SRP🚻

2.4K 64 3
                                    

       Suara riuh piuh para siswa memenuhi ruangan aula, mereka tak menyangka bahwa ketua panitia acara perpisahan kelas dua belas itu adalah salah satu most wanted di sekolah dan merupakan siswa yang selalu menjadi juara olimpiade, yaitu Adhit. Mereka semua tidak menyangka bahwa siswa yang selama tiga tahun ini selalu menolak tawaran menjadi ketua panitia,maupun ketua osis akhirnya bersedia juga menjadi seorang ketua panitia.

"Serius aku kaget loh saat tau kalau kamu itu ketua panitianya" ucap Dylana sambil menatap Adhit yang tengah memakan siomay nya

"Itung-itung aku ngasih kenangan terindah, lagian ada Taoran yang bantu aku"

"Ohhhh,,,jangan-jangan kamu juga yang masukin aku untuk jadi panitia perpisahan ??" tatap Dylana pada Adhit dengan pandangan penuh selidik

"Kan biar couple Dy, Taoran sama Arina lah terus aku sama siapa, masa aku sendirian si"

"Itumah derita kamu"

"Oh iya, ngomong-ngomong kamu udah dapet undangan gak ??"

"Undangan apa ??"

"Jadi dua minggu yang akan datang, Shania bakal nikah sama pacarnya"

"Serius kamu, shania mau nikah, kamu gak cemburu ??"

"Ya seriuslah, ngapain aku bohong lagian gak ada gunanya juga, dan satu lagi aku gak ada perasaan lagi sama Shania"

"Masa si ???" ucap Dylana dengan nada menggoda

"Jangan mulai Dylana !!" ucap Adhit dengan penuh penekanan

"Ahhhh gitu aja marah, gak seru kamu mah"

"Terserah"

      Dylana pun memilih untuk diam setelah mendengar ucapan Adhit, dia tahu bahwa kalau Adhit sudah mengucapkan kalimat terserah berarti laki-laki sebentar lagi akan mengeluarkan taringnya. Beda halnya dengan Arina semenjak Taoran memarahinya tiga hari yang lalu saat rapat persiapan perpisahan, gadis itu memilih untuk menghindari Taoran baik di sekolah maupun saat laki-laki datang ke rumahnya.

"Ar lo dari tadi disini ??" ucap Fatimah yang merupakan salah satu panitia perpisahan juga

"Iya, emangnya kenapa ??"

"Pacar lo dari tadi nyariin lo"

"Peduli amat"

"Lo lagi marahan, kalau iya itu gak baik loh Ar"

"Iya gw tahu, tapi gw lagi sebel aja sama Taoran"

"Lo mah ada-ada aja, sama pacar sendiri aja kesel"

"Kaya sendiri nya aja gak pernah"

"Bisa aja ngebalikin omongan"

"Bodo amat"

"Ya udah, gw ke aula lagi dan lo cepetan kesana"

"Iya nanti gw kesana, oh iya jangan bilang Taoran kalau gw ada disini"

"Insyaallah kalau gw gak lupa"

"Awas aja kalau lo ngasih tau" ancam Arina dengan memasang wajah garang

"Gak usah ngancam gw Arina, lagian ancaman lo gak ngaruh ke gw" ucap Fatimah dengan nada mengejek dan dia langsung berlari meninggalkan Arina

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang