[11] . B i g B r o t h e r

7.9K 926 53
                                    

"bisa diem nggak?"

Taehyung menatap kesal seseorang yang mengacak-acak lemari bajunya. Mau mencari hoodie milik Taehyung katanya, tidak tahu mau diapakan Taehyung tidak mau tahu.

"diem dulu kenapa sih? Hoodie lo yang warna abu-abu nggak ada tulisannya mana bang?" tanya gadis itu masih mengobrak-abrik lemari Taehyung.

Taehyung mendengus keras, pasalnya kamar Taehyung sekarang sudah acak-acakan sekali. Buku berjudul "When Breath Becomes Air." itu Taehyung tutup dan letakkan diatas ranjangnya. Menghampiri gadis yang sepertinya kalau dibiarkan tak hanya mengacak lemarinya, tapi juga seisi kamarnya.

"hoodie abu-abu yang mana sih? Kalau nggak nemu nggak usah dicari lagi, Aira."

Aira menoleh kesebelah, menatap saudaranya itu dengan bengis. "jangan medit lo bang, sama adek sendiri."

"nggak gitu, Aira. Masalahnya ini yang lo cari nggak ada."

Mata Aira memicing, bibirnya cemberut. "kemana terus?"

Taehyung merebut hoodie hitam dengan tulisan putih ditangan Aira. Melipatnya rapih, dan memasukkannya ke lemari. Begitu juga dengan hoodie-hoodie lainnya.

"nggak tau."

"nggak tau, nggak tau. Hoodie sendiri kok lupa."

Taehyung menatap Aira jengah, "lagian mau lo apain sih hoodie gue?"

"..."

"apa?"

"tie dye." Aira cengengesan setelahnya, membuat Taehyung memutar bola mata. Lalu meraih pakaian yang masih terplastiki di lemari bagian atas. Memberikannya pada Aira. "kalau mau nge-tie dye, ini hoodie putih, masih baru. Lo pake deh kalau mau lo tie dye."

Wajah Aira berbunga, menerima hoodie tersebut dengan senang hati. Lalu memeluk Taehyung cepat. "makasih abang, sayang abang."

"hm." balas Taehyung sembari menutup lemarinya. Aira sudah berlari keluar kamar dengan menutup pintu keras. Gadis itu sangat aneh sekali.

Taehyung menyandarkan badannya dilemari. Melipat tangannya didada, memikirkan seseorang yang tiba-tiba menghampiri pikirannya. Tiba-tiba yang sangat sering. Taehyung tersenyum kecil, mengingat bagaimana menggemaskannya Jungkook ketika terkejut ia memberikannya Hoodie miliknya waktu itu.

Jantung Taehyung berdegup dengan kencang, dia merindukan saat itu.

Ponsel Taehyung berdering, melihat siapa yang mengiriminya pesan pagi ini. Saat melihat pengirimnya, senyum kecil Taehyung terbit. Dengan segera membalas pesan itu.

Taehyung tidak pernah mengira, bertukar pesan yang ia anggap tidak penting sebelumnya ini..
terasa menyenangkan sekarang.

---

"ini, Kak." Jungkook menyodorkan paper bag berisi hoodie abu-abu yang Taehyung pinjamkan padanya tempo hari lalu. Taehyung menatap Jungkook dari atas motornya dengan senyum tipisnya. Jungkook tampak menggemaskan dengan celana jeans dan kaos hitam pendek.

Tangan Taehyung terulur menerima paper bag dari tangan Jungkook, reflek Jungkook balas tersenyum. "makasih ya, Kak. Udah aku cuciin kok itu. Nggak pake mesin cuci, aku cuci pake tangan."

Kekeh Taehyung terdengar ditelinga Jungkook. Mendengar tawa Taehyung rasanya Jungkook ikut merasa senang. "makasih Jungkookie, anak baik banget."

"aku yang harusnya makasih, Kak. Kak Taehyung baik banget ke Jungkook."

Entah kenapa, hati Taehyung tiba-tiba menghangat. Membuat degup di jantungnya juga menguat, Jungkook benar-benar tidak aman untuk jantungnya.

"Kook."

Mata Jungkook melebar ketika dipanggil, menatap Taehyung dengan tatapan bertanya, "iya, Kak? Kenapa? Jungkook kurang bersih cuci hoodienya?"

Taehyung menggeleng sembari tertawa kecil, Jungkook luar biasa menggemaskan. "bukan."

