• Chapter 23

5.6K 429 97
                                    

Derap langkah kaki mulai terdengar dari arah tangga membuat pria yang tengah duduk di sofa panjang itu menolehkan kepalanya. Saat wanitanya telah muncul dan berjalan mendekat ke arahnya, barulah ia berdiri dari tempat duduknya.

"Sudah siap?" tanya Taehyung.

"Sudah."

"Kajja."

"Tunggu sebentar."

Suara Sooyeon membuat langkah Taehyung terhenti. Pria itu langsung berbalik kembali lalu bertanya. "Wae? Apa barangmu ada yang tertinggal?"

"Tidak. Bukan itu. Geunyang... Aku ingin tahu kenapa ibumu menyuruhku ke rumahmu? Kau belum memberitahuku dari semalam."

"Ah itu... ku kira ada apa. Tidak apa-apa. Eomma hanya ingin melihatmu."

"Oh begitu, ya."

"Uhm. Oh ya, barusan eomma meneleponku. Katanya, eomma sedang menyiapkan makan siang di rumah. Kau tidak keberatan kan kita makan siang di rumahku saja?"

"Tidak. Aku tidak keberatan. Tapi, apa itu tidak merepotkan?"

"Tentu saja tidak. Sudah. Kajja."

***

"Eomma."

Nyonya Kim menoleh kala suara berat khas putranya itu memanggilnya.

"Oh! Taehyung, Sooyeon. Kalian sudah datang?"

"Annyeong haseyo, Nyonya Kim." Sooyeon sedikit membungkuk menyapa ibu dari kekasihnya itu.

"Ck, kau masih saja memanggilku seperti itu. Panggil eommonim saja."

"Ah, baiklah, eommonim," ucap Sooyeon seraya tersenyum.

"Oh ya, makan siangnya sudah siap. Kalian pasti sudah merasa lapar, kan? Ayo ke meja makan."

Ketiganya --Nyonya Kim, Taehyung, dan Sooyeon-- berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursi yang tersedia. Di atas meja panjang itu terdapat banyak makanan yang tersaji.

Kedua sudut bibir Taehyung terangkat ke atas ketika indra penciumannya menghirup aroma makanan yang terlihat begitu lezat.

"Oh ya, Taehyung-ah." Nyonya Kim berseru disela-sela mereka makan dan membuat Taehyung menoleh. Sooyeon pun menjadi ikut menengadah.

"Ne? Ada apa, eomma?" tanya Taehyung lalu menghentikan aktivitas makannya terlebih dahulu.

"Bagaimana keadaan perusahaan? Apa semuanya berjalan dengan baik?"

"Ne, eomma. Sejauh ini semuanya berjalan dengan baik dan lancar."

"Syukurlah. Lalu bagaimana denganmu, Sooyeon-ah? Apa kau nyaman bekerja di sana?"

"Ye, eommonim? Ah itu, ye... Aku merasa nyaman," jawab Sooyeon seraya tersenyum.

"Syukurlah jika kau merasa seperti itu. Pasti Taehyung sering mengganggumu, ya?"

Sekilas Sooyeon melirik ke arah Taehyung yang ada di depannya. Senyum jahil mulai terukir dibibirnya. "Ye, eommonim. Dia sering menggangguku dan suka memaksaku melakukan ini dan itu."

"Aigoo... kau pasti sangat kerepotan karena sikapnya, ya? Dia memang seperti itu. Menyebalkan."

"Mwo?! Kalian membicarakan orang di depannya. Eomma... Apa kalian berdua ini bersekongkol?" tuduh Taehyung.

Nyonya Kim dan Sooyeon saling pandang kemudian merapatkan bibir. Tampak bibir keduanya bergetar seperti orang yang tengah menahan tawa. Taehyung yang melihat itu lalu mendengus kesal.

My Lovely Assistant - KTHWhere stories live. Discover now