• Chapter 27

1.1K 134 7
                                    

Malam ini Taehyung harus pulang ke Seoul tanpa Sooyeon. Pria bermarga Kim tersebut sebenarnya berat jika harus berpisah dengan wanitanya itu. Namun, ia juga tidak ingin egois dan membiarkan Sooyeon sedih karena tidak bisa tinggal lebih lama di rumah sang nenek. Pun Taehyung sebenarnya ingin ikut menginap, tetapi ia tidak bisa mengikuti keinginannya karena pekerjaan yang menantinya. Jika saja ini akhir pekan, sudah pasti ia tidak akan menolak tawaran nenek Han.

Selesai makan malam bersama, Sooyeon mengajak Taehyung keluar untuk sekadar berbincang sebentar di sekitar pekarangan rumah neneknya sebelum pria yang berstatus kekasihnya itu pulang.

Pasangan kekasih itu mendaratkan bokongnya di sebuah gazebo ayunan kayu yang ada di pekarangan tersebut.

"Taehyung-ah."

"Wae?"

"Kenapa kau membiarkanku menginap?"

"Seperti yang aku bilang saat makan siang tadi. Kau sudah lama merindukan halmeonimu dan aku bisa lihat dengan jelas di matamu itu kalau kau ingin tinggal lebih lama disini." Taehyung berkata sembari membetulkan posisi duduknya yang tadinya menghadap lurus ke depan menjadi menghadap ke samping dan memandang Sooyeon lekat.

"Kau mungkin akan menyesal kalau ikut denganku kembali ke Seoul malam ini." Lanjutnya.

Sebuah senyum terukir jelas dibibir Sooyeon. "Gomawo, Taehyung-ah."

Taehyung mengacak rambut Sooyeon dengan sayang. "Apapun akan kulakukan untukmu asalkan kau bisa senang," ucapnya yang kemudian langsung mendekap tubuh mungil Sooyeon ke dalam pelukannya.

"Hmm... Aku akan sangat merindukanmu." Taehyung berkata seraya mengeratkan pelukannya pada wanitanya itu.

"Aigoo... kau ini. Aku hanya akan menginap semalam saja, Kim Taehyung."

Mendengar balasan yang keluar dari mulut Sooyeon yang tidak diharapkannya, Taehyung lantas melepaskan pelukannya dan menatap Sooyeon lekat-lekat.

"Jadi hanya aku yang akan merindukan kekasihku, eoh?" Taehyung memasang wajah cemberut.

"Kita hanya berpisah satu hari, Taehyung. Dasar haha."

"Tetap saja, kau di sini dan aku akan pulang ke Seoul. Jarak kita terlampau jauh, Sooyeon-ah."

"Walau begitu, hatiku akan selalu bersamamu, Kim Taehyung."

Taehyung mengerjapkan matanya tiga kali dan menatap Sooyeon tidak percaya. Tangannya memegang dada kirinya yang dimana jantungnya kini berdegup kencang dan Taehyung rasa jantungnya itu akan segera melompat keluar.

"Hei, kau sedang menggodaku, ya? Darimana kau mempelajari kata-kata itu?" tanya Taehyung dengan senyum yang merekah.

Sooyeon tersenyum dengan menampakkan deretan giginya yang putih. "Ani."

"Hei, jangan tersenyum seperti itu."

"Memangnya kenapa?"

"Ani. A--akhh kenapa dadaku rasanya sakit." Taehyung tiba-tiba meringis.

"Yak, aku tidak akan tertipu lagi dengan keusilanmu itu."

"Sooyeon-ah, sungguh ini terasa sakit. Akhh..." ucap Taehyung masih memegang dada kirinya malah kini semakin kuat hampir mencengkeram. Kepalanya pun mulai menunduk. Sooyeon yang melihat itu dibuat bingung dan khawatir.

"Yak, kau benar-benar serius? Kim Taehyung, kau kenapa?"

Taehyung menggeleng. "Tidak tahu. Kenapa dadaku rasanya sakit?"

My Lovely Assistant - KTHWhere stories live. Discover now