chapter 26

465 85 184
                                    

26:
a lady from west

Semalam, setelah pulang dari bukit, aku dan Harry tidak banyak berbicara. Bukan hening yang canggung, itu seperti Harry tengah memberikan waktu padaku untuk menenangkan diri. Dia juga tidak bertanya—yang kuyakini sampai saat ini masih menanyakan hal itu di kepalanya: mengapa aku merasa takut.

Aku tidak bisa menceritakan padanya. Tidak sekarang, tentu saja. Aku belum siap dan aku bersyukur dia tidak mendorongku untuk memuntahkan seluruh cerita yang membuatku mual seumur hidup dan hidup dalam ketidaktenangan.

Hari ini angin berhembus tidak terlalu kencang, ini adalah angin dengan perpaduan antara hawa panas dan dingin. Matahari juga tidak bersinar terik seperti biasanya. Dari jendela kamar Harry yang terbuka yang mengarah ke arah ladang, aku mengedarkan pandangan, daun pepohonan mulai berubah mejadi merah kecokelatan, para pekerja sibuk memanem gandum karena ini adalah akhir musim panas. Aku juga dapat mendengar Nat berseru senang, akhirnya dia bisa menanam tomat.

Aku tidak mengira musim gugur akan datang secepat ini.

"Apa yang kau pikirkan?"

Aku melirik sedikit pada Harry yang berdiri di belakangku kemudian menyunggingkan senyuman miring.

Seharian ini aku kembali melakukan kegiatan membosankan. Begitu selesai menemani Jordan bekerja, aku naik ke atas kembali ke kamar untuk mengistirahatkan diri dan tidak menyangka Harry akan pulang secepat ini. Batinku langsung tertawa mengejek, selama ini yang kulakukan di sini seperti sedang melakoni peran seorang istri yang menunggu suaminya pulang bekerja.

"Hanya tidak menyangka aku bisa selama ini berada di sini." balasku akhirnya.

"Kau merindukan rumah?" Harry bertanya lagi, kali ini sambil memiringkan tubuhnya sedikit untuk melihatku.

"Ya, tentu," aku mengangguk sekilas. "Tapi itu bukan rumahku—rumah kami, dan tidak akan pernah bisa disebut sebuah rumah." Harry tidak membalas sementara aku kembali mendongak lurus ke depan. "Aku merindukan Freya, kami tidak pernah terpisah selama ini sebelumnya. Tapi aku menyukai berada di sini, di Belovilia, dan berharap bisa membawanya kemari. Semalam aku berpikir bagaimana jika aku dan Freya membangun sebuah rumah di sini, membuat rumah, lalu kami bisa bekerja padamu untuk menghasilkan uang." ujarku, tertawa kecil akan pemikiran itu.

Harry ikut tersenyum. "Hanya kau dan kakak perempuanmu? Bagaimana dengan para kurcaci itu?"

"Mereka bukan bagian kami," aku termenung sebentar. "Aku dan Freya hanya menumpang."

"Oh," Harry bergumam sebagai jawaban, dia meletakkan kedua tangannya di atas bahuku lalu membuat pijatan kecil di sana. "Bagaimana kalian berdua bisa menumpang pada mereka?"

"Sama sepertimu, Harry," kataku sambil menolehkan kepala ke belakang dan tersenyum. "Aku dan Freya melarikan diri dari rumah. Jika di perjalanan kau bertemu dengan Lior, begitu juga kami yang bertemu dengan Edgar dan Linton."

Harry mengangguk mengerti, ada sedikit keterkejutan pada raut wajahnya dan berhasil ditutupi dengan senyuman kecil serta kubangan kecil pada wajahnya yang terlihat manis. Mungkin dia tidak mengira aku akan menjawab pertanyaan itu, karena sebenarnya selama ini jika dia menanyakan sesuatu yang tidak bisa kujawab maka aku akan menghindar. Tapi tidak kali ini, aku berniat membuka diri karena aku mempercayai Harry lebih dari apapun.

FleeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang