SRP

944 46 6
                                    


Dylana termenung sendiri di depan jendela kamarnya, lagi dan lagi Adhit membuat dirinya kecewa, apa setidak peka itu Adhit pada dirinya sehingga untuk memahami perasaannya saja Adhit tidak bisa. Lalu apa artinya ucapan Adhit yang meminta Dylana untuk selalu menunggunya, apa itu hanya lelucon semata ? Apa bagi Adhit perasaannya ini hanyalah sebuah lelucon yang hanya bisa jadi hiburan semata, bila iya Adhit benar-benar keteraluan. Moodnya yang tadi pagi baik-baik saja menjadi berantakan, rencana yang sudah ia susun jauh-jauh hari akhirnya tak terjadi. 

"AAAAAAHHHHHH,,,,,,aku benci kamu Dhit...."jerit Dylana tak tertahankan 

Sedangkan di  ruang tamu rumah Dylana Adhit bisa mendengar jeritan Dylana, dan apa yang ia dengar membuat sesuatu di dalam dadanya terasa sesak hingga rasanya dia sulit untuk bernafas. Dylana tidak boleh membencinya, pkir Adhit sekarang karena sampai kapan pun Adhit tidak akan pernah terima bila Dylana membencinya. 

dorrr....dorrr.......

"Dy aku bilang buka ya buka, DYLANA........" teriak Adhit dari depan kamar Dylana 

"Dy aku tau kamu denger aku,,,jadi buka pintunya,,,,DYLANA !!!!"paksa Adhit

"DYLANA...."teriak Adhit frustasi

Dylana hanya bisa menulikan telingannya, dia tahu saat ini Adhit pasti sudah di liputi kesal, amarah,, dan hal itu juga dirasakan oleh Dylana. Tapi mungkin untuk saat ini Dylana memang harus menghindar dulu dari Adhit,,, Dylana harus menjaga jarak dengan Adhit agar perasaan yang selama i i dia punya tidak semakin tumbuh subur.

==================================================

Sebulan sudah Dylana tidak berjumpa dengan Adhit, dan yang Dylana ingat mungkin dua minggu yang lalu Adhit sudah berangkat ke Amerika. Rasanya ada sebagian dalam dirinya yang menghilang, hingga rasa hambar dan hampa yang tak pernah ia rasakan sekarang tengah berlomba-lomba menduduki hatinya. Jujur Dylana sangat-sangat merindukan Adhit, tapi rasa kecewa yang ia rasakan membuat dirinya harus egois, meskipun apa yang ia lakukan saat ini membuat dirinya terluka juga. Adhitnya kini telah berada jauh di benua yang berbeda dengan nya, dan ntah kapan lagi dirinya akan berjumpa dengan Adhit. 

Sedangkan di benua Amerika sana seorang laki-laki tengah memandangi pemandangan di luar sana dari balik jendela kamarnya, meresapi rasa sepi yang selama sebulan ini menjalar ditubuhnya, dihari-harinya, dan disetiap langkah yang ia lalui. Sebulan yang lalu ia pergi meninggalkan bumi pertiwi, dengan sebuah masalah yang belum ia selesaikan dengan separuh hidupnya, dia pergi tanpa pamit pada gadisnya, namun satu hal yang akan selalu laki-laki itu banhwa dia akan kembali pulang ke bumi pertiwi dan kembali pada separuh hidupnya yang saat ini ia tinggalkan begitu saja.

"Dy, I miss you so much,,,,," ucap laki-laki itu dengan lirih

Dua insan yang saat ini tengah terpisahkan oleh ruang dan waktu, dan yang diliputi oleh rasa sesal dan kecewa, mungkin nanti sang waktulah yang akan kembali mempersatukan mereka lagi. Ataukah sang waktulah yang pelan-pelan mengakhiri alur cerita mereka tanpa sebuah akhir yang jelas, dan membuat mereka berjalan sendiri-sendiri dengan jalan mereka yang berbeda.

==========================

Jadi author minta kalian tunggu aja akhir dari kisah Adhit dan Dylana ini, siapa tahu aja nanti ada kejutan tak terduga yang thor kasih buat kalian.... 

Sorry ya karena di part ini aku kasih part yang sedikit, tapi di part selanjutnya aku kasih kalian part yang panjang.......sepanjang rambut Rapunzell.....ehhh boong tah,,,,,thor cuma bercanda kok... jangan di masukin ke dalam hati ya.....

SEE YOU NEXT CHAPTER AND SEE YOU NEXT TIME 

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang