• Chapter 7

4.2K 470 66
                                    

Saat memasuki kantor, banyak pasang mata yang memperhatikan Sooyeon dan Taehyung yang tengah berjalan beriringan dengan tatapan yang berbeda-beda. Semua berbisik dan bertanya-tanya. Ada yang menaruh curiga, kagum, bahkan hingga meremehkan dan menghina Sooyeon.

"Ada apa diantara mereka berdua?"

"Presdir Kim dengan Sekretaris Park?"

"Mereka terlihat cocok."

"Lihat itu! Kenapa dengan kaki Presdir Kim?"

"Jangan-jangan gara-gara dia! Apa yang sudah diperbuatnya hingga Presdir seperti itu? Baru masuk bekerja sudah berbuat ulah!"

"Cih, baru sehari bekerja sudah mencari perhatian!"

"Berani-beraninya dia dekat dengan Presdir Kim seperti itu. Memangnya dia pikir dia siapa!"

Sooyeon mendengar semuanya namun, ia hanya diam dan tidak berniat menanggapi bisikan-bisikan karyawan di kantor Taehyung itu. Karena ia juga sadar, ia baru saja bekerja di sini, tidak sepatutnya Sooyeon menanggapi perkataan para karyawan yang sudah lebih lama bekerja daripada dirinya. Itu akan membuatnya dicap sebagai junior yang tidak sopan. Walaupun di dalam hati, Sooyeon sangat ingin membalas perkataan mereka yang menusuk hatinya.

"Tidak usah didengarkan. Anggap saja angin berlalu," bisik Taehyung yang membuat Sooyeon sadar dari lamunannya.

"Ye? Ah iya, Presdir."

"Cepatlah, kakiku pegal. Aku ingin duduk." Taehyung berucap sembari menundukkan kepalanya ke bawah menatap kakinya. Sooyeon hanya menatap Taehyung dengan tatapan sebal, tak berniat menanggapi perkataan atasannya itu.

"Ada apa dengan ekspresi itu? Kau sedang mengumpatiku?" ucap Taehyung yang kini menoleh dan menatap wajah Sooyeon.

"Ah tidak-tidak, Presdir. Mari ke ruangan anda." Sooyeon dan Taehyung melanjutkan langkah mereka menuju ruangan Taehyung.

Sampai di ruangannya, Sooyeon membantu Taehyung untuk duduk di sofa. Pria itu kemudian menaikkan celananya sampai ke bawah lutut untuk melihat kakinya.

"Omo!" Sooyeon terperanjat karena teriakan Taehyung yang cukup keras. Matanya membelalak memandang kaki Taehyung yang kini terlihat bengkak.

"Aish... Pantas saja terasa sakit." Taehyung kemudian menatap Sooyeon cukup tajam. Bersamaan dengan itu Sooyeon menundukkan kepalanya.

Bagaimana ini? Aku bisa dipecat karena ulahku

"Yak. Kau lihat ini, kan? Ini semua karena kecerobohanmu!"

"Joesonghamnida, Presdir. Aku tidak tahu bisa sampai seperti ini. Maafkan aku, Presdir Kim."

"Seharusnya kau itu sadar kalau kau anak bela diri! Jangan gunakan kekuatanmu karena kesal padaku! Kau sungguh tega pada bosmu sendiri. Sudahlah. Sebaiknya kau hubungi Kim Namjoon dan suruh dia ke sini."

"Mianhamnida. Maaf? Maksud anda siapa?"

"Ah iya, aku lupa kau belum mengetahuinya ya? Dia temanku sekaligus seorang dokter. Ini, cepat hubungi dia." Taehyung memberikan ponselnya ke Sooyeon untuk menghubungi dokter bernama Kim Namjoon itu. Sooyeon kemudian menekan panggilan suara di nomor seseorang yang Taehyung maksud.

"Yeoboseyo? Dengan dokter Kim Namjoon?" ucap Sooyeon membuka percakapan di telepon.

"Iya, benar. Ini dokter Kim. Maaf, anda siapa?" sahut Namjoon di seberang sana.

"Aku sekretaris Presdir Kim Taehyung. Bisakah anda ke kantor Presdir Kim Taehyung sekarang, dokter?"

"Ah begitu. Apa terjadi sesuatu?"

My Lovely Assistant - KTHWhere stories live. Discover now