[22] . P r o m i s e s

6.6K 821 59
                                    

Taehyung menyamankan tidurnya sembari memeluk Jungkook yang juga tidur menghadap ke arahnya. Seperti Taehyung, Jungkook juga memeluk tubuh Taehyung erat, tidak peduli ia akan merasa pegal esok pagi. Kepala Jungkook menengadah, menatap wajah Taehyung yang terlelap dan terlihat tak terganggu.

Semuanya; garis wajah, hidung, bibir, mata, bulu mata, alis... sangat sempurna. Taehyung bahkan bisa mendapatkan wanita manapun hanya dengan mengedipkan mata. Tapi lihat, siapa yang beberapa hari ini bercumbu dengan pria sempurna ini? Ya, Jungkook.

Jungkook tersenyum malu-malu mengingat betapa beruntung dirinya.

"senyum-senyum kenapa?" Jungkook terkejut ketika mendengar suara Taehyung yang rendah nan berbisik. Apa Taehyung sebenarnya tidak tidur sedari tadi?

Jungkook menggeleng, "nggak apa-apa."

Taehyung mencium bibir Jungkook sekilas sebelum akhirnya mengangkat tubuh Jungkook agar wajah keduanya sejajar. Selimut tebal Taehyung naikkan untuk menambah kehangatan ditubuh keduanya.

Jarak wajah keduanya benar-benar sangat dekat, membuat Jungkook berdebar dengan kencang. Hingga ia dapat melihat Taehyung mengikis jarak dan mencium bibir mungil Jungkook lama. Jungkook menutup matanya, menikmati ciuman Taehyung yang berbeda dari biasanya. Jungkook merasakan Taehyung mengecap bibir bawahnya, memaksa masuk ke dalam mulut Jungkook yang tentu ia persilahkan dengan senang hati.

Ciuman ini, lebih hebat dari ciuman-ciuman sebelumnya.

Taehyung melepaskan ciuman itu, melihat Jungkook yang sedari tadi menahan nafas ketika berciuman dengannya merupakan hal terlucu didunia. Meskipun ruangan kamar Jungkook gelap, Taehyung dapat melihat bahwa wajah Jungkook memerah.

Taehyung mengelus pipi lembut bak kulit bayi dengan sayang, memberi kecupan ringan di seluruh wajah Jungkook yang membuat Jungkook merasa geli hingga terkekeh. Jungkook juga melakukannya, mengecup seluruh jengkal di wajah Taehyung membuat sang empu merasa kegirangan.

"mau sama Jungkook selamanya." ucapan Taehyung berhasil membawa kupu-kupu berterbangan di perut Jungkook.

Jungkook menyentuh garis rahang Taehyung, menatap bagaimana jemarinya menyentuhnya. Hingga matanya jatuh pada mata elok milik Taehyung,

"mau sama Kak Taehyung juga selamanya." Jungkook yang memulainya, memulai lagi ciuman penuh arti yang juga bermakna selamanya.

Keduanya menghabiskan malam yang indah dengan pelukan hangat serta ciuman ringan hingga kantuk menjemput. Bertemu di alam mimpi, melihat keduanya saling jatuh cinta dengan janji yang sama; bersama selamanya.

---

"Tante emang nyampe rumah jam berapa?" tanya Lisa membuat Aira dan Jungkook ikut memfokuskan perhatiannya pada Mama. Mendengar jawaban dari Mama kemudian bercengkrama ringan sembari melewati pagi dengan obrolan singkat.

Mereka berempat; Mama, Jungkook, Lisa dan Aira tengah meyantap sarapan bersama sembari menunggu Taehyung untuk turun. Omong-omong soal semalam, semua kejadian masih terekam jelas di otaknya. Bagaimana lengan kokoh Taehyung memeluknya, bagaimana bibir Taehyung mengecup bibirnya, dan bagaimana keduanya tertawa pelan karena candaan kecil yang membawa kehangatan.

Bahkan Jungkook juga masih sadar ketika Taehyung bangkit dari ranjang Jungkook setelah mendengar derum mobil masuk ke dalam pelataran rumah pukul empat dini hari, Taehyung sempat mencium bibirnya dan merapikan selimut di tubuhnya.

Taehyung sungguh manis.

Jungkook tidak tahu akan bagaimana jika ia bertemu Taehyung dalam keadaan seperti ini.

Dirinya seolah lupa ketika Taehyung mencumbunya, dan kemudian akan merasa ingin hilang dari bumi setelah mengingat manisnya mereka berdua pada satu sama lain.

Kembalikan kewarasan Jungkook ketika Taehyung berada disekitarnya, tolong.

Dari ujung matanya, Jungkook dapat melihat Taehyung menuruni tangga dengan sumringah. Ia mengecup pipi Mama sekilas sebelum akhirnya meraih roti dengan selai strawberry berhias diatasnya. Matanya menatap Jungkook yang tepat duduk dihadapannya.

Taehyung dapat melihat bagaimana Jungkook mengalihkan matanya, sengaja tak menatap tepat dimatanya. Taehyung tau, Jungkook sedang bersemu. Dan itu indah.

Tak pernah sekalipun keduanya membayangkan akan berada disatu meja makan dengan perasaan yang  memiliki keterikatan satu sama lain. Bukankah hal luar biasa jika dapat melakukan hal bersama orang yang kita sayang setiap waktu, hingga nafas terakhir, dengan degupan yang masih sama hingga jantungnya tak berfungsi?

Jungkook melirik Taehyung yang tak memalingkan pandangan padanya, tidak peduli ditangkap basah oleh kedua adik jahilnya.

"kalian berdua deket ya?" celetuk Mama membuat Jungkook gelagapan tak jelas dengan Taehyung yang sedikit terkejut diseberangnya.

Jungkook hanya terkekeh kemudian, berbeda dengan Taehyung yang lebih fokus menyelesaikan sarapannya. Taehyung sangat tenang, berbeda dengan Jungkook.

Aira tertawa, tatapan menggoda yang ia tujukan pada Jungkook dan Taehyung, "mana mau si Jungkook sama abang, Ma. Ih!"

"iya, Tante. Mana mau Jungkook sama Abang. Bang Taehyung kan cuek banget, nggak pernah pegang hape. Nggak perhatian." tambah Lisa membuat Taehyung menghentikan kunyahannya.

Matanya menatap nyalang kedua adiknya yang kompak mengejeknya didepan Jungkook dan Mamanya. Seandainya bukan adiknya, Taehyung yakin akan mencelupkan mereka di rawa-rawa.

"emang sih, Mama juga nggak yakin si Jungkook mau sama Taehyung. Taehyung mah modal ganteng, pinter doang. Tapi cuek banget. Percuma ganteng kalau cuek." Mama berujar panjang lebar, Taehyung menghela nafas ringan.

Kurang sabar bagaimana menjadi Taehyung?


-tbc

Strawberries & CigarettesWhere stories live. Discover now