• Chapter 36

915 120 22
                                    

Harap baca sampai bawah. PENTING!
Jangan lupa vote & comment ya🖤

~Happy Reading~

***

Suatu hubungan dapat terikat karena adanya kepercayaan. Namun, kadang kala kepercayaan sendiri bisa memudar karena ketidakberhasilannya suatu harapan. Hal itulah yang dapat memicu suatu hubungan menjadi renggang. Didustai oleh yang terkasih, salah satunya. Hati dan pikiran mendadak jadi tak sejalan. Pikiran merangsek diri agar tetap pada jalannya untuk terus membenteng diri. Lainnya dengan hati yang tak dapat berdusta. Pada kenyataannya, hatinya masih menjadi milik sosok wanita yang selama ini menciptakan warna dalam hidupnya. Hal itu yang kini tengah terjadi pada seorang Kim Taehyung.

Kesal, marah, bahkan kecewa tengah dirasakannya. Dirinya bahkan sempat merasa menyesal atas ucapan kasarnya yang ia lontarkan pada Sooyeon--sang kekasih. Namun kini, lagi-lagi pikiran menguasai dirinya, semakin membuncah setelah tak sengaja ia mendapati kekasihnya itu keluar dari sebuah mobil yang ia kenali.

Taehyung kira, semalam kekasihnya itu benar-benar menyelesaikan urusannya dengan seseorang di masa lalunya itu. Tetapi melihat kenyataan, sekarang mereka justru semakin dekat. Membuat amarahnya kian memuncak.

Jeon Jungkook. Sang pengemudi yang ia ketahui itu baru saja pergi dengan mobilnya. Pandangannya tak sengaja bertemu kala Jungkook menoleh ke samping kanan, mendapati dirinya yang tengah berdiri di depan gedung perusahaannya itu. Taehyung lebih dahulu memutuskan kontak matanya. Ia beralih pada wanita yang tengah berjalan dan kini pandangan mereka pun bertemu.

Sooyeon membelalak kala menangkap Taehyung yang tengah memandanginya dari kejauhan. Namun, sepersekon kemudian pria itu telah memutuskan kontak dan membawa kakinya memasuki gedung perusahaannya. Wanita itu menambah kecepatannya agar dapat menghampiri Taehyung yang sepertinya menangkap dirinya keluar dari mobil Jungkook.

"Tae-- Presdir Kim, tunggu!"

Taehyung tak menghiraukan panggilannya dan terus berjalan. Ia akhirnya sedikit berlari agar bisa mengimbangi langkah besar pria itu. Usahanya kini tak sia-sia karena pria itu akhirnya berhenti di depan lift yang belum terbuka. Saat pintu lift tak disangkanya cepat terbuka, bersamaan dengan itu Taehyung masuk. Dirinya bahkan belum sampai. Dengan cepat ia menyusul dan berhasil masuk ke dalam yang hampir saja pintunya akan tertutup.

Beruntungnya di dalam lift tidak ada orang lain, hanya ada dirinya dan prianya itu.

"Taehyung-ah, tadi itu tidak seperti yang kau lihat. Jungkook hanya--"

Taehyung menoleh dengan tatapannya yang dingin. "Jangan pernah sebut nama pria itu lagi dihadapanku. Mengerti?" ketusnya lalu kembali menatap ke depan.

"T-tapi, kau tidak salah paham, 'kan? Taksi yang kutumpangi sebelumnya, bannya tiba-tiba kempis di tengah jalan. Dia tidak sengaja melihatku menunggu taksi lain, sampai akhirnya dia menawariku tumpangan dan aku tidak punya pilihan lain selain menerima tawarannya daripada aku terlambat."

"Sudah selesai berbicaranya?" tanya Taehyung yang kembali menoleh ke arahnya.

Sooyeon menatap Taehyung tak percaya. Kedua netranya sontak melebar melihat dan mendengar respon pria itu yang tak diduganya.

"Kau seharusnya tidak perlu repot untuk menjelaskan, karena itu tidak akan mempengaruhiku sedikit pun."

Bersamaan dengan ucapan Taehyung yang selesai, pintu lift akhirnya terbuka. Lantas pria itu melangkahkan kakinya keluar dan meninggalkan dirinya yang masih terkesiap.

"Taehyung..." lirihnya.

Sooyeon membawa tungkai yang menopang tubuhnya, berjalan keluar dari dalam lift. Ia bahkan tidak mengejar langkah Taehyung lagi yang sudah agak jauh di depan. Mulutnya sedikit terbuka, menghembuskan napasnya yang berat. Ia tak habis pikir akan sikap Taehyung yang benar-benar berubah. Dari sosok yang hangat walau kerap kali menyebalkan, kini berubah menjadi sosok pria yang sangat dingin dan kasar, yang bahkan hampir tidak dikenalnya.

My Lovely Assistant - KTHDonde viven las historias. Descúbrelo ahora