SRP 🐼

3.9K 115 0
                                    

       Sang surya nampaknya sudah lelah bersembunyi di antara awan kelabu, karena sekarang sang surya bersinar begitu terik membuat orang-orang yang beraktifitas di luar ruangan ingin sekali masuk ke dalam lemari pendingin. Beda halnya dengan Adhit yang sedari tadi tengah duduk berjemur di bangku taman rumahnya, dia tengah memikirkan bagaimana reaksi Dylana saat mengetahui bahwa dirinya akan pergi kuliah di Amerika. Dylana ntah mengapa menggingat bahwa tinggal beberapa bulan lagi dirinya akan meninggalkan gadis itu untuk waktu yang lama, membuat kepalanya seperti akan pecah, dan membuat dadanya merasa sesak yang begitu menyakitkan.

"Dy aku takut Dy" ucap Adhit begitu lirih, dan tanpa dia sadari dia meneteskan air matanya

     Dan tanpa Adhit sadari saat ia mengucapkan kalimat tersebut ada seseorang yang mendengarnya, dan suara Adhit yang begitu lirih tersebut membuat gadis yang sedari tadi bersembunyi di balik pohon mau tak mau meneteskan air matanya. Seakan tahu apa yang tengah di rasakan sahabatnya itu, dia juga ikut merasakan rasa sesak yang begitu menyakitkan dasar hatinya yang paling dalam. Gadis itu menghampiri Adhit setelah dia menghapus air matanya, dia berjalan begitu pelan sehingga langkah kakinya tidak menimbulkan suara.

"Cuppp" Dylana mengecup singkat pipi Adhit

"Dy...." Adhit terkejut melihat kehadiran Dylana yang tiba-tiba saja berada disampingnya

"Kenapa ???"

"Kamu disini"

"Ya iyalah Adhit, lagian aku ada di depan mata kamu sendiri"

"Oke...oke...aku tahu, sekarang duduklah"Adhit menarik Dylana sehingga gadis itu sekarang duduk disampingnya

" ishhh kamu kebiasaan dehh main tarik-tarik tangan aku"

"Maaf"

"Sudahlah"

"Dy"

"Hmmm" gumam Dylana yang saat ini tengah memandangi sang awan

"Dy tinggal empat bulan lagi kita jadi anak SMA"

"Iya"

"Kamu jadi daftar di UPI ??

" insya allah jadi, kamu jadi daftar ke ITB ??"

"I don't know"

"Why ??"

"Mungkin aku gak jadi masuk ke ITB"

"Dhit"

"Nanti aku jelasin ya" ucap Adhit dengan lesu, sambil mengelus rambut Dylana

"Kenapa gak sekarang aja ??"

"Nanti" ucap Adhit dengan tegas tak terbantahkan

"Oke"

    Kedua remaja tersebut kembali saling diam, mereka memilih untuk menikmati teriknya sang matahari di siang ini. Meskipun Dylana masih penasaran dengan obrolannya dengan Adhit yang masih belum tuntas, tapi ia harus sabar menunggu sampai Adhit mau menjelaskan yang sebenarnya.

"Dy besok malam ikut aku yuk"

"Kemana ??" dengan tatapan yang masih menatap ke arah depan

"Ke suatu tempat"

"Iya"

"Jam tujuh aku ke rumah kamu"

"Oke"

    Setelah itu tidak ada lagi obrolan diantar kedua remaja berbeda jenis kelamin tersebut, keduanya lebih memilih untuk menekuni lamunannya. Sampai akhirnya Dylana memutuskan untuk pulang karena sebentar lagi Arina akan datang ke rumahnya. Sedangkan Adhit sendiri, dia memilih untuk main basket bareng dengan tim basket sekolahnya.


SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang