part 31🌜Traktiran🌛

67 11 1
                                    

"Awan kelabu belum tentu hujan. Dan dia belum tentu suka kamu."

                   🌝🌚🌝🌚🌝🌚

Hari terasa begitu cepat. Sama halnya dengan Fira. Dia pikir baru saja kemaren hari senin tau-taunya sudah hari senin lagi. Dengan malas dia bangun dari tidur, segera saja dia menuju kamar mandi. Setelah selesai, Fira memilih duduk di depan meja riasnya. Sedikit memakai bedak dan liptin. Merasa sudah siap Fira buru-buru turun ke bawah, untuk sarapan.

"Pagi semua," ucap Fira riang.

"Pagi sayang," jawab Adnan dan Kelli bersamaan.

"Pagi princess Abang," timpal Riko tak mau kalah.

Setelah menyapa, Fira langsung duduk di kursi yang kosong. Memilih untuk memakan roti saja.

"Kamu bisa laper lagi loh sayang. Makan nasi yah." kegiatan mengoles roti Fira berhenti sejenak. Dia menggeleng sebagai jawaban.

"Nggak ah mah. Fira nggak terlalu laper. Lagian kalau nanti laper bisa makan lagi di kantin," jawab Fira. Kelli membuang nafasnya panjang. Percuma menasehati Fira yang keras kepala.

"Mah, Pah, Riko udah selesai. Riko berangkat dulu yah." Riko segera meminum air. Menyambar tasnya, kemudian cepat-cepat menyalami orang tuanya. Dan buru-buru berlari keluar.

Fira melotot saat Riko sudah lari keluar. "Bang gue berangkatnya sama siapa woy?!" pekik Fira, namun tak mendapatkan jawaban dari Riko. Pasalnya suara motor sudah terdengar menjauh.

Fira menghembuskan nafasnya kesal. Setelah selesai, dia langsung pamit.

"Fira juga udah selesai. Mah, Pah. Fira berangkat dulu yah," ucap Fira. "Assalamualaikum." lanjutnya kemudian melangkahkan kakinya keluar.

Saat akan benar-benar keluar, Fira mendengar ada yang memanggilnya. "Ra, kamu nggak mau sama Papah aja?" tanya Adnan. Fira otomatis berhenti dan membalikkan badannya.

"Nggak ah Pah, lagian arah kantor sama sekolah Fira 'kan beda. Fira juga tau, Papah ada meeting," jawabnya. Adnan membenarkan ucapan anaknya tersebut, akhirnya dia menganggukkan kepala.

"Ya udah hati-hati di jalan yah," ucap Adnan, sedangkan Kelli sedang berada di dapur untuk menaruh piring kotor.

Fira memilih untuk menunggu taxi. Pasalnya Fira tak mau merepotkan Papahnya. Dilihatnya jam yang melingkar cantik di tangan kirinya. Terlihat jarum jam menunjukkan pukul 06:15. Dirinya tak perlu khawatir, karena terlihat masih pagi. Fira memanfaatkan membaca novel yang baru ia beli kemaren, sembari menunggu taksi lewat. Tiba-tiba ponselnya berdering. Fira menutup novelnya dan mengangkat telponnya.

"..."

"Lagi di halte. Nunggu taxi kalau nggak yah bus."

"..."

"Ehh ... nggak usah. Ntar ngerepotin lagi."

"..."

Telpon tersebut langsung ditutup sepihak oleh penelponnya. Fira mendegus kesal, tapi tak ayal dirinya juga senang.

                  🌝🌚🌝🌚🌝🌚

Kini Deren sedang berada di tempat makan. Mereka makan dengan tenang. Setelah selesai Deren pamit untuk berangkat sekolah. Saat di sudah atas motor, dirinya teringat seseorang. Mencari handphonenya dan mencoba menelpon seseorang.

"Kamu lagi di mana?"

"Lagi di halte. Nunggu taxi kalau nggak yah bus."

"Ok. Aku ke sana. Kamu tunggu aja."

My Moon [Completed]Where stories live. Discover now