SRP

4.9K 178 0
                                    

Dylana tidak menyangka kalau kekesalan Adhit saat di cafe itu bertahan sampai satu minggu, dan dalam satu minggu ini Adhit menghindar darinya. Dylana tidak berusaha untuk meminta maaf kepada Adhit, lagian Adhit marah hanya karena hal sepele.

Sedangkan Adhit sejujurnya pria itu sudah gemas sendiri pada Dylana, mengapa gadis itu tidak berusaha untuk meminta maaf kepadanya atas hal yang terjadi satu minggu yang lalu.

"Hehhh anak ayam lo gak cape gitu marah gak jelas sama Dylana" ucap Taoran yang saat ini tengah bermain PS di rumah Adhit

"Berisik lo 💩" ucap Adhit dengan ketus, sambil tangannya masih fokus memainkan stik ps(sorry ya aku gak tau tuj stik ps namanya apa, karena jujur aku gak pernah main ps)

"Lo mah emang aneh, hal sepele aja jadi besar" ucap Taoran dengan santai

"Suka-suka gw"

Taoran hanya menggeleng kan kepalanya saja melihat tingkah merajuknya Adhit kepada Dylana, namun sepertinya Dylana masih senang melihat Adhit bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Jujur Taoran tidak habis pikir akan kedua sahabat ini, jelas-jelas mereka mempunyai perasaan sayang, cinta yang sama tapi mereka masih belum mau mengakuinya.

Di rumah Arina Dyilana tengah membuat pudding mangga, sedangkan Arina tengah memasukkan beberapa cemilan yang baru ia beli dari supermarket tadi pagi ke dalam toples. Selesai memasukkan cemilam ke dalam toples Arina membuat jus jeruk dan jus jambu. Sedangkan Dylana dia tengah memasukkan Pudding buatannya ke dalam lemari pendingin

"Dy si Adhit belum balik lagi ke semula ??" ucap Arina yang berdiri di belakang Dylana

"Biarin aja deuh, nanti juga kalau dia cape bakal kaya kemarin-kemarin lagi" ucap Dylana yang saat ini tengah duduk di sofa ruang tv

"Gw aneh lo sama si Adhit, cuma karena hal sepele dia marahnya sampai segini nya"

"Biarin aja, toh itu hak nya buat marah sama aku" ucap Dylana dengan santai

"Iya juga ya" ucap Arina sambip menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Oh iya ngomong-ngomong tetangga kamu itu masih suka modusin kamu ??"

"Udah enggak lagi, semenjak Taoran ngakuin gw sebagai pacarnya dihadapan kak Marco"

"Seriously ???" ucap Dylana dengan tatapan tidak percaya

"Ya, gw aja gak nyangka kalau Taorang bakal bilang gitu"

"Berarti Taoran beneran sayang dan cinta sama kamu"

"Amin, semoga aja apa yang kamu ucapin itu bener"

"Tapi Dy, lo tau gak siapa cewek yang sejak SMP Taoran sukai ??"

"Aku gak tau Ar, lagian pas SMP aku lebih banyak  barengan terus sama Adhit"

"Gw kira lo tahu, karena gw yakin cewek yang Taoran sukai itu bukan cewek yang sembarangan"

"Kenapa gak kamu tanyain langsung aja sama Taoran, pasti Taoran mau jujur kok sama kamu"

"Tapi gw takut Taoran marah sama gw, kalau gw nanyain hal itu"

"Taoran gak bakal marahin kamu, percaya deh kamu sama aku"

"Ya udah nanti gw bakal tanyain ke dia, lagian gw juga penasaran banget sama cewek itu"

"Ya ini mah emang kamu nya aja ya kepo"

"Dy kepo is care, care is love, and love is him" ucap Arina dengan suara yang ia buat menjadi lebay

"Iya...iya.. Deuh yang baru jadian mah ngomongin nya juga tenang cinta-cintaan terus"

"Ishhh, apaan si lo Dy" ucap Arina menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang