[2]. C i g a r e t t e s

12.7K 1.5K 42
                                    

Seperti perjanjian kemarin -bertemu ditoko dekat sekolah Jungkook, jam setengah 4- Jungkook akhirnya disini. Menunggu lelaki asing tapi baik itu sembari meminum susu stroberinya yang kedua sore ini.

Jungkook menunggunya sudah dari jam 3, dan kurang beberapa menit lagi waktu akan menunjukkan pukul 16.00. Sedangkan jam segitu Jungkook harus segera kembali kesekolah, karena Bunda akan menjemputnya disana. Kalau Jungkook telat, nanti Bunda bingung dan curiga.

Mata Jungkook menatap paper bag ditangannya yang berisi jaket lelaki itu dan juga amplop isi uang yang kemarin sempat ia pinjam.

Kenapa lama banget?

Menghela nafas panjang saat waktu tiba-tiba bergerak dengan cepat.

Susu stroberinya yang kedua juga sudah ludes. Jungkook juga tiba-tiba merasa pengen pipis.

"mau pipis." lirih Jungkook mencebikkan bibirnya. Kepalanya tak henti-hentinya menoleh kekiri dan kekanan berharap lelaki tampan kemarin datang.

"kok lama ya? Apa dia lupa? Kan kemarin udah janji. Kata Bunda kalo janji, nggak boleh ingkar." Jungkook tidak suka orang yang mengingkari janjinya.

Huh.

15 menit lagi sudah hampir setengah 5. Perjalanan menuju sekolahnya sekitar 5 menit. Tapi, bisa jadi Bundanya menjemputnya lebih cepat. Jadi dia harus segera pergi sekarang. Tapi..

"tapi gimana, nanti aku punya hutang kalau nggak dibayar sekarang." Jungkook bersedih, pasalnya dia tidak ingin punya hutang pada siapapun. Namun, keadaan benar-benar memaksa.

Dengan langkah gontai Jungkook menjauh dari toko yang dijadikan sebagai tempat janjian, matanya menyendu. Selain belum mengembalikan jaket dan uang, Jungkook juga lupa mengucapkan terimakasih kemarin.

Jungkook merasa dirinya anak nakal karena tidak berterimakasih pada orang yang telah membantunya sebanyak ini.

"WOYYY! MANA SI TAEHYUNG!"

Baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba suara ramai dari arah berlawanan membuat Jungkook berjengit kaget. Lebih kaget lagi ketika seseorang menarik tangannya dan membawanya ketempat yang Jungkook tak tahu ini apa. Sempit sekali.

Apa ia diculik?

Bunda, Jungkook takut.

Tapi pikiran itu sirna saat Jungkook melihat lelaki didepannya, lelaki yang ia tunggu sedari tadi.

"kamu--"

"sst!" lelaki itu menaruh telunjuknya didepan bibirnya, mengisyaratkan pada Jungkook untuk diam. Jungkook mengangguk kaku, ia jadi takut. Apalagi dengan posisi sedekat ini dengan lelaki kemarin, jantung Jungkook jadi berdegup sangat kencang. Ah bukan, sepertinya ini karena Jungkook seperti di film-film laga yang pernah Jungkook tonton bersama Bundanya.

Jungkook memperhatikan wajah yang kini tengah mengecek keadaan tanpa bergerak dari posisinya. Wajah mulus yang kemarin Jungkook temui, kini terdapat lebam dengan darah diujung bibir dan pelipisnya.

Perlahan Jungkook membuka ranselnya dan mengeluarkan plaster motif hati yang Bundanya selalu siapkan ditas. Jungkook sering terluka kecil karena kecerobohannya, omong-omong.

Kembali pada Jungkook yang berkutik dengan plasternya lalu tanpa izin ia menempelkannya dipelipis lelaki itu. Lelaki yang Jungkook baru ketahui bernama Taehyung, karena Jungkook tidak sengaja melihat nama dibordir diatas saku seragam anak itu.

Dan baru saja Jungkook sadari, Taehyung itu satu sekolah dengan Jungkook.

Taehyung menatap Jungkook lamat-lamat. Bagaimana lembutnya Jungkook menempelkan plaster dipelipisnya. Sedikit menahan nafas untuk beberapa detik saat bibir pink Jungkook tepat didepan hidungnya.

Jungkook tersenyum pada Taehyung yang masih terdiam.

"udah pergi?" bisik Jungkook membuat Taehyung tersadar dan segera melihat situasi kembali, ia menatap Jungkook yang masih setia berjongkok sembari memeluk paper bagnya.

"udah."

Jungkook ikut berdiri, lalu juga mengikuti cara Taehyung mengecek situasi tapi dalam versi yang menggemaskan.

"itu tadi berantem?"

"bukan, itu tawuran."

"serem yah?"

Taehyung terkekeh tapi mengangguk kecil, "dikit."

Terdiam beberapa menit hingga suara Jungkook tiba-tiba memecah keheningan.

"oh iya, ini jaket sama uangnya ada didalem. Aku juga mau bilang makasih ke kamu, soalnya kemarin udah nolongin aku."

Taehyung terpana dengan senyum kelinci yang Jungkook tunjukkan.

"sama-sama."

Jungkook tertawa lagi. "hehe, kita satu sekolah ternyata. Nih lihat!" Jungkook menunjuk bedge disakunya. Lalu matanya tidak sengaja melihat waktu dijam tangannya. Seketika ia mendelik--

"Eh yaampun! Bunda pasti udah nungguin! Aaa! Nanti Bunda curiga gimana?!"

Taehyung yang melihatnya juga ikut bingung, Jungkook menginjak-injak kesal ketanah sambil menggigit bibir bawahnya. "hey?"

"AAA! Aku pulang dulu ya!"

Jungkook berlari meninggalkan Taehyung yang melongo menatap Jungkook yang pergi, baru beberapa langkah, Jungkook kembali sembari membuka ranselnya. Memberikan susu stroberi pada Taehyung. Taehyung yang bingung hanya menerimanya saja.

"diminum ya susunya, babaii!"

Taehyung dibuat melongo untuk kesekian kalinya.

-tbc

Strawberries & CigarettesWhere stories live. Discover now