SRP

6K 199 4
                                    

Taoran Pov

      Gadis itu terlihat menggemaskan, dengan rambut pendeknya menambah kesan imut pada dirinya. Gadis itu bernama Arina, yang tak lain adalah sahabat Dylana sejak masuk SMA. Ntah mengapa aku begitu suka melihat senyuman nya, dan aku rasa dia telah menggambil alih rasa cinta ku untuk Dylana,menjadi rasa cinta untuknya. Mungkin ini terlalu cepat untuk ku mengatakan bahwa aku jatuh cinta pada gadis itu, tapi apa boleh buat ini yang namanya cinta itu bisa datang kapan saja. Tak memandang baru bertemu atau pun sudah lama bertemu. 

    Kali ini aku harus memiliki gadisku itu, iya dia adalah gadisku. Dan tak akan ada yang memilikinya selain diriku, karena dia adalah milikku,milik TAORAN DEVANIO.

Taoran Pov End

----------------------------------------------------

Hari ini sang surya bersinar begitu terik, sehingga rasanya membakar kulit seorang gadis yang tengah menanam bibit bunga mawar di taman rumahnya. Dylana begitu bahagia saat sang bunda membelikan nya bibit bunga mawar hitam yang begitu ia inginkan dari dulu. Tiba-tiba saja sebuah tangan memeluknya dengan erat, dan ia tahu siapa yang memeluknya.

"Adhit..." Dylana memutarkan tubuhnya menjadi menghadap Adhit.

"Hayyy 😊😊😊" laki-laki tampan itu menunjukkan senyuman memikatnya pada Dylana.

"Lepasin Dhit, malu kalai di lihat sama tetangga !!" ucap Dylana memperingati Adhit.

"Aku kangen kamu Dy" Adhit mengeratkan pelukkannya terhadap Dylana.

"Kamu aneh banget si, perasaan tadi pagi kita joging bareng. Tapi kenapa kamu kangen sama aku ???" Dylana heran dengan perkataan sahabat, sekaligus orang yang dia cintai.

"Ya karena aku gak bisa jauh-jauh sama kamu, jadi sedikit aja aku jauhan sama kamu. Aku pasti bakal merindukan mu." ucapan Adhit membuat segurat merah muncul di kedua pipi Dylana.

"

Aku gak percaya, bukannya kamu tadi pergi sama Shania ???"

"Iya awalnya gitu, tpi gak jadi soalnya Shania harus latihan musik."Adhit melepaskan pelukannya, lalu duduk di atas rumput-rumput.

" jadi kamu kesini karena kamu gak jadi pergi sama Shania" ucap Dylana dalam hatinya. Ntah mengapa rasanya sakit sekali mendengar ucapan Adhit.
    
"Dy are you ok ???" Adhit menatap Dylana yang diam terpaku di hadapannya.

"I'm ok, oh iya hari ini aku ke Bali dan sepertinya sampai minggu depan." ucap Dylana sambil menatap Adhit.

Adhit yang mendenggar ucapan Dylana langsung berdiri dan menatap tajam Dylana, tepat dimanik mata indah gadis itu.
"Kamu mau ngapain ke Bali, dan kenapa kamu baru bilang sekarang ke aku ??" Adhit benar-benar emosi mendengar ucapan Dylana barusan.

"Adhit aku ke Bali buat nengok tante aku yang baru aja lahiran, dan sekalian buat liburan." jelas Dylana panjang lebar, berharap Adhit dapat memahaminya.

"Pokok nya kamu gak boleh ikut !!!" ucap Adhit tidak terbantahkan. Dan Adhit langsung pergi begitu saja, tanpa menoleh lagi ke arah Dylana.

   Dylana menatap Adhit yang semakin menjauh dari pandangannya dengan tatapan sendu. Dan sepertinya saat ini Dylana tidak bisa menggikuti kemauan Adhit. Lagian dia ke Bali untuk menengok tantenya yang baru saja lahiran, dan ia juga ingin liburan.

  Sedangkan Adhit dia langsung pergi ke rumahnya Taoran, dan kebetulan saat dia ke rumah Taoran. Taoran tengah mencuci motor kesayangannya di depan rumah. Adhit langsung memarkirkan mobilnya di samping motor Taoran yang tengah di cuci.  Adhit keluar dari dalam mobilnya sambil membanting pintu mobilnya dengan kasar, dan membuat Taoran yang melihatnya menjadi kebingungan.

"Kenapa lo, dateng-dateng muka d tekuk gitu ???" ucap Taoran sambil melanjutkan membersihkan motornya.

"Gw sebel sama Dylana, masa dia mau ke Bali selama seminggu ke depan" Adhit masih saja emosi, dan Taoran malah menertawakan Adhit. Karena Taoran menganggap kalau sikap Adhit itu mirip anak kecil yang minta di belikan lolipopo pada ibunya.

"Ya terus kenapa kalau Dylana ke Bali ??" Taoran menatap Adhit dengan penuh selidik

"Gw gak suka kalau harus jauh-jauhan sama Dylana, lo tahu kan kalau gw di Bandung cuma sendiri. Dan cuma Dylana yang gw punya." tutur Adhit dengan begitu sendu.

" apa arti Dylana buat lo Dhit ???"

"Dylana itu hidup gw, dia separuh napas gw, dan dia penyemangat gw." ucap Adhit dengan penuh kejujuran dan kesungguhan dan Taoran tidak dapat melihat kebohongan dari mata Adhit.

"Lo cinta sama Dylana ??" ucap Taoran dengan serius

"Dylana sahabat gw, dan selamanya dia sahabat gw" namun Taoran tahu kalau yang diucapkan oleh Adhit adalah kebohongan. Karena Taoran dapat melihat ketidak sungguhan Adhit saat mengucapkan perkataannya tadi. Taoran sekarang yakin kalau sebenarnya Adhit memiliki persaan cinta kepada Dylana.

"Kalau Dylana jadian sama cowok lain dan waktu Dylana buat lo gak ada gimana ???"

"Sampai kapan pun Dylana bakal selalu ada buat gw, gw gak peduli mau dia punya pacar atau enggak. Karena yang pasti, waktu Dylana hanya buat gw."

"Lo gak bisa egois gitu Dhit, Dylana bukan cuma buat lo. Karena suatu hari nanti Dylana akan jadi milik orang lain."

    Ucapan Taoran barusan membuat Adhit terbungkam. Laki-laki tersebut tiba-tiba saja merasakan ketakutan yang begitu besar. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kalau yang di katakan oleh Taoran itu akan terjadi. Dan ntah mengapa ucapan Taoran tadi seperti belati tajam yang menusuk ke dalam hatinya.

"Gw pinggin minum, lo bisa gak ambilin gw minum." ucap Adhit mengalihkan pembicaraan

" lo mau minum apa ???" Tanya Taoran kepada Adhit

"Apa aja, asal jangan di racunin" ucapan Adhit tersebut membuat Taoran tertawa terbahak-bahak.

"Buruan gila, ngapain lo ketawa ??"

"Lo lucu banget si Dhit, dan satu lagi kalau cinta bilang aja jangan so soan gak cinta" Taoran langsung berlari begitu cepat masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan Adhit yang akan melemparkan sepatunya kepada Taoran.

"Dasar suwe lo njing ..." ucap Adhit dengan emosi.

      +++++++++++++++++++++

Hayyyyyy semuanya 🙋🙋🙋
How are you, aku harap kalian semuan pada sehat.

Gimana nihhh cerita nya, semoga kalian suka dan terus baca cerita aku ini.

Jangan lupa Vote sama komentarnya ya !!!!

Terus baca cerita aku ini 😊😊😊

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang