SRP

388 14 1
                                    

Adhit menatap gadis yang tengah tertidur disampingnya dengan begitu lekat, dan penuh cinta. Satu tahun ia berada jauh dari gadisnya, dan akhirnya ia menyerah dengan rindunya yang amat besar pada Dylana. Dan tanpa sepengetahuan Dylana, Adhit telah meminta restu pada kedua orang tua Dylana untuk melamar Dylana dan bulan depan Adhit telah mempersiapkan pesta pernikahan impian Dylana yang telah ia rencanakan dari 2 bulan lalu setelah hari dimana ia meminta restu pada ayah dan bundanya Dylana.

Adhit menarik tubuh mungil Dylana semakin rapat dengan tubuhnya, sehingga sekarang Dylana berada dalam pelukannya. Akhirnya Adhit pun menyusul Dylan ke dalam alam mimpi, dan akhirnya kedua anak manusia ini sekarang terlelap tidur dengan kehangatan tulus diantara mereka berdua.

Tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul enam sore, Dylana terbangun dari tidurnya dan saat melihat bahwa Adhit ada di samping nya dan tertidur sangat lelap membuat Dylana tersenyum. Dylana pelan-pelan melepaskan pelukannya Adhit, dan setelah terlepas dia pun secara perlahan naik ke atas punggung Adhit, apalagi posisi Adhit yang saat ini tengkurap membuatnya lebih mudah menaiki punggung Adhit.

" Dy, You want to kill me slowly ??"ucap Adhit dengan tawa nya

"Ini hukuman buat Adhit "ucap Dylana sambil menciumi pundak Adhit

" Why "tanya Adhit

" Kenapa Adhit pulang ke Bandung gak bilang Dy dulu, harusnya kan bilang dulu biar nanti Dy jemput di bandara" tutur Dylana dengan beruntun

"I just want to give you a surprise baby, anyways I don't want to see you tired because you have to bother picking me up at the airport" jelas Adhit secara halus

" Alasan terus "ucap Dylana sambil mengelus leher Adhit

" Don't make me do something that will ruin you !!!"peringat Adhit pada Dylana, ia tidak mau hal aneh terjadi pada mereka berdua

" Hmmmm, gak asik kamu mah "Dylana langsung turun dari ranjang dan beranjak ke dalam kamar mandi untuk cuci muka

Dan setelah cuci muka Dylana memilih untuk pergi memasak di dapur rumah Adhit, Dylana berencana untuk memasak nasi goreng saja dan telur ceplok kesukaan Adhit, ia malas bila harus repot-repot memasak sayuran. Saat Dylana sedang menggoreng telur, tiba-tiba saja Adhit memeluk nya dari belakang.

"Kebiasaan deh, Dhit Dy lagi goreng telur loh, nanti tanga Adhit kena minyak nya"tutur Dylana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebiasaan deh, Dhit Dy lagi goreng telur loh, nanti tanga Adhit kena minyak nya"tutur Dylana

"I Miss you so much Dy, aku gak peduli tangan aku kena minyak juga, asalkan aku bisa terus peluk kamu"

"Gombal terus"ucap Dylana sambil tertawa

"Kan aku gombal nya cuma ke kamu aja Dy"tutur Adhit sambil menciumi pundak Dylana

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang