• Chapter 38

1.6K 158 50
                                    

Jangan lupa Vommentnya ya^^
Selamat membaca!

***

Sooyeon lagi-lagi menghembuskan napas. Mungkin jika dihitung bisa lebih dari puluhan kali dalam seharian ini. Semua itu karena kekasihnya, Kim Taehyung.

Sudah terhitung selama tiga hari ini ia dan Taehyung hanya saling diam satu sama lain. Tak saling bicara ataupun sekadar menyapa. Ia jadi merasa amat bersalah. Tak seharusnya ia bersikap kekanakan mengikuti egonya dan kembali mendiami pria itu seperti Taehyung mendiaminya. Bagaimana pun, semua ini memang salahnya. Jika saja dari awal ia memberitahu soal dirinya dengan Jungkook saling mengenal bahkan pernah memiliki hubungan, mungkin semua ini tidak akan terjadi.

Tetapi, sikap egois Taehyung yang benar-benar tidak ingin mendengarkannya membuat ia juga merasa kesal. Bagaimana tidak, berulang kali ia mencoba menjelaskan namun, pria itu selalu menukas dan menepis semua ucapannya. Hingga ia tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi kekasihnya itu.

Omong-omong soal kekasih, apakah dirinya masih akan menjadi kekasih dari pria itu? Ah, Sooyeon rasa hubungannya dengan Taehyung tidak bisa berjalan normal kembali dalam waktu dekat. Tidak tahu, lah. Kini, ia hanya bisa berharap amarah dan sifat egois pria itu segera mereda agar hubungannya dengan Taehyung perlahan membaik dan tidak akan berakhir begitu saja dengan cara seperti ini. Berakhir-- itu tidak mungkin, kan? Ya, semoga.

"Hei, Sooyeon-ah." Haera menyeru, membuat Sooyeon mengerjap.

"Ah ya? Ada apa, Haera-ya?"

Ya, saat ini Sooyeon tengah berada di cafe tempat Haera bekerja. Hari ini ia kembali menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Karena tidak ada hal lain lagi yang dilakukan, jadi ia memutuskan untuk mampir ke cafe sebelum pulang ke apartemennya. Hitung-hitung untuk menenangkan pikiran sekaligus berbincang dengan Haera walau wanita itu terkadang sibuk karena pelanggan yang berdatangan.

"Sedari tadi aku perhatikan kau terus melamun. Apa ini ada hubungannya dengan kekasihmu? Kalian bertengkar?"

Sooyeon memang belum bercerita mengenai hubungannya dengan Taehyung yang tengah dalam masalah pada Haera. Namun, hanya melihat ekspresi Sooyeon yang berbeda, Haera langsung mengetahui kalau sahabatnya ini sedang mengalami masalah.

Sooyeon mengangguk lirih.

"Ada apa? Berbagilah denganku. Aku janji akan jadi pendengar yang baik untukmu. Walaupun mungkin aku tidak bisa memberi solusi terbaik."

Sooyeon mulai bercerita. Ia menjelaskan perlahan tentang hubungannya dengan Taehyung yang kini tak berjalan dengan baik. Disela-sela ia bercerita, tanpa diharapkan kedua netranya mulai berkaca-kaca. Lantas Sooyeon menengadahkan kepalanya agar cairan bening itu tak lolos.

"Aish, hampir saja aku membuatmu malu jika aku menangis di sini. Maaf, Haera-ya."

"Ya ampun, Sooyeon... Kau ini. Aku sama sekali tidak masalah. Tubuh itu tidak bisa berbohong. Jika hatimu sedang sedih, otomatis tubuh akan bereaksi. Tapi, melihatmu bisa menahan tangis seperti itu, malah aku jadi ingin menangis saja rasanya. Kau adalah wanita terkuat yang pernah kukenal."

Kedua tangan Haera terentang lalu merengkuh tubuh sahabatnya itu ke dalam pelukannya. Erat. Mengelus-elus punggung Sooyeon, mencoba menenangkan sang sahabat yang tengah mengalami kesulitan itu.

"Karena kau kuat, ayo semangat." Haera melepaskan pelukannya.

"Sepertinya Kim Taehyung itu sudah terbakar karena rasa cemburunya. Makanya sifat egoisnya jadi keluar. Tapi, kau tidak usah khawatir, aku yakin dia memang mencintaimu. Hanya saja, sifatnya memang masih kekanakan seperti itu. Kau tahu? Kebanyakan sifat pria yang seperti itu artinya dia ingin seseorang yang dicintainya kembali mencintainya dengan segenap hatinya. Dengan kata lain, dia butuh kasih sayang lebih atau yang tepatnya ingin terus dimanja," tambah Haera.

My Lovely Assistant - KTHWhere stories live. Discover now