• Chapter 21

3.1K 333 35
                                    

Keesokan harinya, pukul lima pagi. Taehyung terperanjat bangun dari tidurnya karena mendengar bunyi alarm yang berasal dari jam weker yang terletak di atas nakas samping kasurnya. Tangannya kemudian bergerak ke nakas untuk mematikan alarm tersebut. Ia menggeliat dan sesekali menguap karena jujur saja dirinya masih mengantuk.

Taehyung beranjak dari kasur lalu melangkah gontai ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Lima belas menit kemudian, ia telah selesai dari kegiatan mandinya. Taehyung berjalan ke arah lemari lalu mengambil kaus, jaket, serta celana training. Selesai mengenakan setelan olahraganya, tak lupa ia menata rambutnya terlebih dahulu agar rapi.

"Kau benar-benar tampan," ucapnya membanggakan diri sembari menatap wajahnya di depan cermin.

Taehyung keluar dari kamar lalu menuruni anak tangga. Melangkahkan kakinya ke arah dapur dan setibanya di sana, ia mendapati ibunya.

"Oh, Taehyung-ah? Mau menjemput Sooyeon sekarang?" tanya Nyonya Kim setelah meneguk air di gelas.

"Ne, eomma," sahut Taehyung.

"Sebelum berangkat sarapan dulu. Di meja makan sudah eomma siapkan omelet untukmu," ujar Nyonya Kim.

"Ah iya, eomma."

Nyonya Kim menggandeng lengan Taehyung dan menggiring anaknya itu ke meja makan.

"Nah, ayo makan."

"Ne."

Selesai sarapan, Taehyung langsung pamit pada ibunya untuk segera menjemput Sooyeon.

Tepat pukul enam pagi Taehyung sampai di basement apartemen Sooyeon. Taehyung membuka ritsleting jaketnya dan mengambil benda pipih kotak miliknya itu. Ditekannya kontak panggilan tercepat nomor satu dan mulai menghubungi kontak tersebut yang tak lain adalah kekasihnya sendiri.

"Halo? Aku sudah di bawah. Kau sudah rapi, kan?" ucapnya membuka pembicaraan dalam telepon.

"Iya, sudah. Baiklah aku akan ke bawah sekarang," sahut Sooyeon di seberang sana.

"Ya, aku tunggu." Taehyung mematikan panggilannya dan memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku jaketnya.

Tak berapa lama wanitanya muncul dari arah lift dan berjalan menghampirinya.

"Kau ke sini mengendarai motor?" tanya Sooyeon yang kini telah berada di hadapan Taehyung.

Bukannya menjawab, pria itu malah balik bertanya. "Kelihatannya bagaimana?"

"Apa ini motor baru? Ku rasa aku belum pernah melihatmu mengendarai motor."

"Tidak. Ini motor lamaku. Memang sudah lama sekali tidak aku gunakan. Apa ini terlihat seperti baru?" tanya Taehyung yang langsung diangguki oleh Sooyeon.

"Iya, persis seperti motor baru," jawab Sooyeon.

"Tentu saja. Walaupun aku tidak menggunakannya tapi aku selalu rajin mencucinya agar tetap bersih. Kekasihmu ini memang keren, bukan?"

Sooyeon berdecih pelan. "Cih, selalu saja ada ujungnya. Tapi, tumben sekali menggunakan motor. Memangnya ada apa dengan mobilmu?"

"Tidak apa-apa. Mobilku baik-baik saja."

"Lalu?"

"Lalu apa?"

"Kenapa menggunakan motor?"

"Agar bisa lebih cepat sampai. Sudahlah cepat naik. Sebelum waktunya keburu siang," ujar Taehyung.

Sooyeon langsung menurut dan naik ke atas motor sport merah milik pria itu. Ia meletakkan kedua tangannya pada pundak pria itu sebagai pegangan. Namun sedetik kemudian Taehyung meraih kedua tangannya dan melingkarkan kedua tangannya ke pinggang pria itu sendiri.

My Lovely Assistant - KTHWhere stories live. Discover now