chapter 06

570 105 73
                                    

6:
lady xylia

Lady Xylia adalah anak pertama dan satu-satunya dari istri kedua Raja Tiberias, Atalia Wesley. Dia seumuran denganku, sembilanbelas tahun. Aku tidak mengerti mengapa ia lebih dikenal sebagai Lady Xylia Rosche Archilles bukannya Putri Xylia sebagaimana seharusnya. Kabarnya Lady Xylia memiliki wajah yang sangat cantik dan yang membuatnya sangat istimewa adalah karena dia memiliki kekuatan mengendalikan tumbuhan.

Aku tidak pernah melihatnya seumur hidupku, ini adalah kesempatan luar biasa yang tidak boleh disia-siakan.

Kemudian tiba-tiba batinku mengernyit heran, entah dari mana perasaan bersemangat ini muncul padahal aku sudah menanamkan rasa benci kepada seluruh anggota kerajaan. Tentunya aku memiliki alasan, namun jika mengingat alasan dibalik rasa benci itu, mungkin aku akan meledak bagaikan gunung merapi.

Harry membantu mengikatkan kuda milikku selagi aku memperhatikannya dari samping. Kami sepakat untuk tinggal beberapa saat di sini untuk ikut menyambut kedatangan Lady Xylia.

"Apa kau akan mencari kuda lain?" tanyaku.

Harry mendongak, dia lantas menggeleng. "Tidak, aku tidak akan mencari dan membeli kuda lain."

"Tapi kau seorang pengelana dan kudamu lari, bagaimana kau bisa bepergian lagi nantinya?" tanyaku lagi, kali ini dengan kernyitan dalam di dahi.

Harry mengulas senyuman kecil. "Percayalah, kudaku sangat pandai, mungkin dia sudah kembali ke rumah dengan sendirinya." Dia selesai mengikatkan tali kuda kemudian berjalan ke arahku yang berdiri sekitar lima langkah darinya dengan kedua tangan terlipat di dada.

Aku mengangguk paham, mungkin Harry melatih kudanya seperti melatih seekor anjing.

"Tapi kau memerlukan kuda untuk kembali ke rumahmu setelah ini. Freya tidak mungkin meminjamkan kudanya untukmu begitu juga denganku, dan kau tidak mungkin berjalan kaki," ujarku kemudian menyipitkan mata menyadari sesuatu, "—atau itu memungkinkan karena kau seorang pria."

"Ya, aku akan berjalan kaki," Harry mengangguk, mengajakku pergi dari situ. "Mungkin dari rumah kurcacimu dibutuhkan sekitar duabelas hari untuk sampai di rumah."

Wah, dia pria gila yang bersungguh-sungguh akan menghabiskan waktunya kembali ke rumah dengan berjalan kaki. Bukankah itu akan sangat melelahkan?

"Kau tidak waras." gumamku tanpa sadar. Aku terkejut karena mengira aku hanya mengucapkannya di dalam hati saja.

"Apa?" Harry menoleh cepat, ada cengiran di wajahnya sebelum dia tertawa rendah yang terkesan dipaksakan. Apa dia mengira tadi aku sedang membuat lelucon?

Kemudian secara tiba-tiba pria itu meringsut mendekat, kepalanya dimajukan ke arah telinga kiriku membuatku memundurkan diri secara reflek. Aku menatapnya aneh karena dia memiliki senyuman aneh di wajahnya.

"Ya, aku akan berjalan kaki, Eva, namun aku sangat mengharapkan jika kau yang akan mengantarku pulang dengan kuda putihmu itu." katanya.

Aku langsung mendorong bahunya dengan kekuatan penuh lalu memutar bola mata. "Tidak, kau akan tetap berjalan kaki selama duabelas hari sambil berharap seekor Hippogriff melintas di depanmu."

"Aku ingin sekali terbang bersama makhluk itu, tapi Eva," Harry berbelok sementara tangan kanannya menarik lenganku memasuki sebuah gang. Dia menoleh saat aku memberontak minta dilepaskan dari cengkramannya. "Tidak ada Hippogriff di seluruh hutan di negeri ini."

FleeWhere stories live. Discover now