chapter 19

515 83 96
                                    

19:
be careful

Semenjak berada di sini, aku terbiasa bangun karena suara kokokan ayam. Bangun saat matahari terbit bukanlah kebiasaanku, aku biasanya terbangun jika matahari sudah meninggi dan Freya tidak pernah mempermasalahkan itu, kecuali saat aku harus melakukan latihan pagi bersamanya di hari tertentu.

Selain kambing dan domba, Harry juga menernak ayam. Aku tidak ingin menghitung berapa banyak ayam yang ia miliki, namun yang kutahu hanyalah mereka sangat berisik di pagi hari karena saling berkokok sahut-menyahut yang mana sangat mengganggu. Pagi ini aku terbangun karena suara mereka lagi—well, sebenarnya aku sudah terbangun karena hal yang biasa sering kualami, namun biasanya aku tetap melanjutkan tidurku. Turun dari kamar untuk membasuh wajah, aku juga membersihkan gigi menggunakan kain linen yang ditaburi bubuk arang.

Setelah itu aku menolak ajakan Nat untuk menyiapkan sarapan dengan alasan bahwa aku harus memberikan Max makan karena gerobak berisi jerami sudah tiba. Dia menerima penolakanku dan aku meminta maaf pula karenanya.

Tentang semalam, aku dan Nat hanya berbincang seperti biasa. Aku tidak mendapati gerak-gerik yang mencurigakan atau kalimat tersembunyi yang memiliki arti lain darinya. Dia hanya terlihat dan terdengar seperti Nat sama seperti pertama kali aku mengenalnya. Namun kemudian sesuatu di dalam diriku menyadarkanku; bukankah itu yang dilakukan seseorang manipulatif? Tindakan mereka tidak terlihat secara gamblang dan aku bukanlah Harry yang langsung mengetahui sifat seseorang yang sebenarnya.

Begitu berada di kandang, aku baru menyadari bahwa yang membawa gerobak berisi tumpukan jerami adalah Lior. Aku jadi enggan memasuki kandang, namun di saat bersamaan aku harus menemui Max karena aku merindukannya.

Posisi Lior yang memunggungiku adalah sebuah berkat, jadi aku melangkah masuk secara perlahan dan berharap dia tidak menyadari kehadiranku. Namun kenyataannya Lior menoleh begitu mendengar suara langkah kaki, aku sedikit mengutuk suara yang kutimbulkan padahal aku sudah berusaha tidak membuat suara.

Lior menatapku sebentar seperti tidak memiliki minat, ia kembali menolehkan kepala seperti semula dan kemudian menunduk untuk mengambil tumpukan jerami dalam jumlah banyak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lior menatapku sebentar seperti tidak memiliki minat, ia kembali menolehkan kepala seperti semula dan kemudian menunduk untuk mengambil tumpukan jerami dalam jumlah banyak.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya. Belum sempat aku menjawab, dia sudah bersuara kembali. "Ingin mematahkan hidungku lagi?"

"I would love to, tapi tidak, aku di sini untuk kudaku."

Lior meletakkan jerami di dekat kuda hitam yang kuingat bernama Black, kemudian ia menegapkan tubuh, berkecak pinggang dan menunjuk ke arah Max.

"Kuda putihmu yang seperti tuan putri itu? Dia merepotkan karena menghabiskan jerami dan kotorannya yang paling banyak di antara kuda milikku dan milik Harry. Jika kau cukup tahu diri, harusnya kau yang membersihkan kotoran kudamu sendiri, bukannya aku."

"Well..." aku mengedikkan bahu kemudian mengambil jerami dari gerobak. "Aku selalu kemari sesudah bangun, tapi kandangnya selalu bersih dan para kuda sudah diberi makan."

FleeWhere stories live. Discover now