• Chapter 26

1.4K 144 7
                                    

Cuaca hari ini tampak terang. Tidak ada tanda-tanda curahan hujan. Langit biru yang sedikit tertutup oleh awan rendah tampak indah jauh mata memandang. Sesekali, Sooyeon mengabadikan pemandangan indah itu dengan memotretnya.

Perasaan senang terpancar jelas dari wajah Sooyeon. Wanita bermarga Park itu terlihat antusias.

Di sepanjang perjalanan dalam mobil, tak hentinya ia menceritakan berbagai kisah dengan nenek yang sangat dirindukannya itu pada Taehyung. Kadang kala pria itu ikut tertawa hingga terbahak mendengar cerita lucu yang diceritakan oleh kekasihnya itu.

"Oh! Taehyung-ah, itu di sana. Kita hampir sampai." Tunjuk Sooyeon mengarahkan Taehyung pada sebuah rumah yang tak jauh di depan.

"Oh benarkah? Rumah yang berhalaman luas itu?" Taehyung sedikit menurunkan kepalanya untuk melihat rumah itu agar lebih jelas.

"Ne." Sooyeon mengangguk.

"Okay, kaja..." Taehyung menambah sedikit kecepatannya agar segera sampai di kediaman nenek dari wanitanya itu.

"Akhirnya kita sudah sampai." Sooyeon segera melepas seatbeltnya kemudian turun dari mobil Taehyung.

Selagi menunggu Taehyung turun dari mobilnya, Sooyeon mengitari pandangannya pada pekarangan luas rumah itu yang masih tampak indah dan asri seperti dahulu. Berbagai tanaman dan bunga-bunga yang hampir bermekaran itu membuat Sooyeon kembali teringat dengan masa dahulu dimana ia bersama ibu serta neneknya merawat tanaman itu bersama-sama dengan sangat hati-hati. Sooyeon tersenyum simpul.

"Sooyeon-ah." Suara berat Taehyung membuyarkan lamunan Sooyeon dari kenangan indah yang masih tersimpan jelas dalam benaknya.

"Eoh kaja, Taehyung-ah."

Tok tok tok

Sooyeon mengetuk pintu rumah itu dan samar-samar terdengar suara wanita yang menyahut. "Ne... Tunggu sebentar."

Cklek

"Nugu--"

"Imo!"

"Omo! Keponakanku, Sooyeon-ah!" Sooyeon langsung berhambur ke dalam pelukan wanita separuh baya yakni bibinya.

Wanita muda dan wanita separuh baya itu saling berpelukan melepas rindu satu sama lain.

Sooyeon lebih dulu melepas pelukannya lalu membuka suara. "Imo, aku sangat merindukanmu. Bagaimana kabar imo? Apa selama ini baik-baik saja?"

"Tentu, Sooyeon-ah. Imo baik-baik saja. Imo juga sangat merindukanmu."

Pandangan bibi Sooyeon beralih pada pria yang berperawakan tinggi disamping keponakannya itu yang tampak asing di matanya.

"Sooyeon-ah, siapa pria tampan ini?" bisik bibi Sooyeon.

"Ah, perkenalkan imo, dia Kim Taehyung. Atasanku di kantor dan..." Sooyeon menjeda kalimatnya.

Kedua alis bibi Sooyeon mengerut karena bingung sekaligus penasaran dengan ucapan keponakannya itu yang dijeda cukup lama.

"Uhm... Dan... Dia juga namjachinguku, imo."

"Mwo? Namjachingu?!" Bibi Sooyeon terkejut akan pengakuan keponakannya itu.

Tanpa babibu lagi, Taehyung langsung memperkenalkan dirinya.

"Annyeong haseyo, nama saya Kim Taehyung. Saya bekerja di Kim Corp sebagai Presdir sekaligus atasan dari Park Sooyeon. Senang bertemu dengan anda, ahjumma," ucap Taehyung seraya membungkuk hormat kepada bibi dari kekasihnya itu.

My Lovely Assistant - KTHWhere stories live. Discover now