Part 22

1K 146 5
                                    

Steffy nyaris terkena serangan jantung ketika teman tercintanya itu datang ke rumahnya pada Jum'at malam begini--di saat Steffy sudah bersiap dengan segala macam perlengkapan tempur nya.

"Lo mau kemana?" Pertanyaan itu justru terlontar dari mulut (namakamu) saat ia melihat Steffy duduk di sofa dengan beberapa barang-barang nya yang berserakan di atas meja.

Steffy buru-buru meraup semuanya, menjejalkannya masuk ke dalam tas dengan di bumbui sedikit kepanikan. "Lo ngapain sih nyet tiba-tiba muncul?!"

(Namakamu) menyandarkan punggungnya ke belakang, tampak begitu santai meski wajah Steffy terlihat sedikit pucat. "Lo udah temenan berapa lama sih sama setan? Hm?" Ia tersenyum miring. "Ngaku deh lo.. ngapain lo beli kondom hah?"

Steffy langsung membekap mulut (namakamu). "Ssttt! Jangan keras-keras bego kalo emak gue tau gimana? Bisa berabe urusan ntar!"

(Namakamu) terkikik. "Ya lagian lo tuh masih aja sok malu-malu sama gue, cuma ya gue rada... surprise dikit lah,"

"Anjing lo, ngapain sih lo ke sini?"

"Temenin gue nyet,"

"Kemana?"

"Kemana aja lah terserah, sumpek gue di rumah!"

"Lah tumben lo?" Steffy mengangkat kedua alis tinggi. (Namakamu) membalas menatapnya dengan tidak mengerti.

"Kenapa emang?"

"Nyet lo sadar gak sih lo tuh manusia paling mager yang gue kenal? Kalo aja di rumah lo nggak tiba-tiba kejatuhan meteor mana mau sih lo keluar kamar? Sekarang malah bikin orang jantungan,"

"Gausah lebay deh lo," (namakamu) meraup wajah Steffy kemudian terkekeh. Ia merentangkan tangannya melingkari pundak Steffy. "Kita mabok, gue yang bayar!"

"OKE!"

*

Ting'

Sedetik setelah ketujuh buah gelas itu saling beradu, (namakamu) langsung menelan minumannya dalam sekali teguk. Sesaat tubuh perempuan itu sempat tersentak ke belakang saat cairan itu melewati tenggorokan. Tangan kanannya mencengkram gelas kuat-kuat.

Setelah berhasil menelan minuman itu, (namakamu) membuka mata kemudian tertawa-tawa tanpa sebab. Ke enam temannya yang berhasil dia paksa untuk menemaninya malam ini menatapnya dengan heran namun tidak ada satupun dari yang mereka yang mau bertanya.

(Namakamu) tetap lah (namakamu), perempuan yang selalu menipu dirinya sendiri, perempuan yang suka melakukan penyangkalan, perempuan yang begitu keras bahkan kepada dirinya sendiri hanya untuk menyelamatkan hatinya dari yang namanya penyakit.

Selama ini (namakamu) terkenal sebagai perempuan yang selalu menikmati setiap waktu hidupnya, waktu bekerja, waktu untuk dirinya sendiri, waktu untuk keluarganya. (Namakamu) nyaris selalu tampak bahagia namun siapa sangka jika di balik setiap senyum lebar dan tawa nya yang berderai, ia menyimpan banyak ketakutan-ketakutan yang tidak ingin dia bagi selain kepada sahabat dekatnya yang sudah mengenalnya bertahun-tahun.

(Namakamu) hanya sedang ingin berkumpul dengan teman-temannya, tenggelam dalam hiruk pikuk dunia malam yang membuatnya mabuk, membagi apa yang tidak bisa ia bagi secara tidak langsung pada alkohol, pada musik yang menghentak-hentak keras di telinganya, pada jajaran manusia yang batas kesadarannya hampir mencapai angka nol. (Namakamu) menggoyang-goyangkan tubuhnya mengikuti irama alunan lagu sambil sesekali menuangkan bir itu ke dalam gelas lalu menenggaknya.

Pandangan (namakamu) mulai berputar-putar dan mengabur perlahan di sampingnya Steffy dalam kondisi yang tidak jauh beda dengannya, bahkan lebih parah. "Woyyy steff!!" (Namakamu) mengguncang-guncang tubuh Steffy kencang.

After Marriage Where stories live. Discover now