SRP

4.2K 107 1
                                    

        Hello reider's semua 🙋🙋🙋
Balik lagi sama aku di chapter terbaru, dimana di chapter ini aku bakal melakukan perubahan terhadap font tulisan.
     Perubahan ini aku lakuin karena ada reider's yang gak nyaman dengan mode font aku yang suka ku cetak tebal, jadi untuk kenyamanan para reider's akhirnya aku putusin buat ganti mode font ☺☺ semoga dengan perubahan kecil ini reider's semua makin suka sama cerita ku ini 😊😊

And enjoy with my new chapter 😘😘

Juno POV

         Aku mencintai dia, dia yang tak lain adalah adik kelas ku saat masih SD, SMP, dan SMA. Ntah mengapa sedari dulu aku dan dirinya selalu ada dalam lingkungan sekolah yang sama mungkin itu adalah takdir sang kuasa. Shania gadis berambut sebahu, bermata sipit, hidung mancung,bibir kecil yang menghiasi wajah cantiknya yang membuatku tak pernah bosan untuk terus memandangnya.

     Shania adalah milik ku hari ini dan sampai nanti saat mataku tak mampu untuk melihat dan saat nafasku tak lagi berhembus, Shania akan tetap menjadi milik ku, Milik seorang Muhammad Herjuno Novadyansyah.

Juno POV END

     

======================

     Shania merasa heran dengan Juno yang sedari tadi terus menatapnya begitu dalam, bahkan laki-laki itu sampai melupakan makanan kesukaan nya yang sudah terhidang dihadapan nya. Shania langsung meraba wajahnya, lebih persisnya ke area bibir. Shania takut ada noda saus yang menempel di bibirnya, namun bibir Shania bersih. Lalu apa yang tengah Juno perhatikan dari wajahnya.

"Kenapa liatin aku gitu banget si, ada noda makannan ya ???" tanya Shania

"Enggak ada"

"Terus kak Juno dari tadi liatin apa di wajah aku ??"

"Aku lagi melepaskan rasa rindu aku selama dua bulan ini yang gak pernah ketemu sama kamu"

"Astagfirullah al'azim aku sangka di wajah aku ada noda"

"Meskipun di wajah kamu ada noda, wajah kamu bakal tetep cantik kok"

"Receh banget gombalnya"

"I'm seriously"

"Oooohhh ya ???" ucap Shania dengan nada suara tak percaya

"Ya udah kalau kamu gak percaya mah"

        Shania pun hanya mengedikan bahunya acuh, dia malas kalau Juno sudah mulai menggombal. Dia lebih suka dengan sifat asli Juno yang dingin, dan suka bersikap masa bodoh. Bukan,,,,bukan nya Shania tak suka, hanya saja Shania lebih senang dan nyaman dengan sifat asli milik Juno tersebut.

"Lusa ikut aku ke Jakarta ya"

"Mau ngapain ??"

"Oma sama opa aku kangen sama kamu, mereka pinggin ketemu sama calon cucu menantu mereka yang cantik ini" ucap Juno sambil membelai pipi Shania

"Kalau aku gak mau ikut gimana ??"

"Aku bakal paksa kamu buat ikut" ucap Juno dengan santai

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang