[31] . D o u b l e T a k e

5.6K 722 81
                                    

Jemari Taehyung terangkat, membuat pandangan Jungkook yang awalnya gelap kini dapat melihat lampion-lampion indah dihadapannya.

Jadi ini janji Taehyung, janji Taehyung tentang akan mengajak Jungkook melihat hal indah apabila Jungkook mau makan teratur hingga badannya pulih 100%. Taehyung dan Bunda menjaganya dengan baik selama seminggu setelah keluarnya Jungkook dari rumah sakit.

Jungkook memekik senang melihat betapa indahnya lampion-lampion yang diterbangkan beratus-ratus manusia dihadapannya. Jungkook tak bisa tak terkesima dengan apa yang tengah ia saksikan.

Terlalu indah hingga ia tak bisa memalingkan wajahnya dari gemerlapnya lampion dipadu indahnya cahaya bintang dan bulan dilangit malam di kota Seoul.

"mau terbangin bareng aku?" ucapan Taehyung membuat Jungkook menoleh.

Binar indah dimata Jungkook, senyuman lebar pria manis itu menjawab pertanyaan Taehyung. Jungkook tidak menyangka Taehyung menyiapkan satu untuk mereka berdua. Sedari ia melihat keindahan lampion, Jungkook tak memperhatikan Taehyung sama sekali.

"ada harapan?"

Kepala Jungkook mengangguk. Sontak keduanya menutup mata, merapalkan harapan mereka. Setelah selesai, keduanya saling menatap satu sama lain dan saling melempar senyuman lebar yang mereka harap bisa mereka lihat selamanya.

Kedua tangan berada disisi lampion, Taehyung mulai menghitung diiringi suara Jungkook, "satu... Dua.... Tiga..."

Lampion indah dengan cahaya ditengahnya terbang, mata Taehyung dan Jungkook mengikuti gerak naiknya lampion yang mereka terbangkan.

Perlahan namun pasti, Taehyung menggenggam jemari Jungkook yang dibalas genggaman lebih erat oleh Jungkook. Bergandengan bak dunia hanya milik mereka berdua, dilingkupi cahaya lampion indah, bintang dan cahaya bulan yang kini memantul diwajah Jungkook.

Jungkook tersenyum melihat lampion diatasnya, berbeda dengan Taehyung yang menatap keindahan lain, yaitu Jungkook. Jungkook sangat indah, Taehyung tak pernah untuk tidak terpana dengan keindahan yang Jungkook miliki.

Matanya yang bersinar, hidungnya bak seseorang yang merunduk pada bulan, bibir semerah buah delima tapi semanis strawberry.

Jungkook punya banyak rasa untuk Taehyung yang sebelumnya mati rasa.

Tidakkah Jungkook tahu? Taehyung selalu berdoa sebelum tidur agar dapat memimpikan Jungkook di alam bawah sadarnya, Taehyung selalu menyebutkan nama Jungkook ketika mendengar kata bahagia, Taehyung selalu mengingat Jungkook ketika mendengar alunan lagu cinta.

Tidakkah Jungkook tahu... Taehyung benar-benar mencintainya? Mencintai Jungkook hingga ke sel-sel yang ada di tubuhnya?

Taehyung benar-benar ingin Jungkook tahu betapa berwarnanya hidup Taehyung ketika Jungkook datang, betapa mengharapkannya Taehyung bisa menemani Jungkook hingga tua, betapa besar rasa ingin membahagiakan Jungkook disetiap langkah yang Taehyung punya.

Jungkook, poros hidup Taehyung.

Ingin sekali Jungkook tahu, tapi Taehyung terlalu takut kalau Jungkook tak memiliki perasaan yang sama.

"Jungkook."

Jungkook menoleh, menatap Taehyung dengan mata sayunya. Taehyung tak bisa untuk tidak jatuh cinta setiap harinya pada Jungkook. Takkan pernah bisa.

"thank you so much, aku... seneng banget." ucap Jungkook dengan nada suara bergetar dan setetes air mata yang turun.

Buru-buru Taehyung mengusapnya. Meraih jemari Jungkook, menggenggamnya erat dan mengecupnya sedikit lebih lama dari biasanya.

"Jungkook.."

Jungkook menunggu setelah berkata, "ya?"

Taehyung tak melepaskan tatapan matanya dari mata Jungkook, mencari celah agar ada alasan Taehyung untuk menunda ini. Tapi gagal karena tatapan yang Jungkook berikan adalah tatapan yang selama ini ia dambakan.

"my heart is beating so fast." Taehyung tertawa renyah, membuat Jungkook bingung, meskipun sebenarnya jantung Jungkook juga sama memacu dengan cepatnya.

Taehyung mengeratkan genggamannya.

"aku tau, i'm not good enough for you. Tapi, i'm trying my best to make you feel happy everyday. Aku nggak jago bikin kata-kata Jungkook, jadi ini mungkin kedengarannya bakalan cheesy but.. Under the moonlight, under the stars, i really wanna say-"

"I love you so much."

Taehyung terdiam sebentar, menatap Jungkook yang menegang ditempatnya dengan mata yang melebar tak berkedip sejak Taehyung berbicara panjang.

"mungkin ini juga terlalu dini buat bilang mau sama Jungkook selamanya, tapi mau nggak kita mulai dari satu langkah lebih awal sampe nanti jadi selamanya?"

Jungkook tak percaya Taehyung mengatakannya, tak percaya ternyata Taehyung merasakan hal yang sama, debaran dengan mimpi yang sama.

"Kak.." Jungkook sangat sulit untuk berbicara karena bahkan debaran keras ini sangat mengganggunya berbicara pada Taehyung

"Jungkook, I love you, do you feel the same?" Taehyung bertanya, membuat Jungkook rasanya ingin jatuh ke tanah apabila Taehyung tidak mendekatinya. Bibir Jungkook bergetar, hatinya penuh seketika merasakan bahagia yang teramat banyak mendatanginya.

"Kak-"

"aku nggak maksa perasa--"

"i do, i do. Aku juga punya perasaan yang sama. Tiap deket sama Kak Taehyung rasanya aku nggak bisa buat nggak ngerasa bahagia, nggak bisa buat nggak berharap sama Kakak. Aku cuma.... ngerasa nggak pantes--"

"Jungkook, no. You're perfect, you're perfect for me. Aku nggak mau yang lainnya, cuma kamu. Cukup jawab, apa kamu rasain yang sama?"

Jungkook mengangguk, "I love you too, so much."

Senyuman lega Taehyung terbit, membuat Jungkook juga mengembangkan senyumnya. Taehyung membawa Jungkook untuk ia peluk.

Taehyung akhirnya mengatakannya, dibawah cahaya rembulan, disaksikan oleh bintang, keduanya saling menyuarakan perasaan masing-masing.

Rembulan dan bintang, menjadi bukti ketika Taehyung menjadi milik Jungkook, dan Jungkook menjadi milik Taehyung. Berjanji selamanya, dengan harapan kebahagiaan menyertai mereka.

Semoga.

Kecupan Taehyung berikan pada bibir ranum Jungkook yang tak berhenti tersenyum hari ini, begitu juga dengan bibirnya.

"boyfriends?"

Sekali lagi, Jungkook mengangguk.

"boyfriends."

-tbc

Strawberries & CigarettesWhere stories live. Discover now