part 7🌜rumah sakit🌛

405 170 22
                                    

Mereka semua tergelonjak kaget karena melihat kondisi tubuh Fira yang tergeletak lemas.

"Cepet bawa Fira ke rumah sakit!" titah Tasya dengan nada khawatir beserta air matanya yang bercucuran.

Akhirnya dengan cepat Riko langsung menggendong Fira ala bridalstyle dan langsung meletakan tubuh Fira ke kursi penumpang dan di dalam sudah ada Tasya yang sedari tadi berada di belakang Riko dan terus menggenggam erat tangan Fira, kemudian Riko langsung menggendarai mobilnya dengan cepat meninggalkan pekarangan sekolah dan diikuti oleh teman-temannya di belakang.

Sesampainya di Rumah Sakit Riko lagsung menggendong Fira untuk segera diperiksa.

"DOKTER, SUSTER, DOKTER, SUSTER!!" panggil Tasya dengan nada khawatir. Akhirnya satu dokter dan dua perawat tersebut datang dengan brangkar.

Kini mereka semua berada di depan ruang UGD karena kondisi Fira yang sedang ditangani oleh dokter.

"Fira kenapa bisa begini sih?" tanya Keren khawatir. Tepat saat itu juga pintu ruangan UGD telah terbuka.

Ceklek

Semua orang yang ada di depan ruangan tersebut refleks langsung menoleh ke arah bunyi tersebut. Dan langsung menghampiri dokter tersebut dengan berbagai pertanyaan di benak mereka.

"Dok, gimana keadaan Adek Saya?" tanya Riko dengan raut wajah khawatir.

"Tenang saja Dek, kondisi pasien cukup membaik dan kami akan pindahkan pasien ke ruang inap," jawab dokter tersebut.

"Kapan sahabat kita sadar dok?" kini giliran Maula yang angkat bicara.

"Pasien sebentar lagi akan sadar, jadi kalian tidak usah khawatir dan bekas tamparannya sudah Saya oleskan salep, nanti kamu bisa ambil obatnya dan jangan lupa administrasinya, kalau begitu Saya permisi," ucap dokter tersebut panjang lebar.

🌝🌚🌝🌚🌝🌚

Kini mereka semua berada di ruangan yang bernuansa putih dan bau obat-obatan yang menyengat. Menunggu Fira siuman.

"Dek, lo kapan bangun sih?" Riko kini yang sedang menggenggam tangan Fira.

"Tenang Bang, Fira bentar lagi pasti sadar kok." Tasya yang berada di samping Riko menenangkannya.

"Lo udah hubungin orang tua lo?" tanya Samuel kepada Riko.

"Udah, kata Mamah besok baru bisa ke sini soalnya masih ada urusan di sana."

"Kita makan dulu yuk, dari tadi belum makan loh," ucap Keren.

"Ya udah yuk kita ke kantin dulu," usul Maula.

"Kak Riko, lo mau ikut?" tanya Tasya hati-hati.

"Gue di sini aja nungguin Fira siuman," jawab Riko tanpa menoleh ke arah Tasya.

"Ya udah kita ke kantin dulu," pamit Tilo.

Kini di ruang rawat inap tinggal Riko dan Fira, Riko masih terus menggenggam tangan Fira dengan bergumam namanya berulang-ulang.

"Eugghh ..." terdengar suara seorang yang tersadar dari pingsannya, siapa lagi kalau bukan Fira.

"Dek, lo udah sadar?" tanya Riko khawatir dengan kondisi Fira saat ini.

"H-ha ... u-us ...," eluh Fira karena merasa tenggorokannya yang kering. Dengan mengerti Riko langsung mengambil minum yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit di atas nakas.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, menampilkan teman-temannya yang telah dari kantin.

"Ah! FIRA lo udah sadar!" teriak Tasya, Maula, dan Keren bersamaan kemudian langsung memeluk erat Fira.

My Moon [Completed]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt