[30] . K e e p H i m S a f e

5.5K 715 78
                                    

Hanya hening menyelimuti indra pendengaran Taehyung, matanya fokus menatap Jungkook yang nampak nyaman dalam tidurnya. Taehyung mengecup jemari Jungkook yang ada dalam genggamannya. Sungguh, Taehyung rindu pada mata bambi dan senyum lebar pria manis yang mengisi hari-harinya akhir-akhir ini.

Sebenarnya, Taehyung tidak mampu menatap wajah Jungkook yang terdapat beberapa lebam disekitar wajahnya. Itu menyakiti Taehyung, membuat rasa penyesalan yang ada pada Taehyung kian menjadi. Gagal menjaga Jungkook, sesuatu kelalaian yang sulit ia maafkan.

Bangun, Jungkook.

Taehyung mengecupi jemari Jungkook berkali-kali, tidak menghiraukan orang-orang diruangan itu yang menatap keduanya penuh haru.

Kim Taehyung sangat menyayangi Jeon Jungkook.

Itu yang mereka asumsikan setelah melihat Taehyung yang tak menawarkan senyum sama sekali sejak Jungkook terlelap, bahkan Taehyung tak memasukkan makanan sedikitpun, ia merasa tidak lapar sama sekali. Taehyung juga tidak membiarkan orang lain membuatnya beranjak dari kursi disebelah tempat tidur Jungkook.

Ia amat menunggu si kecil bangun.

Mama mengusap bahu Taehyung, namun Taehyung tak bergeming.

"Taehyung Mama ambilin makanan ya, sayang? Makan disebelah Jungkook." tawaran dari Mama hanya mendapat gelengan singkat dari Taehyung, matanya tetap tertuju pada Jungkook yang tak menggerakkan sedikitpun kelopak matanya.

Bunda menatap bagaimana Taehyung tak melepaskan pandangannya pada Jungkook, seakan tak ingin tertinggal pada gerak gerik Jungkook yang menunjukkan ia bangun dengan segera.

Hingga nampaknya, penantian Taehyung tidak sia-sia. Kelopak mata Jungkook nampak terbuka dan kemudian Jungkook dapat melihat semua orang yang ia kenal berada disana.

Taehyung mencium kening Jungkook singkat tanpa berbicara apapun, lalu  memberi ruang pada Bunda untuk berbincang dengan putra sematawayangnya. Taehyung mundur, ketika semua orang justru mendekati Jungkook.

Air matanya lolos, Taehyung benar-benar lega. Jungkooknya akhirnya bangun dari tidur lelapnya.

Taehyung membiarkan semua menyapa Jungkooknya, duduk di kursi kosong diruang itu ketika yang lain berdiri untuk memeluk pria manis itu.

Cukup lama mereka berbincang, hingga semua orang nampak kembali menyibukkan dirinya dengan urusan masing-masing.

Namun Taehyung tetap disini, diruangan ini bersama Jungkook yang tak menyelesaikan pandangannya pada Taehyung dan juga Bunda yang memperhatikan keduanya yang membuat jarak.

"Bunda mau beli makan dulu ya buat kalian, Taehyung tolong jaga Jungkook ya?" Taehyung mengangguk. Bunda pergi setelah menepuk bahu Taehyung.

Keduanya kini diperangkap kebingungan tentang apa yang seharusnya mereka obrolkan. Taehyung memang nampak acuh sekarang, tapi percayalah bahwa Jungkook tahu kalau Taehyung tak meninggalkan dia sedikitpun.

Taehyung mendekat pada Jungkook, bersendekap tangan di dada. Jungkook melihatnya kesal, tangan ringkihnya menarik tangan Taehyung untuk ia genggam. Taehyung memberikan ekspresi diam tak terganggu.

"marah ya sama Jungkook?" tanya Jungkook memelas, menaruh telapak tangan lebar Taehyung dipipinya. Menikmati bagaimana Taehyung mengusap pipinya dengan lembut.

"marah. Kamu nggak bisa dikasih tau." ucap Taehyung, pura-pura memberikan ekspresi kesal pada Jungkook yang terkekeh geli.

Taehyung sedang dalam mode menggemaskan.

"minta maaf, besok aku nurut deh sama Kak Taehyung. Kalau Kakak bilang nggak, aku nggak." Jungkook memberikan wajah penuh penyesalannya dihadapan Taehyung yang tentu membuat Taehyung tak tega.

Taehyung mencium punggung tangan Jungkook berkali-kali, kemudian memberi anggukan pada si kecil yang terbaring didepannya.

"aku minta maaf ya? Nggak bisa jaga kamu bener-bener."

Jungkook menggeleng, "salah aku, aku pulangnya malem nggak bareng Kak Taehyung. Kalau pulang malemnya bareng Kakak kan aman. Aku juga nggak ijin Bunda, makanya itu salah aku."

"janji besok nurut ya?" Taehyung bertanya lagi, meyakinkan dirinya sendiri.

Taehyung makin hari makin menggemaskan dimata Jungkook, dan Jungkook tidak cukup bodoh untuk tahu kalau Taehyung bersikap seperti ini hanya padanya.

Sikap Taehyung yang berbeda saat bersama dirinya, membuat Jungkook berfikir...

Apakah Taehyung menyukai dirinya?

"peluuuuk." Jungkook merentangkan tangan ke arah Taehyung, berusaha mendapatkan pelukan dari Taehyung yang tentu Taehyung kabulkan. Taehyung memeluk Jungkook lembut penuh kehati-hatian.

Menatap wajah Jungkook yang tetap indah meski terdapat lebam-lebam berwarna ungu samar yang Taehyung benci. Menodai wajah Jungkook.

Bibir Taehyung mengecup seluruh jengkal wajah Jungkook dengan sayang, Jungkook menikmati betapa lembutnya ciuman Taehyung di kening, pipi, ujung hidung, dagu serta kelopak matanya.

Hingga mata Taehyung tertuju pada bibir mungil Jungkook yang indah.

Ciuman lembut itu terjadi, keduanya menutup kelopak mata mereka seiring ciuman kian dalam. Mereka menikmati, keduanya menyalurkan rasa sayang yang amat besar untuk satu sama lain, meskipun tak ada ikatan pasti antara mereka.

Ciuman itu--

"TAEHYUNG??!!"





-tbc

Hei, are you enjoying this part?

Oh iya, part 1 dari my short story aku udah aku publish ya. Take a look to my newest baby <3

I hope you enjoy it as much as i enjoy wrote it!!

I hope you enjoy it as much as i enjoy wrote it!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Strawberries & CigarettesWhere stories live. Discover now