dalam hal ini," tukas Raja terkesan meremehkan.

"Anj__"

Tok! Tok! Tok!

"Siapa bos?!!" Cecep yang baru saja keluar dari toilet langsung heboh  berlari ke arah sofa, menghampiri Raja dan Dirga setelah mendengar bunyi ketukan pintu.

"Ronald kali, belum ada kan dia disini? Ngapain aja tuh anak dijalanan, lama bener kaya kawal pengantin baru." Wahyu muncul dari balik pintu gudang, dan ikut duduk bersama teman-temannya.

Pandangan Dirga belum lepas dari pintu yang terketuk. Sejenak, ia sempat menerka bahwa itu adalah Alexa, yang kemungkinan kembali dan baru menyadari bahwa ia salah mengambil keputusan. Tapi..., pikiran itu langsung lenyap ketika ia menyadari bahwa kenyataannya Alexa sudah memilih pergi. Ya, Dirga pikir itu adalah yang terbaik.

Tok! Tok!

"Berisik woy! Siapa sih," gerutu Wahyu beranjak dan memutuskan untuk berjalan menuju pintu.

"Biar gue aja," ujar Dirga lugas. Egonya memerintah untuk dia yang membukanya. Lantas, laki-laki itu langsung berjalan membukakan pintu.

Kemunculan wajah sialan Ella dihadapannya, membuat  rahang kokohnya mengeras. Dia mendorong gadis itu keluar secara kasar, bersamaan dengan tangan kanannya yang menutup rapat pintu markas.

Dirga mencengkal kuat lengan Ella hingga dia meringis kesakitan, namun juga berusaha tersenyum manis.

"Sakit, Dirga... Jangan kasar dong," dengus Ella memajukan bibirnya  kemudian terkekeh tidak jelas.

"Ini kan, kemauan lo?" tukas Dirga tajam.

Ella semakin gencar untuk tersenyum lebar, dengan tangan yang berusaha melepas cekalan tak manusiawi Dirga di lengannya.

"Hm, thanks baby! Tapi aku juga seneng banget loh, kamu nurut sama aku dan percaya sama kebusukan Alexa selama ini. Aku seneng, kamu percaya kalo Alexa benar-benar busuk dan dalang dari depresinya Velin, hingga memilih bunuh diri." Ella sengaja menjelekkan Alexa di depannya.

DIRGANTARA (SELESAI)Where stories live. Discover now