[37] . L u c k y

4.8K 607 63
                                    

"Jungkook?"

Taehyung mengetuk pintu kamar Jungkook beberapa kali, tak terdengar apapun dari dalam padahal Taehyung tau Jungkook ada di dalam kamarnya. Taehyung tidak bisa lagi, ia sudah bertahan cukup lama atas kekhawatirannya untuk tidak masuk ke kamar Jungkook.

Kenop pintu ia putar, beruntung Jungkook tak menguncinya.

Dan benar dugaan Taehyung, Jungkook disana, menangis terduduk di pinggir ranjang dengan sesuatu ditangan yang ia rasa pemberian dari Mendiang Sienna.

"sayang, Jungkook." Taehyung menghampiri Jungkook, menumpukan lutut di lantai untuk melihat mata kesayangannya yang sarat akan sorot terluka, kesakitan, kesedihan serta rasa takut.

"Kak.." lirihnya.

Langsung memeluk Taehyung tanpa tedeng aling-aling, memeluk sekuat yang ia bisa, dan Taehyung membalas pelukan Jungkook seerat yang ia mampu.

"Jungkook, everything will be okay. Aku disini, no one can touch you when I'm here. Tenang, ok?" ucap Taehyung sembari telapak lebar dan hangat mengusap punggung sempit Jungkook menenangkan.

Jungkook sesenggukan dipelukan Taehyung, melepaskan pelukan hangat itu untuk menatap mata kekasihnya, "aku sayang Kak Taehyung, jangan tinggalin Jungkook Kak."

Jemari Jungkook yang Taehyung genggam erat, sekarang ia ciumi. Memberi keyakinan bahwa Taehyung bahkan tak bisa hidup tanpa bagian terkecil dari Jungkook. "nggak akan, Jungkook. Nggak ada yang perlu dikhawatirin tentang kita."

Taehyung membawa Jungkook ke dekapannya, setelah memberinya kecupan dibibir, bukti Taehyung masih disini. Masih dapat bersentuhan kulitnya.

"Jungkook tidur ya? Kamu kayaknya kecapekan."

Lelah batin, lebih tepatnya.

Jungkook mengangguk dalam pelukan Taehyung, "tapi mau bobo sama Kak Taehyung. Dipeluk, terus dielus-elus, sama diciumin pipinya, bibirnya, keningnya semuanya. Mau ya, Kak?"

Tawa kecil Taehyung terdengar riuh di telinganya yang entah kenapa membawa semu dipipi Jungkook. Sejujurnya dia malu mengatakan hal semanja itu, tapi dia benar-benar sedang menginginkannya.

"dapet bayaran nggak ya?" tanya Taehyung, seolah-olah tengah mempertimbangkan permintaan Jungkook.

Garis bibir Jungkook turun ke bawah. "ih, yaudah nggak usah."

Jungkook hendak beranjak, Taehyung keburu menahan pinggangnya. Menarik lelaki kecil nan manisnya itu menuju ranjang Jungkook yang nyaman, memeluk. Jungkook patuh, membalas peluk Taehyung yang seperti morphine, candu sekali.

Mata Taehyung lurus menatap mata si cantiknya yang entah kenapa terlihat hangat, Taehyung jatuh cinta lagi, untuk kesekian kali dan akan seperti itu selamanya.

"bayarannya kamu cukup bales peluk aku, cium aku, sama sayang aku selamanya. Bisa?"

Perut Jungkook, seperti ada yang membuncah disana dengan gelitikan yang tak kasat mata serta kupu-kupu yang datangnya tak Jungkook duga masuk ke dalam perutnya. Tengah beterbangan dengan riang.

Mengangguk pelan atas penawaran Taehyung.

Jemarinya terarah melewati garis sempurna diwajah Taehyung. "gimana caranya buat nggak sayang, suka sama orang yang sesempurna kayak Kak Taehyung?"

"emang kamu ada niatan nggak sayang, nggak suka aku?" alis Taehyung tertaut, memberikan wajah kesal yang menyebalkan.

Jungkook terkekeh, mengecupi wajah Taehyung dan bibir yang tentu tak terlewatkan berkali-kali. "nggak gitu, pacarnya Jungkook. Jangan nethink gitu. Sini-sini dicium."

Tangannya menarik Taehyung mendekat dan Taehyung yang langsung meletakkan tangannya rapi di pinggang kecil Jungkook. Taehyung mencium bibir Jungkook lama, sedikit lumatan kecil dan gigit pelan dibibir keduanya sebelum kemudian beranjak mengecupi tiap jengkal wajah Jungkook.

"kasian banget orang yang nggak pernah liat kamu, berarti belum pernah liat bidadari tercantik. Beruntung banget jadi Taehyung, bisa hidup bareng sama bidadari cantiknya, dijanjiin selamanya lagi. Pada iri pasti sama Taehyung, ya kan?"

Jungkook tertawa, Taehyung yang seperti ini, yang sisinya tak pernah orang lain lihat adalah hal termenggemaskan.

"kayaknya bakalan lebih iri ke Jungkook deh. Soalnya dicintai, disayang, dijagain sama manusia super sempurna kayak Kak Taehyung. Kasian banget ya, nggak pernah disayang Kak Taehyung. Tapi aku juga nggak ngebiarin sih, soalnya Kak Taehyung cuma buat aku. Buat Jungkook aja, kalau yang lain minta disayang nanti aku bilangin Bunda." wajah kesal yang menggemaskan menciptakan perasaan penuh yang berkali-kali membuatnya merasa cukup hanya dengan Jungkook, tidak butuh yang lainnya.

Bagaimana Taehyung menyukai orang lain ketika bahkan tiap detik dalam dua puluh empat jam pada tujuh hari di hidupnya hanya Jungkook saja yang ia pikirkan?

Dia hanya mau Jungkook, dan Jungkook juga hanya mau Taehyung.

Taehyung mencium bibir Jungkook yang telah berkata banyak dan membuat perutnya merasa kegelian juga.

Jatuh cinta indah sekali, bila dengan Jungkook.

Benar, bukan?

-tbc

Strawberries & CigarettesWhere stories live. Discover now