"terus apa?"

Dari raut wajah Taehyung, ia tampak berfikir. "mau jalan-jalan, nggak?"

"hah?" Jungkook terkejut, bibirnya terbuka sedikit. Melihatnya, Taehyung merasa benar-benar gemas, sungguh. "iya, jalan-jalan. Gue ngajak lo jalan-jalan, Jungkook. Mau?"

Kepala Jungkook terlihat menunduk, pria manis nan lucu itu tampak berfikir keras untuk jawaban yang akan ia berikan pada Taehyung. Taehyung menyentuh pundak Jungkook lembut, "nggak apa-apa kalau nggak mau, gue nggak maksa kok, Jungkook. Ok?"

"tapi Jungkook mau, Kak." Taehyung terdengar nada ragu dari kalimat Jungkook barusan. Taehyung tersenyum, berusaha membuat Jungkook tidak merasa diintimidasi.

"terus kenapa? Coba bilang sini."

Kepala Jungkook makin menunduk, jemarinya memilin ujung kaosnya. Sepertinya Taehyung tahu, kalau Jungkook mulai memilin ujung pakaiannya, itu berarti ia tengah bingung atau mungkin takut.

"takut Bunda nggak izinin, Kak."

Taehyung hampir lupa, Jungkook dihadiahi Ibu yang super protektif oleh Tuhan. Sepertinya akan sedikit sulit ya, Taehyung? Taehyung menarik lengan Jungkook, membawanya mendekat. Jemari Taehyung menari diatas rambut Jungkook, membersihkan kotoran yang sepertinya jatuh dari atas pohon.

"tapi Jungkookie mau jalan-jalan sama gue, kan?"

Jungkook mengangguk semangat, berulang-ulang. "mau banget kalau itu, Kak. Cuma Jungkook takut mau bilang, Bunda. Jungkook nggak pernah keluar sama orang lain yang Bunda nggak kenal. Aku pernah keluar sama orang selain Bunda tiga kali, sama Kak Taehyung waktu dianter pulang, terus sama Terry temen smp aku, sama satu lagi Lisa."

"Lisa?"

"iya Kak, Lisa. Yang waktu itu makan sama aku dikantin terus yang hidungnya di cubit Kak Jimin." Jungkook menjelaskan, membuat Taehyung lagi-lagi tertawa kecil.

"tau, kok. Tau."

"iya... itu. Kak Taehyung kenal?"

Taehyung diam sebentar, lalu mengangguk kecil. "kenal."

"kenal baik?"

"ya, i guess."

"kok bisa? Aku pikir nggak loh, Kak."

Taehyung tidak menjawab, dia hanya tersenyum. "kenapa penasaran? Penasaran tentang Lisa apa tentang gue?"

Kening Jungkook mengerut, meninju pelan lengan Taehyung, menatap Taehyung dengan cemberut dan wajah dibuat menyeramkan tapi selalu gagal. Karena, bukannya menyeramkan Jungkook malah terlihat menggemaskan.

"ya, Kak Taehyung lah. Ngapain kepoin Lisa. Dia tanpa ditanya udah kasih tau semuanya ke aku."

Taehyung mencebik kecil, "kayak nggak semuanya. Buktinya Jungkook nggak tau alasan gue sama Lisa bisa kenal baik."

Bibir Jungkook melengkung kebawah, "ya kasih tau makanya, kenapa kalian bisa kenal baik."

Taehyung berfikir sebentar, Jungkook bersiap dengan mendengarkan Taehyung secara seksama.

"Lisa mantan gue, makanya kita kenal baik."

Setelah mendengarnya, entah kenapa rasanya aneh. Jungkook terlihat tidak menyukai fakta itu, ia mengigit bibir bawahnya merasakan ada yang patah didalam sana. Lisa sahabat karibnya, ternyata mantan dari orang yang ia tengah perhatikan, Taehyung.

"oh..."

Taehyung menelaah tiap mimik yang Jungkook berikan setelah ia mengatakannya. "is it okay?"

Jungkook mengangguk kecil, tersenyum lebar pada Taehyung yang juga tengah tersenyum kearahnya. Tanpa Taehyung tau, Jungkook sedikit terluka.

Sedikit sakit, sedikit patah, sedikit sedih mendengar fakta itu.

Sedikit saja, tidak banyak Taehyung. Tidak banyak.

-tbc

Vote and comment will be appreciated♡

Strawberries & CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang