part 32🌜cafe&pasar malam🌛

75 11 1
                                    

"Aku tak takut gelap karena ada bulan yang menemani ku."

🌝🌚🌝🌚🌝🌚

Sesuai kesepakatan mereka. Kini Fira dkk dan Deren dkk sedang berada di Aila'Caffe. Tempat yang kekinian, membuat mereka betah di sana.

"Kalian di sini cuman numpang wiffi? Pesen sana," ucap Deren dengan nada datarnya memecahkan keheningan. Sedangkan mereka buru-buru meletakan ponselnya.

"Nah gini dong. Nggak usah kita minta. Nggak kayak yang onoh," jawab Tilo yang diakhiri menyindir Riko.

"Lo nyindir gue. Udah untung gue traktir, eh! Malah ngelunjak," balas Riko sewot. Sedangkan Tilo mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan memainkan game di ponselnya. Lagi bad mood katanya.

"Babi lo," geram Riko.

"Sam pesen," perintah Deren. Samuel mengangguk dan langsung memanggil pelayan caffe tersebut.

Sedangkan yang lain hanya tertawa melihat Riko yang diacuh kan Tilo. Capek tertawa mereka kembali memainkan ponselnya sembari menunggu pesanan mereka.

"Silahkan mas, mba. Dinikmati makanannya." setelah meletakan nampan pesanan mereka, pelayan tersebut langsung pergi.

"Wihh! Udah dateng aja. Pas banget gue udah bosen main game," ucap Tilo saat melihat makanan yang mereka pesan sampai. Mendadak moodnya kembali.

"Jangan keras-keras dodol. Malu-malu'in aja lo," sahut Samuel sembari memukul kepala Tilo yang berada tepat sampingnya.

"Mwbodwo amwat, gwue lagwi lapwer jugwa," sahut Tilo dengan makanan yang masih dia kunyah.

"Ngomong apaan sih njir, habis'in dulu kali," geram Riko.

Setelah menelan makanan nya susah payah, Tilo buru-buru mengambil minuman. "Suka-suka gue dong. Udah lo pada tinggal makan aja. Gue juga tau dari tadi lo, lo semua juga laper," jawabnya. Tak mau menambah malu, akhirnya mereka semua memilih untuk makan. Lagian benar juga apa yang dikatakan Tilo, mereka pun sama laparnya.

Setelah kenyang mereka memutuskan untuk pulang. Alasannya sudah malam. Dasar memang setelah kenyang malah pergi.  

"Kita duluan yah " ucap Keren mewakili mereka sembari melambaikan tangannya. Fira pun mengangguk dan membalas lambaian tangannya.

"Dek, Abang juga duluan yah. Mau nganter Tasya, lo pulangnya jangan malem-malem," peringat Riko, kemudian dia menyusul yang lain.

"Hati-hati kalian," teriak Fira yang mengundang tatapan heran para pengunjung.

Fira yang menyadari kesalahan nya meringis malu. "Eh? Maaf-maaf, lanjutin aja kegiatannya," sambung Fira.

"Malu-malu'in," bisik Deren. Fira malah mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ish, kamu mah." Deren terkekeh geli melihat wajah Fira yang terkesan imut.

Deren beranjak dari duduknya. "Ya udah yuk pulang," ucapnya. Tapi mereka menuju kasir terlebih dahulu untuk membayar.

                   🌝🌚🌝🌚🌝🌚

"Mau langsung pulang atau kemana?" tanya Deren saat Fira akan menaiki motornya.

My Moon [Completed]Where stories live. Discover now