part 20🌜menantu🌛

122 22 1
                                    

"Rasa senang dan sedih bisa datang secara bersamaan"

                   🌝🌚🌝🌚🌝🌚

"Mampus telat." Deren yang melihat jam di tangannya langsung panik dan buru-buru ke sekolah.

"Deren berangkat Bun," ucap Deren sembari mencium tangan Bundanya.

"Hati-hati Nak, jangan lupa acara Bunda nanti yah." Deren menganggukan kepalanya dan langsung pergi menaiki motornya.

"Assalamualaikum Bun," teriak Deren saat motornya mulai menjauh dari pekarangan rumahnya.

                   🌝🌚🌝🌚🌝🌚

Fira kini sedang kalang kabut karena mencari buku tugasnya yang kemungkinan besar tertinggal olehnya.

"Duh gimana nih?" tanya Fira, Tasya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya lemah.

"Gue juga nggak tau Ra, gue nggak bisa bantu kalau yang ini." tepat saat ucapan Tasya selesai pak Doni masuk ke kelas mereka.

"Mampus dah gue," guman Fira.

"Pagi anak-anak, sekarang Bapak minta kumpulkan tugas minggu kemaren yang Bapak kasih." pak Doni mulai menghitung jumlah bukunya dan dia tampaknya heran dan marah karena kurang satu buku.

"Siapa yang tidak mengumpulkan tugas Saya?!" tanyanya dengan nada yang terkesan marah. Semua murid yang ada di dalam kelas hanya menunduk takut, sekalipun ia anak bandel.

Melihat semua murid diam Pak Doni bertambah kesal. Fira yang melihat itu mau tak mau harus mengacungkan tangannya. "S-saya pak," ucap Fira terbata-bata.

"Kenapa baru mengaku? Hah? Sekarang kamu lari mengitari lapangan sepuluh kali!" ucap pak Doni. Fira hanya menghembuskan napasnya pasrah. 

"Apes banget dah gue," kesal Fira. "Lah lo?! Ngapain lo di sini Kak?" sambung Fira. Sedangkan yang ditanya tidak menggubris pertanyaan dari Fira.

"Lah? Malah dicuekin gue." Fira akhirnya mengikuti orang tersebut.

"Ngapain?" tanyanya.

"Makan," jawab Fira asal, sedangkan orang tersebut malah menaikan satu alisnya heran. "Ya lari lah." sambung Fira. Deren hanya membulatkan mulutnya seperti huruf 'O'

Dengan nafas yang masih terengah-engah akhirnya Fira menyelesaikan hukumannya, dia langsung saja duduk di tepi lapangan sambil mengusap keringatnya yang bercucuran. Sedangkan Deren, dia sudah pergi terlebih dahulu setelah menyelesaikan hukumannya.

Tepat saat bel istirahat berbunyi Fira buru-buru langsung ke kantin untuk mengisi perutnya yang mulai berisik minta diisi. Sesampainya di kantin ia langsung mencari bangku kosong dan memesan makanannya.

"Bu, baksonya satu yah, minumnya jus jeruk. Cepet yah Bu," ucap Fira saat Bu Kani mencatat pesanan Fira. Bu Kani yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya.

"Woy! Ra." pekikan tersebut membuat Fira menolehkan kepalanya.

"Bjirr, malu-maluin aja lo," jawab Fira sengit, sedangkan Maula hanya menampilkan deretan giginya.

My Moon [Completed]Where stories live. Discover now