PROLOG

62.5K 3.2K 124
                                    

"Eeuunghh…” lenguhan itu berasal dari seorang gadis yang baru saja bangun dari tidur siangnya.

Ia terduduk di kasurnya sambil mengucek matanya. Saat dirasanya nyawanya sudah terkumpul, ia menoleh kearah jam dinding di kamarnya yang bernuansa putih dan peach itu.

16.47…
“Pasti sebentar lagi mommy sama daddy pulang!” ia segera bangkit dari kasurnya dan berlari keluar kamar menuju ruang keluarga menunggu kedatangan kedua orang tuanya. Ini sudah kegiatan rutin yang setiap hari dilakukannya.

Saat hendak menuruni tangga, ia melihat mommynya menggeret dua koper besar dikedua tangannya dan daddynya hanya menatapnya dalam diam tanpa melakukan sesuatu.

“MOMMY!” panggil gadis itu dari ujung tangga teratas membuat mommynya terhenti dan berbalik lalu menampilkan senyum  sendunya kepada putrinya yang sangat kentara jika ia baru saja bangun tidur.

Gadis itu berlari menuruni tangga, tak takut akan terjatuh, tujuannya hanya satu, menghampiri ibunya dan meminta penjelasan kenapa ia membawa dua koper besar diikuti sang adik yang terlihat memakai pakaian rapi.

“Mom mau pergi kemana sama adek? Kenapa membawa koper besar gitu?” Tanya gadis itu menunjuk dua buah koper besar yang bisa ia pastikan milik mommy dan adiknya.

Sang ibu mensejajarkan tingginya lalu membelai lebut wajah sang putri. “Kakak disini bareng daddy yah, sayang? Mommy sama adek harus ninggalin kakak sama daddy… jaga diri kakak baik-baik yah! jangan ngerepotin daddy yah, sayang! Percayalah mommy sangat sayang sama kakak, tapi mommy harus pergi sama adek, suatu saat nanti, kakak pasti akan mengerti kenapa mommy sama adek harus pergi. Maafin mommy sayang! Jadi anak pinter yah, nak? Mommy pergi dulu!” ucap sang ibu dengan senyum lembut diwajahnya lalu bangkit. Sedangkan gadis itu sudah berlinang air mata dengan kepala terus menggeleng.

“Jangan, mom! Hiks… Jangan tinggalin kakak! Hiks… Jangan pergi, mom! Please mom…don’t leave me! Hiks… kakak janji hiks… gak akan nakal lagi hiks…” ucap gadis itu memeluk kaki ibunya.

Sang ibu menunduk melepaskan pelukan sang anak pada kakinya lalu berlutut mensejajarkan tingginya dengan sang putri. “Maaf sayang. Maafin mommy, tapi ini untuk kebaikan keluarga kita. Tetap jadi anak mommy yang pinter yah? jangan nyusahin daddy, yah sayang? Nanti jika semuanya udah membaik, mommy pasti akan kembali bersama adek! Jaga diri baik-baik anak mommy.” Sang ibu lalu memeluknya dan mencium kedua pipi tembem dan juga kening gadis kecil itu yang masih setia mengeluarkan air matanya.

"Kakak ikut mommy aja kalau gitu! Hiks... Kakak gak mau sama daddy! Daddy pasti sibuk kerja mom... Hiks... Please... Kakak ikut mommy aja yah? Hiks..."

"Gak bisa sayang. Kalau kakak ikut sama mommy, siapa yang nemenin daddy, nak?" tanya sang mommy sambil menghapus air mata putrinya.

Gadis itu menggeleng kuat "Kakak mau sama mommy hiks..." ucapnya lirih.

"Maafin mommy, sayang. Tapi ini demi keamanan kakak! Kakak disini sama daddy, nak! Mommy sama adek pergi dulu, yah? Sampai jumpa nanti anak mommy yang paling cantik!" ujar sang mommy lalu mengecup lembut wajah putrinya sebelum beranjak meninggalkan rumah.

“Mommy…hiks…hiks…mommy jahat hiks…kenapa mommy ninggalin kakak? Hiks…” racau gadis itu hendak mengejar mommynya tapi langsung ditahan oleh sang daddy.

“Masuk kamar, nak! Ayo daddy anter!” ajak sang ayah lembut mengelus rambut kecoklatan milik gadis itu.

“Gak! Kakak gak mau sama daddy! Daddy jahat ngebiarin mommy pergi ninggalin kakak! Kakak benci sama daddy!” ucap gadis itu tiba-tiba dengan nada dingin lalu berlari ke kamarnya.

________________

Hellooooo!!!
Back again!!!
Ini cerita ketigaku, semoga kalian suka!
Jangan lupa VOTE dan KOMEN nya!!!
Follow juga deh! Hehe...
Terima kasih untuk yang udah mampir🙏

Side Effect [END]Where stories live. Discover now