01. Kerinduan

4.1K 394 61
                                    

"Permintaanku hanya satu
Anggap aku diantara kalian"
-

AlodiaAzella

Vote dan coment gaes

Jangan lupa follow Instagram aku
#Libria.mss_

5 tahun sudah terlewati tanpa kasih sayang orangtua, seorang gadis yang sudah beranjak remaja duduk di balkon kamarnya menghirup suasana angin malam di kota Bandung, kota yang indah, bersih dan asri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


5 tahun sudah terlewati tanpa kasih sayang orangtua, seorang gadis yang sudah beranjak remaja duduk di balkon kamarnya menghirup suasana angin malam di kota Bandung, kota yang indah, bersih dan asri. Lain halnya dengan kota kelahirannya Jakarta kota yang penuh debu, macet dan kota yang sangat ia rindukan.

Ia merindukan sosok abangnya yg telah lama pergi jauh, sesok kembaran yang ia sayangi dan sosok orangtua yang sudah melupakannya. Mungkin..

Selama 5 tahun ini ia selalu berharap akan dijemput oleh mereka, ditunggu di bendara dipeluk, dicium dan, dan lainnya. Itu hanya mimpi..

Rasa sakit itu kembali hadir, rasa yang ia pendam selama ini yg selalu ia tutup rapat-rapat.

"Bundaa, ayahh, acell rindu. Apakah kalian tidak merindukan Acell? " lirihnya.

Alodia pernah berfikir jangankan dirindukan, diingat saja itu tak mungkin. Mustahil...

Tangisannya sudah tak bisa Alodia tahankan lagi, air mata yang ia bendung kini keluar tanpa seizinnya. Alodia berlari kedalam kamar mandi. Dan ia membuka laci yang ada di kamar mandinya lalu mengambil benda yang selalu bisa menghilangkan rasa sakitnya.

Set, satu garis dan itu belum cukup.

Set,dua garis.

Set, dan tiga garis darah keluar bersamaan air matanya.

Luka tangannya tak sebanding luka dihatinya. Ia merindukan semuanya, sampai kapan ia berada disini? Bukan, bukan ia tak senang tinggal dengan kakek neneknya dan om-nya.

Dia berdiri menuju wastafel menyalakan air dan menyiram lengannya yang bercucuran darah. Alodia memejamkan matanya berserta darah yang mengalir. "Bunda ayah...." gumamnya. Ia perih, tapi ia suka rasa itu. Mungkin, ia sudah kecanduan.

Ia menggelengkan kepala, lalu Alodia mulai membersihkan dirinya. Setelah itu ia memperban tangannya yang ia iris.

Alodia menatap lengannya, luka baru lagi, banyak goresan disana. Luka yang lama belum kering tapi ia menambahnya lagi. Usai setelah itu, ia menuju lemarinya mengambil hoodie yang sudah teman hidupmu menutup lukanya.

Alodia tersenyum tipis dengan getiran hebat di hatinya. "Aku mau pulang...... Arghh!" teriaknya.

"Aduhh..." ringgisnya kesakitan karna jatuh dari tempat tidurnya. Ia mimpi lagi.

Alodia bangun ia sadar sekarang ia sudah di tempat yang ia rindukan selama ini. Berapa menit ia mengumpulkan kesadarannya dan Ia teringat..

Flashback on

Alodia Azella || Narasi, 2020Where stories live. Discover now