Delusion Effect 14- Mulai curiga

19.9K 1.8K 58
                                    

-Kakak kakak dan adik adik, vote sama komen dulu ya!-

Kalian berhasil bikin aku double update hari ini!!!!

Komen yang banyak!!! Jaga-jaga triple update!!!

H A P P Y R E A D I N G

"Alan mana?" tanya Sandy. Ini sudah waktunya pulang ke rumah, jam sekolah telah usai. Tadi lelaki itu melakukan tugas piket nya, sedangkan kelima temannya menunggu di depan kelas, namun saat keluar hanya Didi, Maman, Nino, dan Bima yang tersisa.

"Pulang duluan," jawab Nino.

"Tumben," sahut Sandy.

"Curiga gue dia nyembunyiin sesuatu," ujar Bima, "tingkahnya makin aneh beberapa hari ini."

"Kita satu pemikiran bro." Didi dan Bima ber tos ria.

"Di ajak kumpul susahnya minta ampun," kata Maman.

"Udah lah, nanti juga cerita sendiri tu anak," ujar Sandy, "main ke rumah gue skuy," imbuhnya.

"Sabi lah. Tapi gue anter Kila pulang dulu," kata Nino. Lelaki itu berlalu pergi menuju kelas sang kekasih.

"Nino gue ikut! Mau ketemu ayang Uma," seru Didi.

"Si Didi makin gencar deketin Uma," decak Maman seraya menggelengkan kepalanya.

"Beneran suka?" tanya Bima.

Maman mengedikan bahunya, "calon-calon bucin," katanya.

Bima terkekeh, Bima tahu, kata-kata itu juga tertuju untuknya. Bima kan bucin sama Neng Bunga.

"Yok, ke parkiran," ajak Sandy, "nanti juga mereka nyusul."

Bima dan Maman hanya mengangguk. Keduanya berjalan menuju parkiran. Di Bangsat Boys, hanya Alan seorang yang membawa mobil ke sekolah, sedangkan ke lima temannya memilih membawa motor.

Ketiganya melajukan motor, keluar dari ruang lingkup sekolah. Namun saat mendekati tikungan, Sandy tiba-tiba saja memberhentikan motornya. Membuat Bima dan Maman menatap lelaki itu bingung.

"Lo mau mati?" sinis Bima.

"Santai anjim," ujar Sandy, "itu mobil si Alan 'kan?"

"Lah iya. Ngapain dia mangkal di sana? Nyari penumpang?" celetuk Maman.

"Ikutin jangan?" tanya Bima, ia membuka helm full face nya.

"Ikutin lah! Kepo gue, bilangnya ada acara penting, tapi malah mangkal di sini," serebot Maman.

"Gece pakai helm lo, itu mobilnya jalan," ucap Sandy. Ia melajukan motornya lebih dulu, tetap menjaga jarak aman dengan mobil Alan. Lelaki itu penasaran dengan tingkah aneh Alan beberapa waktu ini.

Beberapa menit menguntit, akhirnya mereka sampai. Ketiganya memilih berhenti dengan jarak yang cukup jauh. Sandy, ia melepaskan helm nya, menaikan sebelah alisnya karena ini bukan lah perumahan tempat Alan tinggal.

"Rumahnya Alan kan kagak di sini," ucap Maman.

"Chat Didi sama Nino, San. Suruh nyusul," titah Bima.

Sandy mengangguk, ia mengirim pesan singkat pada Didi dan Nino. Lengkap dengan lokasinya saat ini. Ketiganya masih diam, mengamati lamat-lamat mobil Alan. Orang yang berada di dalamnya tidak kunjung keluar.

"Dia ngapain dah di dalam mobil lama amat, semedi?" Kata Maman.

"Mulut lo di rem dulu deh Man, ngomel terus dari tadi," ucap Bima kesal.

Delusion Effect (Terbit Di Glorious Publisher) Where stories live. Discover now