• Chapter 30

1.1K 127 10
                                    

Cahaya matahari bersinar sangat terang membuat sepasang mata wanita cantik itu menjadi silau saat menengadahkan kepalanya. Hari ini, lebih tepatnya siang ini Sooyeon memutuskan untuk kembali ke Seoul dan meninggalkan Busan.

Selepas berpamitan pada nenek, bibi, dan pamannya, Sooyeon melangkahkan kakinya pergi menuju taksi yang telah dipesannya yang tengah menunggu di depan halaman rumah neneknya.

Sang supir taksi membantunya menaruh kopernya ke dalam bagasi. Sooyeon masuk ke dalam taksi, membuka kaca mobil lalu melambaikan tangannya ke arah nenek, bibi, dan pamannya itu. Semenit kemudian, taksi berjalan dan meninggalkan kediaman nenek Han.

Sekitar tiga puluh menit, Sooyeon sampai di stasiun. Setelah membayar taksinya, Sooyeon masuk ke dalam stasiun dan membeli tiket menuju Seoul. Ia berjalan sembari menyeret kopernya dan masuk ke dalam kereta. 

Tak membutuhkan waktu lama, kereta yang ditumpanginya akhirnya melaju. Mulai dengan perlahan dan lama-kelamaan kecepatan kereta bertambah.

"Selamat tinggal, Busan. Aku akan kembali lagi nanti."

Sooyeon menoleh ke arah kaca dan melihat pemandangan alam Busan yang tampak indah. Gunung yang menjulang juga bukit yang mengelilingi sekitarnya. Bibirnya tersungging menghasilkan senyum simpul.

Sooyeon merogoh ponselnya yang ia taruh di dalam tas kecilnya. Ia mulai memainkan jemarinya dan mengetik sebuah pesan di sana.

Taehyung-ah, aku dalam perjalanan menuju Seoul. Tunggu aku.

Kurang dari satu menit, ponsel Sooyeon telah berbunyi. Itu adalah balasan pesan dari Taehyung.

Kau sudah di kereta? Jangan duduk dengan sembarang orang! Cari kursi yang kosong dan lebih baik duduk sendiri. Pastikan barang-barangmu tersimpan dengan aman, oke? Jika ada yang mengajak bicara tidak usah dihiraukan. Hati-hati di jalan, Sooyeon-ah. Kabari aku jika sudah dekat mau sampai. Aku akan menjemputmu di stasiun.

"Dasar anak ini." Sooyeon tak dapat menahan senyumnya melihat balasan pesan dari Taehyung yang panjang. Dirinya kembali mengetikkan pesan untuk membalas.

Aku mengerti...

Tak lama, ponselnya kembali berbunyi. Taehyung membalasnya dengan sangat cepat.

"Cepat sekali. Apa dia mengabaikan pekerjaannya? Dasar."

Hei! Aku sudah mengetik panjang dan hanya itu balasanmu? Kau membuat hatiku sakit T_T

"Dia mulai lagi..." Sooyeon tertawa saat membaca isi pesan Taehyung.

Hei! Beraninya kau mengabaikan pesanku!

"Ya ampun... Aku belum selesai mengetik, Kim Taehyung."

Iya.. Aku duduk sendiri dan semuanya aman. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, Presdir Kim Taehyung^^ Sudah sana sebaiknya lanjutkan pekerjaanmu. Aku akan mengabarimu kalau sudah mau sampai. Aku mau tidur. Bye.

Sooyeon mengubah nada dering ponselnya menjadi mode getar. Ia merogoh tas kecilnya dan mengambil headset untuk menyetel lagu lalu tidur. Sungguh kenikmatan yang hakiki, bukan?

Wanita itu terusik dari tidurnya setelah mendengar suara seorang kondektur yang menginformasikan bahwa Stasiun Seoul akan tiba dalam beberapa menit lagi.

Sooyeon melihat jam yang melingkar di pergelangannya. Waktu sudah hampir menunjukkan pukul lima petang. Hampir tiga jam perjalanan telah dilaluinya. Sooyeon mematikan lagu yang masih terdengar di telinganya dan beralih pada notifikasi yang belum dibacanya. Terdapat pesan beruntun dan panggilan masuk yang tidak terjawab.

My Lovely Assistant - KTHWhere stories live. Discover now