Surat Cinta

59 15 4
                                    

"Jika sudah jatuh cinta, maka jangan terlalu cinta kalau belum benar jatuhnya."









Semenjak bertemu dengan Fray, banyak hal yang sudah kutulis dalam bukuku. Namun, hanya sedikit yang kutulis yang dapat kuungkapkan padanya. Dan malam ini, aku memutuskan untuk menulis kata demi kata untuk menceritakan betapa bahagianya diriku setelah bertemu dengannya. Sebuah surat yang berisi curahan hatiku untuknya. Meskipun sedikit, tetapi sangat bermakna. Mungkin tidak semua orang sepertiku, akan tetapi beginilah cara yang bisa aku lakukan untuk meluapkan seluruh perasaanku.

Teruntuk Fray Jhensen,

Dengan sayang,

Aku ingin mengawali semua perasaan ini dengan kata "Aku Mencintaimu".

Sejak awal, aku hanya ingin mencoba untuk mengenalmu. Semua memang tampak berbeda. Akan tetapi, waktu mencoba menyadarkanku bahwa aku sudah jatuh terlalu dalam.
Dan aku meyakinkan diriku untuk tidak menyesalinya.
Dan benar, aku tidak pernah ragu.
Bahkan untuk menggenggam tanganmu dalam balutan takdir kita waktu itu.

Aku ingin lebih lama berada disisimu.
Menyambutmu dengan senyum, menemanimu dengan tawa.

Jika cerita kita akan ditulis dalam setiap lembar hari-hari berikutnya, aku ingin menjadi tokoh utama yang akan selalu membuatmu bahagia.
Tokoh utama yang akan selalu berada disampingmu, dalam sedih maupun bahagia
Namun, jika takdir tidak mengijinkanmu untuk menjadi milikku nanti, ketahuilah, kamu selalu ada dalam skenario ingatanku.
Hari ini, esok, atau bahkan lusa.

Aku ingin tahu arti cinta yang sesungguhnya darimu.

Your Love
Kayla Arabelle

Setelah menulis cukup lama, akhirnya aku mengakhiri surat cinta itu dengan namaku. Segera ku lipat dengan penuh perasaan lalu kumasukkan kedalam kotak yang berukuran sedang bersamaan dengan parfum yang baru saja kupersiapkan. Dengan cekatan aku pun mulai membalut kotak itu dengan kertas kado serta sebuah pita yang begitu menarik. Semua kupersiapkan untuk menghasilkan kado yang terbaik yang pernah aku buat. Sembari mulai membungkus, aku menyadari sedang kekurangan sesuatu, selotip ternyata.

"Hufh......... Cari dimana yah?" pikirku kebingungan.

Aku mulai mencari selotip keruangan kerja papa, akan tetapi aku tidak menemukannya. Aku mencoba mencari kesana-kemari di area rumah yang menurutku bisa menunjukkan keberadaan selotip. Akan tetapi, tidak kunjung kudapat juga. Akhirnya aku memutuskan untuk mencarinya ke kamar Jerricko.

Dengan penuh hati-hati, aku mulai mendekati kamarnya. Sebelum aku mengetuk kamarnya, aku melihat jam yang sudah menunjukkan waktu telah larut malam. Aku takut kalau kehadiranku akan mengganggunya. Akhirnya, dengan berani aku mulai menarik gagang pintu kamar Jerricko.

"Kreeekkkk"(pintu terbuka pelan)

Mendengar suara pintu dan suara detik jam yang mengisi rumah malah membuatku jadi ngeri sendiri. Semua orang sudah tertidur sehingga suasana begitu sepi. Begitu juga dengan Jerricko yang tampaknya juga tertidur pulas. Dengan sedikit perasaan jantungan, aku mulai berfikir.

SEBELUM KAMU(TAMAT)Where stories live. Discover now