Delusion Effect 34- Cinta Dalam Diam

16K 2.2K 2.7K
                                    

-tinggalkan jejak, biar Laskar nggak ngambek karena aunty online nya sider-

H A P P Y R E A D I N G

Arletta menatap sosok laki-laki yang ia cintai dalam diam dari kejauhan. Gadis itu menghela nafas berat saat mengingat bahwa kisah cinta yang mereka ukir hanyalah khayalan. Nyatanya laki-laki itu tidak bisa ia gapai.

Perbedaan keduanya sangatlah kontras. Alanno Bramastha adalah siswa popular dengan berbagai prestasi, sedangkan Tata hanyalah gadis pendiam yang bahkan mungkin sosoknya tidak diketahui oleh warga sekolah.

Arletta membandingkan kehidupan nya di dunia nyata dan khayalan. Rasanya jauh lebih baik saat kita bisa menentukan bagaimana kehidupan kita. Namun Arletta sadar, dia bukan Tuhan yang bisa mengendalikan semuanya. Ia hanya manusia biasa yang berpasrah dengan takdir.

Dibandingkan menghadapi kejamnya dunia, Tata lebih memilih tidur dan hanyut dalam dunia halu nya. Jika itu bisa.

Seketika dalam hati Tata bertanya-tanya, apakah di dunia nyata Alan juga memiliki seorang keponakan bernama Laskar? Jika di lihat, sosok Alanno sangatlah tertutup. Dia adalah lelaki dingin yang irit bicara, berbanding terbalik dengan apa yang Tata khayalkan.

"Bisa jadi nyata nggak ya?" monolognya seraya menyeruput es teh. Ia kembali melempar pandangan pada meja tempat Alan dan teman-temannya berada. Bangsat boys personil lengkap juga ada Uma dan Killa.

"Kok nyesek ya? Ekspetasi nggak seindah realita. Rasanya tuh ngebet banget, pengen memiliki tapi mustahil," gumam Tata.

Sedangkan di tempat Alanno dan kawan-kawannya duduk, mereka sedang membahas tentang Ferdi yang katanya akan bercerai dengan sang istri.

"Lo beneran mau cerai?" tanya Genino.

Ferdi mengangguk, keputusannya sudah bulat. Lagi pula pernikahannya dilandasi oleh paksaan, mereka –Ferdi dan istrinya—tidak memiliki rasa satu sama lain. Pernikahan itu terjadi karena desakan kedua keluarga yang kebetulan memiliki hubungan bisnis yang erat.

"Nggak bisa bertahan gitu? Kalian baru nikah dua bulan," ujar Kila.

"Buat apa bertahan kalau ujung-ujungnya hancur juga?" sarkas Didi.

"Istri lo, setuju?" tanya Alanno.

"Pastilah setuju, dia kan punya pacar. Jelas dia lebih milih pacarnya di bandingkan gue," sahutnya.

"Duhh, ngenes banget sahabat gue, masih muda udah jadi duda," Maman menatap Didi perihatin lalu menepuk pundah sahabatnya itu, "gue yakin lo bakal dapet yang lebih baik di bandingkan Hani." Hani –istri Didi--.

"Amin," ucap yang lain serempak.

"Kalian pada nyadar nggak sih?" celetuk Uma, gadis berjilbab yang sedang meminum susu kotak rasa strawberry nya itu berhasil mengambil atensi teman-temannya.

"Apa?" tanya Sandy.

"Itu, cewek yang di sana, dari tadi lihatin kita terus," ucap Ayuma seraya menunjuk ke arah gadis yang kini memalingkan wajahnya, malu kepergok mencuri pandang.

"Gue kira perasaan gue doang," sahut Bima.

"Itu anak baru?" tanya Kila.

"Nggak tau, mukanya asing," ucap Maman.

"Tata," celetuk Alanno.

Teman-temannya serempak menatap laki-laki itu. Kening mereka mengernyit.

"Arletta Darwangsa," lanjutnya dengan wajah datar, lantas Alan berlalu pergi. Mengabaikan raut bingung para sahabatnya yang mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa Alanno mengetahui nama siswi tersebut.

Delusion Effect (Terbit Di Glorious Publisher) Where stories live. Discover now