SRP (Taoran & Arina)

1.4K 43 6
                                    

Sepulang dari panti asuhan dengan diantar oleh Adhit dan Dylana, Arina memilih untuk mematikan ponselnya, hal itu Arina lakukan agar Taoran tidak bisa menghubunginya. Biarkan laki-laki yang berstatus tunangannya itu menyadari kesalahan apa yang telah laki-laki itu lakukan. Arina memilih duduk di sofa kamarnya sambil merenungkan apa yang telah terjadi hari ini diantara dirinya dan Taoran, mengapa hal ini terjadi disaat hubungan mereka sudah dalam tahap tunangan. Tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketuk oleh asisten rumahnya, Arina pun langsung membukakan pintu kamarnya.

"ada apa bi ?"tanya Arina pada mbok Latmi

"neng di bawah ada den Taoran"ucap mbok Latmi

"mbok bilang aja aku udah tidur"

"kesian loh neng jauh-jauh dari rumahnya kesini buat nemuin neng doang"ucap mbok Latmi

"ya udah nanti aku ke bawah"

"jangan lupa senyum ya neng"uap mbok terakhir, sebelum dia meninggalkan Arina yang masih berdiam diri di ambang pintu kamarnya

Mau tak mau meskipun ia masih marah, Arina mencoba untuk menahannya dan dia harus bisa mendengarkan penjelasan dari Taoran terlebih dahulu, sebelum dirinya menyimpulkan semuanya. Saat dirinya berada di anak tangga terakhir Arina bisa dengan jelas melihat Taoran duduk membelakanginya dengan kepala yang menunduk.

"ehmm...."suara Arina menyadarkan Taoran bahwa saat ini dirinya berada di belakang Taoran

"yang... aku sangka kamu gak mau nemuin aku"ucap Taoran pada Arina, sambil berjalan menghampiri Arina

"ngapain kesini, ini udah malam dan hujan lagi"ucap Arina

"yang aku minta maaf, aku tahu aku salah dan aku nyesel udah lakuin hal itu, yang.."ucap Taoran pada Arina, namun gadis itu tak mau menatapnya saat dirinya tengah berbicara

"Tao, kamu tahu semua cewek itu paling gak suka dibohongin, sama aku juga gak suka dan harusnya saat kamu minta aku jadi pacar kamu, dan memutuskan untuk tunangan sama aku kamu jelasin dulu masa lalu kamu, dan tentang wanita yang sampai saat ini masih jadi pacar kamu, dia nunggu kamu di jakarta sedangkan kamu malah menjalin hubungan sama aku, dia cewek dan aku juga cewek, jadi jangan jadi ini aku atau pun dia jadi seorang cewek yang jahat, jangan jadi cowok egois"ucap Arina dengan mata yang berkaca-kaca, dan menahan isakan tangisnya

"Yang aku gak pernah bermaksud untuk nyakitin kamu, dan soal Amel iya dia pacar aku tapi itu sembilan bulan yang lalu, sebelum dia memutuskan untuk selingkuh dengan kakak kelas aku dan setelah aku tahu perselingkuhan mereka aku putusin dia, dan itu juga disaksiin sama sahabat-sahabat aku di jakarta"jelas Taoran

"terus kenapa sekarang Amel ngaku-ngaku kalau kalian belum putus, dan kenapa bisa sekarang seolah-olah Amel yang tersakiti, apalagi di ponsel kamu ada chat dari dia yang bilang, dia kangen kamu hiks....hiks...hiks..."ucap Arina dengan terbata karena tak bisa menahan tangisnya lagi

"Iya aku tahu di ponsel aku ada chat dari dia, tapi kamu juga tahu kan kalau aku gak pernah nanggapin chat dari dia, yang percaya sama aku, sekali aku berkomitmen aku gak akan pernah menghianati komitmen itu, kecuali pasangan aku sendiri yang berhianat" ucap Taoran

Arina mencoba untuk mencari kebohongan dari setiap kata yang keluar dari mulut Taoran, namun sayang yang ia dapatkan hanyalah kejujuran dari setiap katanya. Dengan ragu, dan suara isak tangisnya Arina langsung memeluk Taoran dan menelusupkan kepalanya ke dada Taoran

"Jangan pernah bohongin aku, kalau kamu mau selingkuh saat kamu bosan dengan aku lebih baik kamu bilang langsung ke aku, kare...na aku gak mau ngerasain sakit atas apa yang kamu lakuin di belakang ak...u hiks..hikss..hils.., aku harap ini gak akan terjadi lagi hiks...hiks...hik..."ucap Arina terbata-bata

"I'm promise, dan kalau sampai aku selingkuh dari kamu maka aku gak akan pernah maafin diri aku sendiri, and I love you so much Arina, kamu satu-satunya wanita yang aku inginkan sampai aku tutup usia nanti"ucap Taoran dengan sungguh-sungguh, dan tak ada kebohongan disetiap ucapannya, Taoran juga berkali-kali mengecup puncak kepala Arina

Mbok Latmi yang melihat kedua anak adam itu akhirnya berbaikan, ikut merasa bahagia juga. Bagi mbok Latmi kedua anak adam itu meskipun masik remaja, namun mereka sama-sama punya keseriusan dalam hubungan yang saat ini mereka jalani, dan sangan disayangkan bila seandainya mereka berdua harus berpisah.

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang