chapter 47

270 46 243
                                    

TW = suicide attempt

47:
golden cage

Danau bertemu cahaya rembulan malam itu, memantulkan warna biru dan hijau, dikelilingi oleh pepohonan menjulang tinggi dan pegunungan yang menyembunyikan keberadaannya. Aku ingat danau yang berada tidak jauh dari desa Ragewood, mereka menamainya Danau yang Bersinar. Tidak heran mengapa dinamai demikian.

Hari itu adalah hari di mana pertama kalinya aku berkuda lebih jauh dari Asgornia, tepat satu tahun setelah berhasil menyeberangi samudera dari Barat ke Selatan. Bersama Freya, kami terpisah tanpa sadar, berakhir dengan aku yang tersesat hingga tiba di Danau yang Bersinar. Aku terpana saat itu, pemandangan danau begitu menenangkan jiwa. Lalu entah bagaimana aku sudah turun dari kuda dan kedua kakiku telah menyentuh air dinginnya danau, seolah-olah sesuatu menarikku, seolah-olah tubuh danau berada di dalam diriku dan memintaku untuk bergabung bersama.

Aku tidak begitu ingat, tapi pandanganku hanya tertuju pada danau yang merefleksikan langit berbintang begitu sempurna dengan pikiran yang kosong dan sebuah suara senandungan yang memenuhi gendang telinga. Aku terus maju pada danau yang tenang hingga merasakan air telah menenggelamkan leherku, di saat itulah tiba-tiba saja aku menangis keras meraung-raung, memori-memori buruk menghantam kepala, pikiranku terus berteriak mengatakan aku sudah lelah berkali-kali. Aku tidak begitu ingat, tapi sangat yakin bahwa suara senandungan tadi makin melembut menghilangkan seluruh memori buruk dan tanganku ditarik hingga seluruh tubuhku dimakan oleh air.

Kakiku tidak lagi menapak, menikmati suara senandungan yang lembut dan membiarkan tubuhku makin tenggelam. Aku begitu menikmatinya; menikmati rasa menenangkan. Aku merasa terbebas dari segala hal menyakitkan. Hingga sebuah tangan yang "nyata" mencoba melawan tangan yang "tidak nyata" yang berusaha membawaku ke dasar air, di saat itulah suara senandung menghilang, kesadaranku kembali dan aku kehilangan rasa menenangkan tadi. Dadaku tiba-tiba terasa berat, aku panik berusaha melepaskan diri dari kematian yang menyiksa. Tangan yang nyata itu berhasil membawaku ke pinggir danau. Suara Freya yang panik adalah hal pertama yang kudengar ketika tersadar.

Setelah kejadian itu, aku baru mengetahui bahwa Danau yang Bersinar dihuni para roh yang suka mengajak manusia pergi ke alam kematian. Para roh selalu memancing korban dengan senandungan dan memunculkan memori kelam yang pernah dialami korban.

Untungnya saat kejadian, Freya berkuda dan melihatku dari kejauhan tengah menangis meraung-raung. Dia meneriakiku berkali-kali namun aku tidak mendengar apa-apa. Aku membayangkan jika Freya tidak ada di sana dan terjun menyelam untuk menyelamatkanku, mungkin aku sudah mati.

Anehnya, tiap kali melihat air aku selalu tergoda untuk menceburkan diri. Aku merasa roh danau ada di dalam tubuhku. Ketika air telah menyelimuti seluruh tubuh, rasa menenangkan itu datang, aku seakan dapat bernapas dengan mulut tertutup di dalam air dan sayup-sayup mendengarkan senandungan yang sama. Tapi rasa tenang itu tidak akan bertahan lama, aku akan tersadar ketika tidak diberikan udara lagi, seakan-akan ada sebuah tangan yang memaksaku untuk tidak menggapai permukaan.

Membunuh diri dengan cara menenggelamkan diri begitu menyiksa. Aku tidak pernah berniat untuk melakukannya, aku hanya merindukan rasa menenangkan itu dan berakhir melawan kematian berkali-kali. Aku nyaris tergoda untuk kembali ke Danau yang Bersinar seorang diri, tapi tidak kulakukan. Jadi, aku hanya akan menenggelamkan seluruh wajah ketika mandi di bak pemandian umum. Freya memergoki beberapa kali sehingga tidak pernah membuatku mendekati bak mandi lagi.

Terakhir kali kulakukan ketika berada di rumah Harry di Belovilia. Aku ingat Nat membuat Lior mengisikan bak mandi, aku ingat menyuruh Nat meninggalkanku seorang diri. Aku sempat berniat tidak akan melawan kematian hari itu, tapi aku tetap melawan dan berakhir menangisi diri sendiri.

FleeWhere stories live. Discover now