SRP

8.1K 237 7
                                    

Keesokan harinya Dylana berangkat ke sekolah dengan naik angkot Mang Makmur (angkot langganan nya). Dylana langsung masuk ke dalam angkot dan selama di perjalanan Dylana diajak ngobrol oleh Mang Makmur.

"Neng,,neng gak malu ke sekolah naik angkot ??"

"Mang,,,Dy itu naik angkot bukan naik anak kebo jadi kenapa Dy harus malu ??"

"Ya kan neng teh cantik,tapi tiap hari naik angkot "

"Mang yang penting mah aku bisa nyampe ka sakola nteu telat terus teu di hukum ku Pak Didit yang galak itu" ( maaf ya pakai bahasa Sunda dikit)

"Si neng mah aya - aya bae" Mang Makmur mengelengkan kepalanya

Dylana pun akhirnya sampai di sekolah dengan selamat,dia langsung turun dari angkot setelah membayar ongkos nya terlebih dahulu. Dylana berjalan menuju ke kelasnya, namun saat dekat  pos satpam ada yang memanggilnya dan orang itu adalah Taoran yang tak lain adalah teman SMP nya yang pindah ke Jakarta saat masuk SMA. Taoran berjalan menghapiri Dylana dengan senyuman yang merekah seperti senyum pepsodent ( bener gak si nulis nama itu produk ).

"Tao" Dyalana tak percaya kalau Taoran ada di hadapannya sekarang "aku teu ngimpikan ??"

"Ya ampun Dylana,masa lo gak yakin kalau gue ada di depan lo. Ya udah biar lo yakin ini gue,gue kasih lo sesuatu" Taoran langsung mencubit pipi Dylana yang lembut, selembut sutra

"Sakit gila" ucap Dylana sambil memukul tangan Taoran

"Ya maneh deui aneh,udah tau aku teh aya di harepeun maneh tapu teu percaya"

"Ya aku kan cuma kaget doang, oh iya ngomong-ngomong ngapain kamu aya di sekolahan aku ?"

"Gue pindah ke sini"

"Serius kamu teh pindah lagi kesini ??" tanya Dylana tak percaya

"Iya Dylana, gue pindah kesini kare gue kangen lo sama si manusia somplak itu"

"Maksud kamu Adhit ??"

"Yoiii,oh iya ngomong-ngomong mana tuh anak ?"

"Deuh kaya gak tahu si beruang aja,udah yuk ke kantin aja"

"Duhh, sorry Dy gue harus ke kantor kepala sekolah dulu"

"Ya udah aku ke kelas dulu" Dylana beranjak ke kelasnya,tapi tiba-tiba saja Dylana membalikakan badanya menghadap Taoran"Tao kamu tau dimana ruangan kepala sekolahnya ??"

"Tenang bae atuh, aku teh apal dimana ruangan kepala sekolahnya"

"Syukurlah,,kalau gitu byeeee" Dylana langsung ke kelasnya

"Lo gak pernah berubah Dy" ucap Taoran sambil menatap punggung Dylana yang semakin tak terlihat dari pandangan nya

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang